Ada Pengaruh yang Signifikan antara Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Ha : r x1y ≠ 0 Dasar pengambilan keputusan: dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel sebagai berikut: Jika nilai t hitung nilai t tabel , maka Ho ditolak, artinya koefisien regresi signifikan. Jika nilai t hitung nilai t tabel , maka Ho diterima, artinya koefieisn regresi tidak signifikan. Nilai t hitung, diambil pada tabel Coefficients, nilai t hitung untuk variabel X 1 = 1.786 Nilai t tabel : Tingkat signifikansi = 0.05 dk derajat kebebasan = jumah data n – 2 = 155 – 2 = 153 Uji dilakukan satu sisi, sehingga nilai t tabel = 1.645 Keputusan: karena nilai t hitung nilai t tabel atau 1.786 1.645, maka Ho ditolak, artinya koefisien regresi signifikan atau pelatihan ternyata berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

IV.6.2. Ada Pengaruh yang Signifikan antara Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan tabel IV.15 Coefficients bahwa besarnya pengaruh antara variabel pelatihan X 1 terhadap kinerja karyawan Y yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0.879 atau r x1y = 0.879. Hal ini menunjukkan pengaruh yang tinggi di antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dengan tingkat signifikan koefisien korelasi dua sisi 2-tailed dari output diukur dari probabilitas menghasilkan angka 0.000 atau 0 nol, karena probabilitas jauh di bawah 0.01 atau 0.05 menunjukkan adanya pengaruh, dari tabel Anova atau F tes , ternyata didapat F hitung adalah 49.9332 dengan tingkat signifikan 0.000. Probabilitas 0.000 jauh lebih kecil dari nilai alpha yang ditentukan 0.05 menunjukkan bahwa model regresi dengan variabel motivasi kerja dapat dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan. Berdasarkan tabel IV.15 Coefficients, maka persamaan regresi sebagai berikut: = a + b 2 X 2 = 5.247 + 0.743X 2 Dimana: X 2 = Motivasi kerja Y = Kinerja karyawan Konstanta sebesar 5.247 menyatakan bahwa jika ada kenaikan nilai dari variabel motivasi kerja X 2 , maka nilai kinerja karyawan adalah 5.247. Koefisien regresi sebesar 0.743 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu nilai motivasi kerja memberikan kenaikan nilai sebesar 0.743. Uji-t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen kinerja karyawan. Kriteria uji koefisien regresi dari variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Y sebagai berikut Hipotesis dalam bentuk kalimat: Ho : Motivasi kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Ha : Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hipotesis dalam bentuk statistik: Ho : r x1y = 0 Ha : r x1y ≠ 0 Dasar pengambilan keputusan: dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel sebagai berikut: Jika nilai t hitung nilai t tabel , maka Ho ditolak, artinya koefisien regresi signifikan. Jika nilai t hitung nilai t tabel , maka Ho diterima, artinya koefieisn regresi tidak signifikan. Nilai t hitung, diambil pada tabel IV.14 Coefficients, nilai t hitung untuk variabel X 2 = 8.725 Nilai t tabel : Tingkat signifikansi = 0.05 dk derajat kebebasan = jumah data n – 2 = 155 – 2 = 153 Uji dilakukan satu sisi, sehingga nilai t tabel = 1.645 Keputusan: karena nilai t hitung nilai t tabel atau 8.725 1.645, maka Ho ditolak, artinya koefisien regresi signifikan atau motivasi kerja ternyata berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

IV.6.3. Ada Pengaruh yang Signifikan antara Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan