METODOLOGI PENELITIAN Dra. Nisrul Irawaty, MBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kota Medan pada daerah pelayanan Kantor Daerah Telekomunikasi Medan Jl. H.M. Yamin No. 13 yang dilakukan dari bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2008. III.2. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. dengan kuesioner yang diberikan kepada sampel pelanggan Flexi di kota Medan sekitarnya. Survei adalah penelitian yang menggunakan kuesioner dan digunakan untuk menarik kesimpulan atas sampel terhadap populasi sehingga dipastikan menggunakan hipotesis dan alat statistik data Bungin, 2005. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu untuk mengetahui pengaruh penyusunan kalimat SMS yang tepat terhadap perilaku konsumen Kandatel Medan. Penelitian deskriptif kuantitatif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian Kuncoro, 2003. Sifat penelitian ini adalah deskriptif eksplanasi, yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain Sugiono, 2004. III.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna Telkom Flexi baik pasca bayar Flexi Classy maupun pra bayar Flexi Trendy berada di kota Medan dan sekitarnya pada daerah Kantor Daerah Telekomunikasi Medan. Dari SMS yang terakhir mereka terima ditanyakan materi iklan SMS-nya. Penulis juga mencatat isi iklan SMS tersebut. Penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan sampling random stratifikasi proporsional, yakni teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggotaunsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional Sugiyono, 1999. Dalam hal ini terdapat proporsi antara jumlah pelanggan Flexi Classy maupun Flexi Trendy. Kemudian dilakukan pemilihan sampel pada masing-masing proporsi secara random. Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi digunakan Slovin dalam Umar,2003 yaitu: 2 . 1 e N N n + = N=populasi n = sampel e= kolonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan dalam penelitian ini digunakan 10 atau 0.10 Pengambilan kelonggaran ketidaktelitian 10 diutamakan karena keterbatasan disisi penulis yaitu sumber, dana, waktu dan tenaga yang tersedia Sugiyono,1999. Dengan demikikan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah: 967 . 99 1 . . 342300 1 342300 2 = + = n Sampel 99.967 dibulatkan menjadi 100 nomor Flexi. Adapun jumlah data masing-masing proporsi dapat dilihat pada Tabel III.1. Tabel III.1 Jumlah Populasi dan Sampel No Jenis Kartu Jumlah Populasi Jumlah Sampel Pembulatan 1. Pelanggan Classy 39.600 11.5688 39.600343.300100 =11.57 2. Pelanggan Trendy 302.700 88.4312 302.700342.300100=88.4312 88 Total 342300 100 100 Sumber : Data PT Telkom Kandatel Medan, 2008 Data diolah Dengan proporsi masing-masing kriteria sampel, sampel Flexi Classy berjumlah 12 nomor dan Flexi Trendy berjumlah 88 nomor. Dengan asumsi bahwa setiap nomor haruslah mengukur 1 orang responden, sehingga responden tidak diperbolehkan diteliti lebih dari satu kali. III.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Wawancara interview dengan pihak manajemen maupun staf kandatel Medan berkaitan dengan penelitian ini. 2. Daftar pertanyaan questionnaire yang diberikan kepada responden Flexi Trendy maupun Flexi Classy. 3. Studi dokumentasi: pengumpulan dan mempelajari informasi yang berupa peraturan-peraturan, data-data Telkom dan definisi operasional variabel pesan SMS dari histori pengiriman iklan SMS Flexi. III.5. Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan penelitian ini adalah: 1.Data primer, yaitu data yang diperoleh dari daftar pertanyaan questionnaire dan wawancara inteview pada responden. 2.Data sekunder: data-data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari : Penyusunan Kalimat yang Tepat X sebagai variabel bebasindependen, sedangkan variable dependen yaitu Perilaku Konsumen Y, Definisi operasional dari masing-masing variabel di atas adalah: 1. Penyusunan kalimat SMS yang tepat X yaitu: Pesan yang efektif dibangun dengan memperhatikan atribut isi pesan, struktur pesan, format pesan, dan sumber pesan. a Isi pesan X 1 yaitu: yang terkandung dalam kalimat SMS berupa perancangan pesan yang berkaitan dengan penentuan daya tarik pesan, tema, ide, atau usulan penjualan yang unik. b Struktur Pesan X 2 yaitu: struktur yang terdapat pada kalimat SMS berupa penarikan kesimpulan, argumen sepihak one-sided argument versus argumen dua pihak two-sided arguments, serta urutan penyajian. c Format Pesan X 3 yaitu: format pada kalimat SMS yang berupa huruf besarmiring, penggunaan tanda kutip, huruf tebal dan singkatan. d Sumber Pesan X 4 yaitu: sumber yang berupa nomor SMS pengirim pesan dari Flexi Kandatel Medan yang memenuhi kriteria trustworthiness, expertise, dan likability. 2 Perilaku konsumen yang diwakili oleh respon AIDA terhadap produk yang ditawarkan melalui iklan SMS Flexi Y. Tabel III.2 Definisi Operasional Variabel pengukuran No Variabel Definisi Indikator Pengukuran 1. Daya tarik Rasional Skala Likert 2. Daya tarik Emosional Skala Likert 3. Daya tarik Sosial Skala Likert 1 Isi Pesan X 1 Apa yang dikatakan oleh komunikator 4. Tema, Ide Skala Likert 1. Penarikan Kesimpulan Skala Likert 2. Argumen Skala Likert 2 Struktur Pesan X 2 Bagaimana mengatakannya secara logis 3. Urutan penyajian Skala Likert 3 Format Pesan X 3 Bagaimana mengatakannya secara simbolis Format kata Skala Likert 1. Kelayakan untuk dipercaya Trustworthiness Skala Likert 2. Keahlian Expertise Skala Likert 4 Sumber Pesan X 4 Siapa yang harus mengatakannya 3. Kemampuan untuk disukai Likability Skala Likert 1. Menarik perhatian Awareness Skala Likert 2. Ketertarikan Interest Skala Likert 3. Keinginan Desire Skala Likert 5 Perilaku Konsumen Y Interaksi dinamis antara afeksi kognisi, perilaku, dan lingkungannya 4. Tindakan Action Skala Likert III.7 Pengujian Validitas dan Realiabilitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk mengukur keakuratan suatu kuosioner dengan mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendifinisikan suatu variabel. Semakin tinggi validitas suatu instrumen semakin tinggi pula kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sedangkan Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi atau kepercayaan sebuat alat ukur, dari sudut pandang kecermatan pengukuran. Teknik yang digunakan untuk melakukan uji reabilitas adalah teknik one shot atau diukur sekali saja.Sugiyono 2002, bahwa “jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”. Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha dengan nilai Cronbach Alpha0,6. III.7.1. Uji Validitas Instrumen Suatu instrumen pengukuran dikatan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang harus diukur. Dengan kata lain, instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Tabel III.3 Uji Validitas Instrumen Isi Pesan No. Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Ket 1. Kata-kata yang mudah diingat ditampilkan 0.553 Valid 2. Daya tarik suatu isi iklan SMS Flexi yang 0.586 Valid 3. Daya tarik suatu isi iklan SMS Flexi dalam 0.472 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah Dari Tabel III.3 semua daftar pertanyaan dapat dikatakan memenuhi syarat uji validitas dimana nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,30..Sugiyono 2002, bahwa “jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”. Tabel III.4 Uji Validitas Instrumen Struktur Pesan No. Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Keterangan 1. Pengambilan kesimpulan atas program yang ditawarkan isi iklan SMS Flexi 0.595 Valid 2. Struktur penyajian iklan SMS Flexi dalam memudahkan penarikan kesimpulan 0.561 Valid 3. Struktur penyajian iklan SMS Flexi dalam memahami kelebihan program 0.587 Valid 4. Struktur penyajian iklan SMS Flexi dalam memahami kelemahan program 0.508 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah Dari Tabel III.4 semua daftar pertanyaan dapat dikatakan memenuhi syarat uji validitas dimana nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,30. Sugiyono 2002, bahwa “jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”. Tabel III.5 Uji Validitas Instrumen Format Pesan No. Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Keterangan 1. Penggunaan kata-kata yang disingkat dalam isi iklan SMS Flexi namun hanya pada kata-kata yang tidak mempengaruhi pemahaman 0.733 Valid 2. Penggunaan tanda titik diakhir kalimat dalam iklan SMS Flexi berguna untuk kerapihan sehingga memudahkan pemahaman atas program yang ditawarkan 0.814 Valid 3. Kepentingan Format iklan SMS Flexi menggunakan kata-kata yang disingkat namun masih dapat dimengerti 0.527 Valid 4. Kepentingan Format iklan SMS Flexi mengunakan titik diakhir kalimat 0.696 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah Dari Tabel III.5 semua daftar pertanyaan dapat dikatakan memenuhi syarat uji validitas dimana nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,30 Sugiyono 2002, bahwa “jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”. Tabel III.6 Uji Validitas Instrumen Sumber Pesan No . Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Ket 1. Kepercayaan atas nomor SMS 147 TelkomFlexi sebagai sumber informasi 0.315 Valid 2. Nomor SMS 147 sebagai sumber informasi yang mencirikan operator yang memberikan pelayanan baik 0.635 Valid 3. Kebutuhan informasi yang berasal dari nomor SMS 147 dengan tetap disampaikan pada waktu yang tepat 0.308 Valid 4. Sumber iklan SMS Flexi haruslah dari nomor SMS yang dapat dipercaya 0.478 Valid 5. Sumber iklan SMS Flexi haruslah dari nomor SMS mencirikan operator yang memberikan pelayanan yang baik 0.664 Valid 6. Sumber iklan SMS Flexi haruslah dari nomor SMS yang informasinya diperlukan 0.376 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah Dari Tabel III.6 semua daftar pertanyaan dapat dikatakan memenuhi syarat uji validitas dimana nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,30..Sugiyono 2002, bahwa “jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”. Tabel III.7 Uji Validitas Instrumen Perilaku Konsumen No. Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Ket 1. Ketertarikan yang timbul dalam meregistrasimenggunakan program yang ditawarkan dari iklan SMS Flexi 0.671 Vali d 2. Keyakinan dalam meregistrasimenggunakan program yang ditawarkan didalam iklan SMS Flexi merupakan pilihan yang tepat 0.679 Vali d 3. Niat yang timbul dalam meregistrasimenggunakan program yang ditawarkan iklan SMS Flexi 0.424 Vali d 4. Penggunaan program setelah adanya iklan SMS Flexi 0.412 Vali d Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah Dari Tabel III.7 semua daftar pertanyaan dapat dikatakan memenuhi syarat uji validitas dimana nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,30..Sugiyono 2002, bahwa “jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”. III.7.2. Uji Realibilitas Instrumen Pengujian kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal bila jawaban terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tabel III.8 Uji Reabilitas Instrumen Instrumen Variabel Nilai Cronbach Keterangan Alpha Isi Pesan 0.743 Reliabel Struktur Pesan 0.752 Reliabel Format Pesan 0.850 Reliabel Sumber Pesan 0.716 Reliabel Perilaku Konsumen 0.743 Reliabel Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah Karena nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.6 dapat dikatakan bahwa semua dependent variabel maupun independent variabel reliabel. III.8. Model Analisis Model analisis yang digunakan adalah model regresi liner berganda. Rumus: Y=b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + bX 3 + b 4 X 4 + e Dimana: Y= Perilaku konsumen X 1 = Isi Pesan X 2= Struktur Pesan X 3 = Format Pesan X 4 = Sumber Pesan b …b 4 =koefisien regresi X 1, X 2, X 3, dan X 4 e= term of error. Dengan tingkat kepercayaan confindence interval 90 atau =0.10 maka hasil perumusan dari model regresi linier berganda diatas dianalisa sebagai berikut: III 8.1. Uji regresi secara serempak uji F Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara serempak adalah: a. H : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 =0 ; Isi Pesan, Struktur Pesan, Format Pesan, dan Sumber Pesan tidak berpengaruh terhadap Perilaku Konsumen, Respon AIDA. b. Ha : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 ≠0; Isi Pesan, Struktur Pesan, Format Pesan, dan Sumber Pesan berpengaruh terhadap Perilaku Konsumen, Respon AIDA. Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis dengan menggunakan uji statistik F, dengan ketentuan jika F hitung F tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika F hitung F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. F hitung diproleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut: F hitung = E R MS MS Dimana : MS R = Rata-rata hitung kuadrat antar perlakuan. MS E = Rata-rata pengaruh kesalahan dalam perlakuan. III.8.2. Regresi parsial uji t Kriteria penulisan hipotesis untuk uji secara parsial adalah: a. H0: b i =0 ; Isi Pesan, Struktur Pesan, Format Pesan, dan Sumber Pesan tidak berpengaruh terhadap Perilaku Konsumen, Respon AIDA. b. Ha: b i ≠0; Isi Pesan, Struktur Pesan, Format Pesan, dan Sumber Pesan berpengaruh terhadap Perilaku Konsumen, Respon AIDA. Dimana i=1, 2, 3, 4 Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis dengan menggunakan uji statistik t, dengan ketentuan jika t hitung t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. t hitung diproleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut t hitung = bi i S b dimana : b i =koefisien regresi variabel X i S bi = deviasi standar b i III.9. Pengujian Asumsi Klasik III.9.1. Uji Normalitas data Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal dengan uji Normality Plot dengan analisis grafik PP-Plot Analisis dari grafik normal plot bila terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal mengindikasikan memenuhi syarat asumsi normalitas III.9.2. Uji Multikolinieritas Penguiian ini dilakukan untuk menunjukkan adanya hubungan linier diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik tidak menghendaki adanya masalah multikolinieritas ini. Suatu model regresi dikatakan bebas dari masalah multikolinieritas jika Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dan pada 5. Jika nilal VIF lebih besar dari 5 menandakan adanya gejala multikolinieritas. III.9.3. Uji Heterokedastisitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN