Struktur Pesan Pesan Efektif

II.3.3.2.2. Struktur Pesan

Menurut Kotler 1997 efektivitas suatu pesan tergantung juga pada strukturnya. Penelitian Hovland, dalam Kotler 1997 di Universitas Yale menyoroti isi pesan dan hubungannya dengan penarikan kesimpulan, argumen sepihak one- sided argument versus argumen dua pihak two-sided arguments, serta urutan penyajian. 1 Penarikan kesimpulan Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya lebih mendukung pembuatan kesimpulan bagi audiens daripada membiarkan audiens menarik kesimpulannya sendiri. Namun, penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa iklan yang terbaik adalah iklan yang mengajukan pertanyaan dan membiarkan para pembaca dan pemirsa menarik kesimpulan mereka sendiri. Penarikan kesimpulan yang dinyatakan oleh komunikator mungkin dapat menyebabkan reaksi negatif dalam situasi jika komunikator dianggap tidak dapat dipercaya, jika masalahnya sederhana atau audiens cerdas, jika apa yang disampaikan itu sangat pribadi, namun sebaliknya akan menimbulkan reaksi yang positif untuk produk yang rumit. Lerbinger, dalam Ritonga 2005 mengemukakan hubungan antara penarikan kesimpulan yang dikaitkan dengan kerumitan dengan kognitif. Dalam contoh penarikan kesimpulan ini ditanyakan kepada responden apakah mereka dapat menarik kesimpulan atas iklan SMS Flexi, atau harus diberitahu kesimpulan apa yang terkandung di dalam iklan SMS Flexi. 2 Argumen sepihak versus dua pihak Orang mungkin beranggapan bahwa penyajian sepihak one-sided presentations yang memuji keunggulan suatu produk lebih efektif dibandingkan dengan argumen dua pihak two-sided arguments yang juga menunjukkan kekurangan produk. Namun, pesan dua pihak tersebut mungkin lebih tepat dalam situasi tertentu, terutama jika kesan negatif harus diatasi. Pesan sepihak bekerja paling baik dengan audiens yang awalnya setuju dengan posisi komunikator, dan argumen dua pihak bekerja paling baik pada audiens yang menentang. Pesan dua pihak lebih efektif pada audiens yang berpendidikan lebih baik. Pesan dua pihak cenderung lebih efektif pada audiens yang kemungkinan pernah menerima propaganda sebaliknya. 3 Urutan penyajian klimaks versus antiklimaks Akhirnya, urutan penyajian argumen itu penting. Pada kasus pesan sepihak, menyajikan alasan terkuat lebih dahulu memiliki kelebihan yaitu menarik perhatian dan minat. Hal ini penting di koran dan media lain yang audiensnya sering tidak mengikuti keseluruhan pesan. Namun, ini berarti kesimpulan yang bersifat antiklimaks. Untuk audiens yang sudah tertarik captive audience, penyajian secara klimaks lebih efektif. Dalam kasus pesan dua pihak, masalahnya adalah apakah menyajikan alasan positif terlebih dahulu atau terakhir. Jika audiens awalnya menentang, komunikator dapat memulai dengan argumen pihak lain dan menyimpulkan dengan argumennya yang terkuat. Hal ini diperkuat oleh Solomon 2002 yang menyatakan bahwa penyusunan argument yang terdiri dari One- Versus Two Sided Arguments, dan Drawing Conlusions

II.3.3.2.3. Format Pesan