distributor itu dan kemampuan distributor menjual produk tersebut kepada konsumen. Distributor dari Mdn-Crispy 22 mulai dari distributor kecil hingga
distributor besar seperti: swalayan hingga mall – mall besar. Permintaan terhadap produk bawang goreng Mdn-Crispy 22 berjalan stabil dan cenderung meningkat
sehingga Mdn-Crispy melaksanakan kegiatan distribusi produk yang rutin kepada setiap distributornya yang disesuaikan dengan ketersediaan produk di tempat
disributor.
4.3.7 Kesulitan Dalam Mendistribusikan Produk Dari Mdn-Crispy 22
Untuk mengetahui kesulitan dalam mendistribusikan produk dari Mdn-Crispy 22.Adapun pertanyaan tersebut mengenai distribusi pelayanan. Hasil wawancara
dengan Bapak Koad selaku pemilik, beliau mengatakan : “ Ada, kesulitannya adalah armada yang kurang, cara menanggulanginya
adalah dengan mempercepat waktu pendistribusian produk untuk pencapaian ketepatan”
Distribusi merupakan tahapan penting dalam kegiatan perusahaan ataupun usaha.Distribusi produk pasca produksi memiliki peranan penting bagi kelangsungan
produk dan keeksisan dari produk itu sendiri.Dalam distribusi perusahaan diharuskan memiliki kemampuan untuk menetapkan langkah – langkah yang tepat dan akurat
untuk pencapaian tujuan usaha.Kendala ataupun kesulitan yang dihadai suatu usaha dalam mendistribusikan produknya datang dari sisi internal maupun eksternal. Dari
sisi internal kendala dapat berasal dari kebijakan yang keluarkan oleh pengambil keputusan emnyangkut distribusi dan pelayanan, serta sarana dan prasarana
Universitas Sumatera Utara
penunjang dalam distribusi, kendala yang berasal dari eksternal seperti kendala yang bersumber dari cara pendistribusian, tempat yang dituju, dan konsumen.
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi tentang kesulitan yang dihadapi oleh Mdn-Crispy 22 dalam kegiatan distribusi adalah sebagai berikut: Mdn-
Crispy 22 memiliki kesulitan ataupun kekurangan dari kurangnya fasilitas transportasi untuk mendistribusikan produk sehingga mengharuskan Mdn-Crispy
harus mendistribusikan produknya lebih cepat agar sampai dengan tepat waktu dan Mdn – Crispy 22 juga mengatur sistem pemesanan agar tidak terjadi ketimpangan
dengan cara membuat database pemesanan atas bawang goreng setiap bulannya.
4.3.8 Penilaian Konsumen Terhadap Produk Dari Mdn – Crispy 22
Untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap produk dari Mdn – Crispy 22.Adapun pertanyaan tersebut mengenai citra usaha. Hasil wawancara dengan dua
orang konsumen, konsumen pertama yaitu ibu Tini, Beliau mengatakan: “Mdn-Crispy menghasilkan bawang goreng terbaik dan selalu menjaga
kualitasnya dan pelayananya sangat baik” Seirama dengan konsumen pertama, ibu susi menyatakan bahwa :
“Mdn- Crispy22 memproduksi olahan bawang goreng yang inovatif dan dengan kualitas bahan – bahan yang digunakan adalah bahan – bahan terbaik”
Konsumen memiliki posisi terpenting dalam seluruh kegiatan usaha karena konsumen merupakan tujuan dari adanya kegiatan usaha.selain memilki posisi
penting, konsumen juga sebagai tolak ukur untuk suatu perusahaan dinyatakan berhasil dan dapat bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain, karena
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang dapat dikatakan berhasil dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya adalah perusahaan yang mampu memilki konsumen yang banyak dan
menjadi pelanggan yang tetap. Selain melaksanakan kegiatan pembelian konsumen juga melaksanakan
kegiatan penilaian yaitu penilaian terhadap produk ataupun perusahaan itu sendiri yang disebut citra produk dan citra usaha.
Kotler2000:599 menyatakan bahwa : “image is the set beliefs, ideas,and impressions and that people hold of object” yang berarti adalah citra adalah
kepercayaan, tanggapan sesorang terhadap sesuatu benda ataupun produk. Berdasarkan pengertian diperoleh informasi bahwa penilaian produk yang dilakukan
oleh konsumen terhadap produk menghasilkan citra bagi produk itu sendiri ataupun kepada perusahaan yang memproduksi produk tersebut.Kegiatan penilaian produk
tersebut melalui tahapan evaluasi dalam diri konsumen itu sendiri yang kemudian diwujudkan melalui keputusan yang diambil oleh konsumen itu sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara tentang penilaian konsumen terhadap produk dari Mdn – Crispy 22 diperoleh informasi bahwa konsumen merasa puas dan
menyukai produk yang diproduksi oleh Mdn-Crispy 22 terbukti dengan pemesanan selalu stabil bahkan cenderung meningkat. Rata-rata, tiap hari dia memproduksi 30
kg bawang goreng original, 15 kg bawang teri pedas dan 10 kg bawang pedas. Harga yang ditawarkan variatif mulai dari Rp 13.000 untuk bawang original, Rp 19.000
bawang pedas dan Rp 25.000 bawang teri pedas dalam tiap kemasan 100 gr. Omset yang dicapainya pun cukup lumayan, sekitar Rp 40 juta hingga Rp 45 juta per
Universitas Sumatera Utara
bulan.Bawang goreng Crispy 22 juga telah menembus pasar luar kota, hingga ke Bandung, Yogyakarta dan Papua bahkan menjangkau hingga Malaysia. Berdasarkan
dari data tersebut diperoleh informasi bahwa konsumen sudah merespon positif terhadap produk olahan bawang goreng dari Mdn-Crispy 22 dan menjadinya bawang
goreng Mdn-Crispy 22 sebagai pilihan utama.
4.3.9 Ethos Kerja Karyawan Di Mdn-Crispy 22