produsen pesaing maka dapat menjadikan perusahaan tersebut menjadi market leader di pasar.
Hasil wawancara yang diperoleh menggambarkan bahwa sebenarnya produk olahan bawang goreng dari Mdn-Crispy 22 memiliki keunggulan dan faktor pembeda
dengan olahan bawang goreng sejenis yang diproduksi oleh produsen lainnya. Mdn- Crispy 22 memproduksi bawang goreng dengan kualitas bahan – bahan yang terbaik
dan bermutu terbukti dengan tanggapan psoitif dari konsumen dan permintaan akan produk yang stabil dan cenderung meningkat.
Perbedaan produk olahan bawang goreng yang dilakukan Mdn-crispy dengan olahan bawang goreng lainnya berfokus pada : pemilihan bahan baku yang
berkualitas, pengemasan yang inovatif dan menarik, variasi rasa bawang goreng yang beraneka ragam. Mdn-Crispy 22 sejak didirikan hingga saat ini telah berhasil
menjadi market leader untuk penjualan bawang goreng olahan di daerah Sumatera Utara.
4.3.2 Standar Baku Pengelolaan Produk
Untuk mengetahui standar pengelolaan produk.Adapun pertanyaan mengenaiproduk. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik, Pak Koad,
beliaumengatakan:
“Ya ada, standar pengelolaan produk mengikuti standar pengeloaan produk yang baik, seperti pengontrolan kualitas bahan baku, menjaga kebersihan
pelaksanaan produksi, pemilihan bahan – bahan yang alami dan halal, output yang dikemas secara baik yang untuk menjaga”
Universitas Sumatera Utara
Hal senada juga diutarakan oleh Bapak Abdipegawai,beliau mengatakan:
“Ada, standar pengeloaan produk dimulai dilaksanakan secara terus – menerus dari mulai tahapan pemilihan bahan baku sampai penjualan produk ke
konsumen”
Dalam pelaksanaan setiap kegiatan dibutuhkan suatu standar yang mengatur jalannya kegiatan usaha dan menciptakan iklim yang teratur dalam pelaksanaan
kegiataan usaha. Standar yang ada dalam setiap perusahaan dan setiap usaha bebeda – beda disesuaikan dengan budaya perusahaan dan kemampuan ataupun kapabilitas
dari perusahaan itu sendiri. Dalam pengelolaan produk sangat penting tersedianya standar yang jelas untuk memproduksi produk, agar produk yang dihasilkan dapat
menjadi produk yang baik dan terstandarisasi dengan baik. Standar yang telah disepakati dan disetujui maka harus di dibakukan dalam
bentuk peraturan yang harus dipatuhi oleh pihak – pihak yang berkepentingan dalam tahapan pengelolaan produk.Standar yang telah disepakati dan disetujui oleh suatu
usaha juga harus di standarisasi untuk mencapai nilai keobjektifitasan standar yang baik.
Hasil wawancara yang diperoleh menggambarkan bahwa Mdn-Crispy memiliki standar baku dalam pengelolaan produk, dimana standar tersebut dimulai dari yang
pertama, standar pemilihan bahan baku untuk olahan bawang goreng, dalam kegiatan pemilihan bahan baku yaitu : bawang dan bahan pendukung lainnya, Mdn-Crispy 22
memilih bahan – bahan yang terbaik dan unggulan. Seperti untuk bawang merah, Mdn- Crispy memilih bawang merah yang berasal dari pulau Samosir daerah Danau
Toba yang dipasok langsung dari Pulau Samosir.Bawang merah Samosir adalah
Universitas Sumatera Utara
bawang merah yang memiliki bentuk lebih kecil dibanding bawang varian lain, namun aromanya yang menyengat dan memiliki kandungan air yang sedikit
menjadikan bawang ini menjadi pilihan banyak orang dan ibu rumah tangga dalam urusan kuliner. Sebagai penambah cita rasa seperti cabai, udang maupun ikan teri
Medan yang khas menggunakan kualitas yang baik. Untuk mendukung standar pengeloaan produk yang dimiliki oleh Mdn-Crispy
22 maka Mdn – Crispy 22 juga terstandarisasi Halal oleh MUI dan Sertifikasi Dinas Kesehatan P. IRT No. 2031275001988.Standar dan Mutu Kemasanjuga dijaga
dengan memilih kemasan yang menarik bermutu baik untuk menjaga kualitas dari Bawang Crispy sendiri. Dengan toples yang berkualitas baik dilengkapi seal penutup
kedap udara menjadikan Bawang Crispy lebih steril dan higienis.
4.3.3 Kesalahan Dalam Pengelolaan Produk