7. Bawang merah Samosir, sebagai bahan baku utama.
8. Minyak goreng, merupakan bahan pembantu proses penggorengan.
4.1.7 Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan Mdn-Crispy 22 adalah bahan baku yang bermutu dan memiliki standar mutu yang baik. Sebagai produsen bawang goreng Mdn-Crispy
22 memilih bawang merah yang berkualitas yang berasal dari Kabupaten Samosir dan bumbu – bumbupun dipilih berdasarkan permintaan konsumen dan inovasi rasa
yang dilakukan Mdn-Crispy 22.Untuk memenuhi permintaan perharinya yang mencapai 20 kg dan keperluan tigaatau empat ton bawang merah, maka Pak Koad
selaku pemilik menerapkan strategi untuk mempersiapkan keperluan stok bahan baku untuk seminggu kegiatan usaha.
4.1.8 Proses Produksi
Proses produksi yang dilaksanakan oleh Mdn-Crispy 22 memiliki standar produksi yang telah diterapkan sejak berdirinya usaha ini. Proses produksi
pembuatan bawang goreng dimulai dari : pemilihan bahan baku, pengupasan bawang merah, penyortiran bawang merah, pemotongan bawang merah, penggorengan
bawang merah, pencampuran dengan bumbu, dan pengemasan. Dalam setiap tahapan produksi bawang goreng mengutamakan kebersihan dan kualitas kerja.Usaha ini
sebenarnya tidak membutuhkan keahlian khusus. Bahan baku dan alat yang dibutuhkan serta prosesnya pun terbilang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan
antara lain bawang merah, minyak goreng, dan juga garam.
Universitas Sumatera Utara
Bahan tambahan lainnya misalnya cabai atau ikan teri atau udang, tergantung resep masing – masing. Alat-alat yang diperlukan antara lain wajan, kompor, dan
pisau dapur atu memakai alat pemotong khusus pemotong bawang. Yang pertama sekali dilakukan dalam pembuatan bawang goreng ini ialah pengupasan kulit kering
bagian luar. Setelah itu , bawang hasil kupasan kemudian ditiriskan. Berdasarkan pengalaman beberapa perajin, hasil kupasan ini biasanya didiamkan sehari semalam
dan ditempatkan pada tempat yang tidak terkena matahari. Perlakuan ini dimaksudkan agar kadar air yang ada di dalam bawang goreng benar-benar minimal
sehingga bisa mempercepat proses penggorengan nantinya. Pengurangan kadar air juga berpengaruh terhadap penampilan bawang gorengnya. Kadar air yang masih
tinggi akan menyebabkan warna bawang goreng agak kecoklatankehitaman.
Keesokan harinya, bawang dicuci dengan air bersih sekedar menghilangkan kotoran ringan.Hasil pencucian ditiriskan dan dilanjutkan dengan
pengirisan.Pengirisan ini bisa menggunakan alat khusus atau biasa juga dengan pisau biasa. Namun, tentu saja dengan menggunakan alat menggunakan alat hasilnya akan
lebih banyak dan seragam, dengan menggunakan pisau biasa, satu orang hanya mampu mengiris 20 kg bawang setiap harinya. Sementara jika menggunakan alat,
setiap orang akan mampu mengiris sampai ratusan kilo.
Bawang yang sudah diiris kemudian digoreng dengan menggunakan penggorengan biasa dan menggunakan vacuum frying. Setelah proses penggorengan
selesai, bawang akan ditiriskan terlebih dahulu kemudian akan di kemas kedalam ukuran kemasan masing-masing. Baik itu kedalam botol yang berukuran 100 gr atau
Universitas Sumatera Utara
kedalam kemasan plastik yang berukuran sama. Untuk restauran akan dijual dengan ukuran 1 kg.
4.2 Identitas Informan 1 Informan Kunci