bawang merah yang memiliki bentuk lebih kecil dibanding bawang varian lain, namun aromanya yang menyengat dan memiliki kandungan air yang sedikit
menjadikan bawang ini menjadi pilihan banyak orang dan ibu rumah tangga dalam urusan kuliner. Sebagai penambah cita rasa seperti cabai, udang maupun ikan teri
Medan yang khas menggunakan kualitas yang baik. Untuk mendukung standar pengeloaan produk yang dimiliki oleh Mdn-Crispy
22 maka Mdn – Crispy 22 juga terstandarisasi Halal oleh MUI dan Sertifikasi Dinas Kesehatan P. IRT No. 2031275001988.Standar dan Mutu Kemasanjuga dijaga
dengan memilih kemasan yang menarik bermutu baik untuk menjaga kualitas dari Bawang Crispy sendiri. Dengan toples yang berkualitas baik dilengkapi seal penutup
kedap udara menjadikan Bawang Crispy lebih steril dan higienis.
4.3.3 Kesalahan Dalam Pengelolaan Produk
Untuk mengetahui kesalahan dalam pengelolaan produk dan langkah – langkah yang dilakukan untuk menanggulangi kesalahan.Adapun pertanyaan mengenai
produk. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada pemilik, Pak Koad, beliau mengatakan:
“Pernah, jika terjadi kesalahan maka langsung dilaksanakan penanggulangan atas kesalahan tersebut dan setelah dilaksanakan penanggulangan maka
dilaksanakan evaluasi”
Hal senada juga diutarakan oleh Ibu Tiwi pegawai, beliau mengatakan: “ Pernah, Jika terjadi kesalahan kami langsung melaksanakan perbaikan dan
langsung berkonsultasi dengan pemilik usaha”
Universitas Sumatera Utara
Dalam pelaksaanaan kegiatan pengelolaan produk dibutuhkan pola tindakan atapun tahapan – tahapan mulai dari tahapan perencanaan sampai dengan tahapan
evaluasi, dimana tahapan – tahapan tersebut dilaksanakan untuk menghindarkan terjadinya kesalahan atau kekeliruaan dalam penegeloaan produk.
Dalam mengelola produk dan setiap kegiatan pengelolaan produk, usaha ataupun perusahaan pasti pernah mengalami kesalahan yang menimbulkan kegagalan
dalam mengelola produk.Akan tetapi perusahaan ataupun usaha tidak dapat hanya berdiam diri dan membiarkan kesalahan itu terjadi sehingga dibutuhkan langkah –
langkah penanggulangan yang dapat mengantisipasi produk dan menanggulangi kesalahan.
Kesalahan – kesalahan yang terjadi dapat dibagi atas dua yaitu: kesalahan sistemik yaitu kesalahan yang terjadi yang dapat menimbulkan pengaruh terhadap
tahapan –tahapan lainnya ataupun mempengaruhi elemen lainnya, yang kedua adalah kesalahan non sitemik yaitu kesalahan yang terjadi yang tidak dapat mempengaruhi
tahapan – tahapan berikutnya dan elemen – elemen lainnya. Berdasarkan hasil wawancara maka diperoleh informasi bahwa dalam kegiatan
pengeloaan produk di Mdn-Crispy 22 pernah terjadi kesalahan, hanya intensitas kesalahan yang terjadi tidak rutin dan kesalahan yang terjadi kebanyakan adalah
kesalahan non sistemik. Kesalahan – kesalahan yang terjadi pada tahapan pengeloaan produk umumnya terjadi pada kegiatan pemasakan dari bawang merah untk diolah
dijadikan bawang goreng, dimana ditemukan kesalahan yaitu bawang goreng yang gosong dan kurang matang, atas dasar keslahan tersebut pekerja yang berkonsultasi
Universitas Sumatera Utara
dengan pemilik mengambil langkah untuk menanggulangi kesalahan tersebut dengan menerapkan aturan yang mengatur besar api, kuantitas bawang yang digoreng, dan
minyak yang digunakan adalah minyak goreng dengan kuliatas terbaik dan hanya bisa digunakan sebanyak 2 kali dan bawang goreng yang gosong dan tidak sesuai
standar langsung dipisahkan atau disortir dengan yang masih baik. Dari hasil penanggulangan yang dilaksanakan oleh Mdn-Crispy 22 maka dapat
diperoleh informasi bahwa Mdn-Crispy 22 tanggap dalam menanggulangi setiap kesalahan yang terjadi terbukti dengan langkah – langkah komprehensif yang
diambil dan dilaksanakan untuk penanggulangan kesalahan.
4.3.4 Jenis – Jenis Pelayanan di Mdn-Crispy 22