disesuaikan dengan kurikulum sekolah mengenai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Soal tersebut juga tak lupa
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru pelajaran matematika kelas IX B SMP Waskita Madya Kota Tangerang yang pada penelitian ini sebagai
kolaborator mitra peneliti. Tes akhir siklus digunakan untuk melengkapi data pengamatan peningkatan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran
matematika
C. Analisis Data
Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber baik tes maupun non tes. Diantaranya sebagai berikut :
1. Data hasil tes akhir siklus
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika, maka perlu juga dilakukan analisis daya serap
siswa terutama pada pemahaman konsep siswa terhadap materi yang telah dipelajari dengan menggunakan pendekatan belajar bermakna. Data yang
dianalisis berupa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil lembar kegiatan siswa LKS dan tes akhir siklus tindakan pembelajaran atau tes setelah
keseluruhan tindakan pembelajaran selesai. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan
belajar bermakna, karena seseorang yang sudah memiliki pemahaman yang tinggi ditandai dengan hasil belajar yang tinggi pula. Hasil belajar
siswa pada tindakan ini diperoleh dari siklus I, II , dan III terlihat mengalami peningkatan yang cukup baik tiap siklusnya.
Nilai rata-rata pada siklus I yaitu 42,45. Siswa yang telah mencapai nilai sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah hanya 5 siswa dari
28 siswa atau ada 17,86 , yang berarti masih belum terlihat mengalami peningkatan pemahaman konsep. Dan pada siklus II nilai rata-rata siswa
yaitu 50,79. Siswa yang telah mencapai nilai sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah hanya 12 siswa dari 28 siswa atau ada 42,85 ,
yang berarti mengalami peningkatan pemahaman konsep dibandingkan
pada siklus I dengan selisih yaitu 8,34. Kemudian pada siklus III nilai rata- rata siswa yaitu 65,64. Jumlah siswa yang sudah memenuhi nilai KKM
pada siklus III ini adalah 17 siswa dari 28 siswa atau sudah mencapai 60,71 dari jumlah seluruh siswa. Berikut adalah tabel Rekapitulasi nilai
rata-rata siswa selama siklus I, II, dan III. Table 4.6
Persentase Tingkat Pemahaman Konsep Matematika Siswa Pada Siklus I, II, dan III
Siklus I Nilai siswa lebih dari rata-rata
Jumlah Persentasi 5 17,86
Siklus II Nilai siswa lebih dari rata-rata
Jumlah Persentasi 12 42,85
Siklus III Nilai siswa lebih dari rata-rata
Jumlah Persentasi 17 60,71
Dari table 4.6 terlihat jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari rata-rata nilai tes keseluruhan meningkat dari mulai siklus I, II, dan III.
Indikator keberhasilan penelitian ini yaitu 60 siswa mendapat nilai lebih dari rata-rata nilai tes keseluruhan sudah tercapai pada siklus III. Sehingga
penelitian ini berhenti pada siklus III dimana jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari rata-rata sebanyak 17 siswa yaitu 60,71 . Dan grafik
untuk nilai rata-rata pada siklus I, II, dan III dapat dilihat pada lampiran 58.
2. Lembar Observasi
Setiap melaksanakan tindakan pembelajaran, penulis didampingi oleh observer. Observer tersebut adalah guru mata pelajaran matematika
yang diberikan lembar observasi berfungsi sebagai alat pengamatan untuk mengetahui dan mengukur aktivitas siswa dan peneliti sebagai guru yang
memberikan perlakuan. Lembar observasi juga digunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap siklus tindakan pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan pada tindakan pembelajaran siklus I dan II tingkat pemahaman konsep matematika siswa masih dikategorikan pada
pemahaman konsep siswa tingkat sedang dilihat dari hasil kerja siswa dari setiap pertemuannya. Karena di siklus I dan II ini kurang dapat
menghitung ukuran BRSL yang berkaitan dengan mengaitkan dari konsep formula yang dimiliki BRSL tersebut, kurang memperhatikan guru, kurang
menjawab soal latihan dari guru, dan masih tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, masih kesulitan dalam mengikuti pembelajaran, dan
guru pun masih kesulitan dalam memberikan pemahaman konsep matematika siswa.
Untuk siklus III rata-rata skor pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika sudah mencapai kategori pemahaman konsep
tingkat tinggi. Siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, hampir semua siswa senang mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan belajar bermakna meaningful learning, hampir semua siswa pun sudah dapat menunjukkan keberanian dalam
mengemukakan pendapat baik dalam bertanya maupun mengemukakan solusi, walaupun masih ada siswa yang masih pasif tapi hal tersebut dapat
tertutupi oleh banyaknya siswa yang aktif. Bukan hanya itu saja, lebih dari 60 siswa sudah mulai ada peningkatan pemahaman konsep dalam
pembelajaran matematika. 3.
Hasil Wawancara Hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran matematika
diperoleh informasi bahwa penggunaan proses belajar bermakna
meaningful learning memberikan semangat dalam belajar matematika, karena siswa mulai memahami konsep dalam pembelajaran matematika
dan sudah dapat menemukan cara penyelesaian dalam menyelesaikan suatu masalah matematis dengan cara tidak menghafal rumus. Siswa yang
kemampuan matematika masih rendah, dengan menggunakan pendekan belajar bermakna ini memberikan pengaruh besar terhadap pola belajar
siswa tersebut. Namun dengan pendekatan belajar bermakna ini dalam pembelajaran matematika tidak dapat tercapai pemahaman konsep yang
meningkat jika kognitif siswa tidak dikaitkan dengan materi selanjutnya. Berdasarkan hasil data pemahaman konsep siswa dan wawancara
didapatkan pula bahwa pendekatan belajar bermakna meaningful learning ini sangat berpengaruh terhadap pemahaman konsep dan hasil
belajar siswa yang kemampuan matematikanya tingkat rendah dan sedang. Untuk siswa yang sudah memilki prestasi belajar matematika yang baik,
pendekatan belajar bermakna ini dapat menambah kecepatan siswa tersebut dalam memahami materi yang diberikan. Penggunaan pendekatan
ini dalam proses pembelajaran harus disesuaikan dengan kognitif siswa, sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
D. Interpretasi Hasil Analisis