Tindakan Pembelajaran Siklus II

7. Siswa masih kurang tepat waktu untuk mengumpulkan tugas. Guru akan mengkondusifkan waktu mengerjakan tugas, sehingga siswa tidak lagi lambat mengumpulkan tugas Sedangkan untuk mencapai nilai yang sesuai dengan KKM yang ditetapkan sekolah hanya 7 siswa orang saja dari 28 siswa yang tingkat pemahamannya sudah memenuhi KKM. Pada siklus II peneliti harus memperhatikan siswa dan lebih meningkatkan metode pembelajaran karena masih banyak kekurangan dalam menerapkan metode belajar bermakna Meanigful Learning. Dilihat dari tabel 4.2 bahwa masih banyaknya kekurangan atau kendala pada siklus I ini, maka untuk pelaksanaan siklus II diharapkan saran dan perbaikan dapat dilaksanakan secara optimal.

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II

a. Tahap Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I, pada siklus II ini proses pembelajaran harus lebih diarahkan. Siswa diarahkan untuk dapat menyelesaikannya soal matematika secara optimal. Guru pun lebih tegas dalam mengkondisikan kelas, memberikan pengarahan secara detail, dan memberikan suasana pembelajaran yang santai tapi serius agar pemahaman konsep matematika siswa. Materi yang akan dibahas pada siklus II ini adalah menemukan rumus luas selimut dan luas permukaan bangun ruang sisi lengkung BRSL, menghitung luas selimut dan volume dari bangun ruang sisi lengkung BRSL, dan menghitung ukuran unsur-unsur dari BRSL jika diketahui luas selimut dan volumenya. Pembelajaran dilaksanakan dengan metode yang digunakan adalah Tanya jawab, Diskusi kelompok, Eksperimen, Penemuan, Pemberian tugas. Pada siklus II ini dilaksanakan dengan 5 kali pertemuan. Pertemuan 1, 2, 3, dan 4 untuk materi dan pembahasan soal, kemudian pada pertemuan ke-5 yaitu tes akhir siklus II dengan pemberian soal sebanyak 7 soal berbentuk essay. b. Tahap Pelaksanaan Siklus II ini terdiri dari 5 pertemuan dengan pokok bahasan menemukan rumus luas selimut dan luas permukaan bangun ruang sisi lengkung BRSL, menghitung luas selimut dan volume dari bangun ruang sisi lengkung BRSL, dan menghitung ukuran unsur-unsur dari BRSL jika diketahui luas selimut dan volumenya. Pada saat materi diberikan, siswa sudah berada pada kelompoknya masing-masing. Hal ini memudahkan siswa berinteraksi dengan siswa lainnya. Adapun uraian proses pembelajaran pada siklus II sebagai berikut : 1 Pertemuan Keenam Kamis, 30 Juli 2009 Pertemuan keenam di siklus II berlangsung 2 x 40 Menit 2 jam pelajaran yang dimulai dari pukul 07.00 sd 08.20 WIB. Kegiatan diawali seperti biasanya dengan memberikan salam dan memeriksa absensikehadiran siswa, satu siswa yang tidak hadir dikarenakan tanpa keterangan alfha. Kemudian guru pun mengkondisikan kelas dengan lebih tegas agar semua siswa berdisiplin dan mudah diatur. Kegiatan selanjutnya adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi siklus II ini kemudian memberikan penjelasan dan pengarahan materi mengenai teknik menemukan rumus dengan cara setiap kelompok membuat jaring-jaring BRSL terlebih dahulu, agar dimaksudkan adanya pemahaman yang berarti bermakna dalam kognitif siswa dengan mengerjakan lembar kerja kelompok LKK 6. Setelah siswa telah mengerjakan LKK selesai maka setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas, sedangkan kelompok lainnya menyimak. Setelah masing-masing kelompok telah selesai mempresantasikan di depan kelas maka peneliti mengarahkan bagaimana untuk mengaitkan konsep menemukan rumus luas selimut dan luas permukaan dari BRSL yang benar. Pada pertemuan ini sudah terlihat banyak siswa yang memperhatikan peneliti ketika menjelaskan materi. Selain itu banyak yang menanggapi pertanyaan peneliti sehingga kelas menjadi hidup, tetapi masih ada yang belum memahami dalam menggambar bentuk BRSL jika ukurannya berubah. Jadi peneliti dengan metode eksperimen dan penemuan ini mengarahkan siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari pada waktu di kelas sebelumnya. Setelah peneliti memberikan arahan untuk bagaimana menemukan rumus luas selimut dan luas permukaan BRSL dengan diskusi kelompok dan siswa dari masing-masing kelompoknya tidak ada lagi pertanyaan, maka dilanjutkan siswa mengerjakan lembar kerja siswa LKS 7 untuk melihat perkembangan pemahaman konsep siswa secara individual. Alokasi untuk mengerjakan LKS 7 adalah 20 menit. 2 Pertemuan Ketujuh Senin, 03 Agustus 2009 Kegiatan berlangsung selama 2 x 40 menit 2 jam pelajaran yang dimulai dari pukul 10.00 sd 11.20 WIB dengan memberi salam dan memeriksa absensi siswa. Setelah guru selesai menjelaskan materi secara detail pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru langsung menggunakan metode tanya jawab dengan memberikan penjelasan kembali mengenai menemukan rumus luas selimut dan luas permukaan yang terdapat pada BRSL. Setelah mereka paham maka dengan diskusi kelompok guru melanjutkan dengan membahas tentang menerapkan rumus BRSL yang mereka temukan dengan menghitung ukuran luas selimut dan luas permukaan BRSL. Ketika proses pembelajaran berlangsung masih banyak yang belum paham dalam menghitung luas selimut dan luas permukaan dari BRSL karena disebabkan pertentangan kognitif cognitif dissonance maka guru menggunakan penyesuaian integratif dimana dengan menjelaskan secara bertahap dengan tanya jawab, setelah siswa merasa mengerti bagaimana mengidentifikasi ciri-ciri dari BRSL, guru langsung dengan consolidation memberikan lebih banyak contoh-contoh yang relevan dengan BRSL dalam kehidupan sehari-hari yang sering mereka jumpai. Pada pertemuan ini consolidation siswa lebih terbantu karena dapat membantu kognitifnya karena siswa akan memahami konsep jika diberikan hal-hal yang sering mereka jumpai seperti antara lain kaleng susu yang sama dengan bentuk tabung. Setelah mereka memahami materi pada pertemuan ini maka dilanjutkan dengan membagikan LKS 8 kepada masing-masing siswa. Penyelesaian LKS 8 ini diberikan waktu sebanyak 10 meni. Mereka pun langsung menyelesaikan soal demi soal dari LKS 8 tersebut. Pada awal membaca soal pada LKS tersebut, beberapa siswa masih kebingungan dalam mengerjakan soal yang diberikan dan langsung meminta pengarahan dari guru dan akhirnya merekapun mengerti. Perolehan skor pemahaman konsep pertama siklus II ini lebih baik dibandingkan perolehan skor pemahaman konsep di siklus I yang rata-rata siswa memperoleh skor paling tinggi 5. Begitu pula pada perolehan skor pemahaman konsep kedua lebih baik dari pemahaman konsep pertama, karena ada yang memperoleh skor 5 yang artinya dapat mengikuti proses pembelajaran dengan benar. Dan mereka menyelesaikan semua soal di LKS tepat pada waktunya walaupun masih bisa dikatakan mereka tidak bisa menyelesaikan dengan cepat. Kegiatan selanjutnya adalah penutup, guru selalu mengingatkan agar siswa mengulang kembali pelajaran, serta mempelajari materi selanjutnya karena berhubungan dengan materi pada pertemuan ini. 3 Pertemuan Kedelapan Kamis, 06 Agustus 2009 Pertemuan kedelapan ini berlangsung selama 2 x 45 menit 2 jam pelajaran yang dimulai dari pukul 07.00 sd 08.25 WIB dengan melanjutkan proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya karena waktunya tidak mencukupi. Kegiatan seperti biasanya diawali dengan memberi salam dan memeriksa absensi siswa, hanya ada satu siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit. Kegiatan selanjutnya adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi ini kemudian memberikan penjelasan dan pengarahan materi tentang menentukan luas selimut tabung, kerucut dan bola tanpa melupakan konsep mencari unsur-unsur dari bangun ruang sisi lengkung tersebut dan tanpa menghafal rumus sebagai dasar pembelajaran Meaningful Learning yang diantaranya menentukan satu unsur-unsur yang terdapat pada suatu bangun tabung digabungkan dengan unsur-unsur lain yang terdapat pada bangun tersebut. Dengan ekspositori guru memberikan beberapa contoh-contohnya secara detail dan jelas, dan menciptakan suasana belajar menjadi santai tapi serius agar siswa bebas untuk mengemukakan pendapatnya jika ada cognitif dissonance. Kemudian setelah guru selesai menjelaskan materi dengan penyesuaian integratif diadakan tanya jawab apabila siswa ada yang tidak dimengerti dalam materi pada pertemuan ini. Sebelum ditutup, guru memberikan lembar tugas 9 yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang diperoleh oleh siswa dalam pertemuan kedelapan disiklus II ini. Dengan alokasi mengerjakannya yaitu 15 menit. Sebagai penutup guru dan siswa memberikan kesimpulan untuk pembelajaran materi ini, dan tidak lupa mengingatkan semua siswa pula untuk mempelajari kembali karena ada hubungannya dengan materi pada pertemuan selanjutnya 4 Pertemuan kesembilan Senin, 10 Agustus 2009 Pertemuan kesembilan di siklus II berlangsung selama 2 x 40 Menit 2 jam pelajaran yang dimulai dari pukul 10.00 sd 11.25 WIB. Kegiatan diawali seperti biasanya dengan memberikan salam dan memeriksa absensikehadiran siswa, seluruh siswa pun hadir. Kemudian guru pun mengkondisikan kelas seperti biasanya siswa duduk dibangkunya masing-masing dengan tertib dan guru lebih tegas lagi agar semua siswa berdisiplin. Kegiatan selanjutnya adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi ini kemudian memberikan penjelasan dan pengarahan materi tentang menentukan volume tabung, kerucut, dan bola tanpa melupakan konsep mencari volume dari bangun ruang sisi lengkung tersebut dan tanpa menghafal rumus sebagai dasar pembelajaran Meaningful Learning yang diantaranya menentukan perubahan volume suatu bangun tabung digabungkan dengan bangun kerucut atau bangun tabung digabungkan dengan setengah bola dan seterusnya, menentukan ukuran unsur-unsur tabung, kerucut, dan bola jika diketahui luas selimut dan volumenya beserta contoh-contohnya secara detail dan jelas, dan menciptakan suasana belajar menjadi santai tapi serius agar siswa bebas untuk mengemukakan pendapatnya. Kemudian setelah guru selesai menjelaskan materi diadakan tanya jawab apabila ada yang tidak dimengerti akibat dari cognitif dissonance. Karena ada waktu 20 menit yang tersisa sebelum waktu pengajaran selesai setelah tanya jawab, siswa selanjutnya mengerjaan soal-soal LKS 10 maka dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Sebagai penutup guru dan siswa memberikan kesimpulan untuk pembelajaran materi ini dan mengingatkan semua siswa pula untuk mempelajari kembali karena pertemuan selanjutnya akan diadakan ujian tes akhir siklus. 5 Pertemuan Kesepuluh Kamis, 13 Agustus 2009 Pertemuan kesepuluh ini dilaksanakan tes akhir siklus II untuk pokok bahasan menemukan rumus luas selimut dan luas permukaan bangun ruang sisi lengkung BRSL, menghitung luas selimut dan volume dari bangun ruang sisi lengkung BRSL, dan menghitung ukuran unsur-unsur dari BRSL jika diketahui luas selimut dan volumenya. Soal tes akhir siklus II ini berbentuk pilihan Essay berjumlah 7 soal yang disesuaikan dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai untuk pokok bahasan tersebut. Tes ini dilaksanakan selama 2 jam pelajaran, agar semua siswa tidak terburu-buru dalam menyelesaikannya. Tes siklus II ini juga dilaksanakan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa terhadap materi yang telah diajarkan dan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar antara siklus I dengan siklus II. Kemudian ada waktu yang tersisa sebanyak 10 menit digunakan untuk membahas sedikit hasil tes akhir siklus II ini. c. Tahap Observasi Tindakan pembelajaran siklus II ini secara umum dapat dikatakan sudah baik, karena dari pertemuan keenam pembelajaran sudah berjalan tertib dan lancar, tidak ada siswa yang keluar-keluar dari kelompok belajarnya dan sudah mulai terlihat keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapatnya. Pemahaman siswa untuk menjadi yang terbaik diantara siswa lainnya terlihat lebih meningkat dibandingkan siklus I, dan pada pertemuan keenam kebanyakan siswa sudah tidak banyak yang mengalami kebingungan karena mungkin materinya lebih mudah dibandingkan materi sebelumnya. Tapi masih ada beberapa siswa yang hanya mengandalkan teman-teman lainnya dalam kelompok belajar untuk menyelesaikan LKS. Pembelajaran pun masih terasa kurang karena proses pembelajaran dalam penyelesaian soal terutama dalam menghitung ukuran pada BRSL tersebut. Pada data yang diobservasi dengan melihat hasil penilaian kerja siswa LKS didapatkan ada peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dengan adanya pengaruh proses pembelajaran menggunakan pendekatan belajar bermakna Meaningful Learning di siklus II. Karena di siklus II ini kurang dapat menghitung ukuran unsur-unsur BRSL yang berkaitan dengan luas selimut dan volumenya jika diketahui lebih dahulu, kurang memperhatikan guru, kurang menjawab soal latihan dari guru, dan masih tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, masih kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. Pada pertemuan kesembilan dilaksanakan ujian tes akhir siklus II. Soal tes yang diberikan kepada siswa adalah soal yang telah dibahas pada latihan soal yang diberikan dalam setiap pertemuan pada siklus II Berikut ini hasil rata-rata selama siklus II disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil rata-rata keseluruhan pada siklus II No Kelas Interval i f Nilai Tengah f . i i i x x 1. 16 – 28 4 22 88 2. 29 – 41 9 35 315 3. 42 – 54 2 48 96 4. 55 – 67 6 61 336 5. 68 – 80 4 74 296 6, 81 – 93 3 87 261 Jumlah 28 327 1422 Berdasarkan Tabel 4.3 di atas didapat hasil rata-rata hasil selama siklus I adalah 50,79 dengan nilai terendahnya 16 serta nilai tertingginya 91. Dapat dilihat juga siswa yang mendapatkan nilai lebih dari nilai rata-rata sebanyak 12 orang yaitu 42,85 dan yang mendapat nilai kurang dari nilai rata-rata sebanyak 16 orang yaitu 57,15 . Perolehan nilai tes akhir siklus II ini belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian ini yaitu 60 siswa harus mendapat nilai lebih dari rata-rata nilai tes keseluruhan atau KKM. Jadi dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai rata-rata pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan nilai rata-rata pada siklus I dengan selisih yaitu 8,34 Dengan hasil tersebut, maka siklus II telah selesai dan akan dilanjutkan ke siklus III. Pada siklus III, siswa diharapkan mendapatkan hasil nilai persentase yang lebih meningkat dari siklus II. d. Tahap Refleksi Evaluasi Berdasarkan hasil lembar observasi, hasil tes keseluruhan selama siklus II, dan catatan lapangan diperoleh hasil analisis kegiatan refleksi. Hasil refleksi tersebut dirangkum dalam tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II No KendalaKesulitan Perbaikan 1. Masih kesulitan dalam menghitung unsur-unsur BRSL jika luas dan volumenya diketahui lebih dahulu. Dengan ekspositori, Peneliti lebih mengarahkan siswa untuk bisa menghitung unsur-unsurnya dengan menerapkan rumus BRSL yang telah ditemukan pada pertemuan sebelumnya. 2. Kurangnya perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi. Memberikan suasana kelas menjadi lebih santai tapi serius agar siswa tidak jenuh. 3. Beberapa siswa masih kesulitan dalam menjawab soal-soal latihan berbentuk cerita. Guru memberikan arahan secara detail mengenai soal-soal yang dianggap sulit oleh siswa dengan strategi penjelasan hubungan antara konsep-konsep dengan eksperimen. 4. Masih banyaknya siswa lambat untuk mengumpulkan tugas dengan tidak tepat waktu Guru akan lebih mengkondusifkan lagi waktu mengerjakan tugas, sehingga siswa tidak lagi lambat mengumpulkan tugas dengan pendekatan individu. Dilihat dari masih banyaknya kekurangan atau kendala pada siklus II ini, maka untuk pelaksanaan siklus III diharapkan saran dan perbaikan dapat dilaksanakan secara optimal. Terutama dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa sekolah menengah pertama SMP.

3. Tindakan Pembelajaran Siklus III

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa melalui pendekatan konstruktivisme

1 11 152

Meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui pendekatan ketrampilan proses pada konsep laju reaksi (penelitian tindakan kelas di SMA Muhamamdiyah 25 Setia budi Pamulang)

3 42 101

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Pengaruh pendekatan problem posing terhadap pemahaman konsep matematika siswa

0 14 225

Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange ( penelitian tindakan kelas di kelas X SMK Arrahman Bintaro)

2 21 243

Upaya peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dengan pendekatan belajar bermakna (meaningful learning): penelitian tindakan kelas di SMP Waskita Madya Kota Tangerang

0 10 96

Upaya meningkatkan motivasi belajar matematika melalui pemberian kartu skor partisipasi siswa : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 9 181

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Pengaruh pendekatan brain based learning terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa

6 65 199

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199