xlviii hidup ini kooperatif atau kompetitif, individualistik, kolaborasi
kelompok atau komunal.
g. Homogeneity vs diversity
Apakah kelompok yang baik itu berada dalam kondisi homogen atau berbeda, dan apakah individu dalam kelompok didukung untuk
berinovasi ataukah harus menyesuaikan diri.
4. Peran Budaya Organisasi
Budaya menjalankan sejumlah peran di dalam organisasi Robbins, 2006:725, antara lain:
a. Budaya mempunyai peran menetapkan tapal batas: artinya budaya menciptakan pembeda yang jelas antara satu organisasi dan
organisasi yang lain. b. Budaya memberikan identitas ke anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri pribadi seseorang.
d. Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem sosial. e. Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan
mekanisme pengendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para anggotanya.
Melaksanakan budaya organisasi mempunyai arti yang sangat dalam, karena akan merubah sikap dan perilaku sumber daya manusia untuk
xlix mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan
masa depan. Triguno 1995:9 dalam Koesmono 2005 menyatakan bahwa orang yang terlatih dalam kelompok budaya kerja akan mempunyai sikap:
a. Menyukai kebebasan, pertukaran pendapat, dan terbuka bagi gagasan-gagasan baru dan fakta baru dalam usahanya untuk mencari
kebenaran; b. Memecahkan permasalahan secara mandiri dengan bantuan
keahliannya berdasarkan metode ilmu pengetahuan, pemikiran yang kreatif, dan tidak menyukai penyimpangan dan pertentangan;
c. Berusaha menyesuaikan diri antara kehidupan pribadinya dengan kebiasaan sosialnya;
d. Mempersiapkan dirinya dengan pengetahuan umum dan keahlian- keahlian khusus dalam mengelola tugas atau kewajiaban dalam
bidangnya; e. Memahami dan menghargai lingkungannya;
f. Berpartisipasi dengan loyal kepada kehidupan rumah tangga, masyarakat dan organisasinya serta penuh rasa tanggung jawab.
Keberhasilan pelaksanaan program budaya organisasi antara lain dapat dilihat dari peningkatan tanggung jawab, peningkatan kedisiplinan dan
kepatuhan pada normaaturan, terjalinnya komunikasi dan hubungan yang harmonis dengan semua tingkatan, peningkatan partisipasi dan kepedulian,
peningkatan kesempatan untuk pemecahan masalah serta berkurangnya tingkat kemangkiran dan keluhan.
l Beraneka ragamnya bentuk organisasi atau perusahaan, tentunya
mempunyai budaya yang berbeda-beda hal ini wajar karena lingkungan organisasinya berbeda-beda pula misalnya perusahaan jasa, manufaktur dan
trading Seperti aktivitas memberi perintah dan larangan serta menggambarkan
sesuatu yang dilakukan dan tidak dilakukan yang mengatur perilaku anggota. Budaya mengandung apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan
sehingga dapat dikatakan sebagai suatu pedoman yang dipakai untuk menjalankan aktivitas organisasi.
Pada dasarnya Budaya organisasi dalam perusahaan merupakan alat untuk mempersatukan setiap individu yang melakukan aktivitas secara
bersama-sama. Nampaknya agar suatu karakteristik atau kepribadian yang berbeda-beda antara orang yang satu dengan orang yang lain dapat disatukan
dalam suatu kekuatan organisasi maka perlu adanya perekat social. Mengingat budaya organisasi merupakan suatu kesepakatan bersama
para anggota dalam suatu organisasi atau perusahaan sehingga mempermudah lahirnya kesepakatan yang lebih luas untuk kepentingan perorangan.
Keutamaan budaya organisasi merupakan pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku manusia yang melibatkan diri dalam suatu
kegiatan organisasi. Secara individu maupun kelompok seseorang tidak akan terlepas dengan budaya organisasi dan pada umumnya mereka akan
dipengaruhi oleh keaneka ragaman sumber-sumber daya yang ada sebagai stimulus seseorang bertindak.
F. Kinerja Auditor