45
3. Orang-orang yang Boleh Mengadakan Perkawinan
Undang-Undang Keluarga Islam menetapkan bahwa pendaftaran adalah orang yang memainkan peranan utama dalam suatu majlis akad nikah. Ayat 7
14
menyatakan: a. Hendaklah diakadnikahkan menurut hukum Syara yaitu :
1 Wali di hadapan pendaftar
2 Wakil wali di hadapan dan dengan kebenaran pendaftar atau
3 Pendaftar sebagai wakil wali
b. Jika suatu perkawinan itu melibatkan seorang perempuan yang tidak
memepunyai wali dari nasab, mengikuti hukum syarak, perkawinan itu hendaklah diakadnikahkan hanya wali hakim.
15
B. Pencatatan Perkawinan
Perkawinan bagi setiap orang yang tinggal di Malaysia dan bagi setiap orang yang tinggal di luar negeri, warganegara atau berdomisili di Malaysia
selepas tanggal yang ditetapkan hendaklah didaftarkan menurut akta itu Ayat
27
16
. Hukum perkawinan Hukum keluarga Malaysia juga mengharuskan adanya pendaftaranpencatatan perkawinan, proses pencatatan secara prinsip dilakukan
14
Najibah Mohd Zin, Undang-undang keluarga Islam,Siri Perkembangan Undang-undang di Malaysia, h.8 Ayat 7-Pernikahan itu boleh diterima terus oleh pengatin laki-laki dalam majlis aqad
ataupun diwakilkan kepada seseorang untuk menerima pernikahan tersebut baginya.
15
Pentadbiran Undang-undang Islam di Malaysia, Cet.1, Kuala Lumpur Malaysia: Institut Kefahaman Islam Malaysia, 1997, h.344.
16
Ibid, h.420.
46
setelah akad nikah, Hanya saja dalam rincian oprasionalnya proses pencatatan ada tiga jenis yaitu:
1. Untuk orang yang tinggal di negara masing-masing, pada dasarnya pencatatan
dilakukan segera setelah selesai akad nikah, kecuali kelantan yang menetapkan 7 tujuh hari setelah akad nikah dan catatan tersebut disaksikan
oleh wali, dua orang saksi dan pendaftar. 2.
Orang asli Malaysia yang melakukan perkawinan di kedutaan Malaysia yang ada di luar negeri, proses pencatatannya secara prinsip sama dengan proses
orang Malaysia yang melakukan perkawinan di negaranya. Perbedaannya, hanya pada petugas pendaftar, yakni bukan oleh pendaftar asli yang di angkat
di Malaysia di negara masing-masing tetapi pendaftar yang diangkat di kedutaan atau konsul Malaysia di negara yang bersangkutan.
3. Orang Malaysia yang tinggal di luar negeri dan melakukan perkawinan tidak
di kedutaan konsul Malaysia yang ada di negara yang bersangkutan. Maka, pihak yang melakukan perkawinan hasus mendaftarkan ke kedutaan atau
konsul setempat sebelum masa enam bulan setelah akad nikah. Sedangkan apabila yang bersangkutan pulang ke Malaysia sebelum habis masa enam
bulan, maka boleh mendaftarkan perkawinannya di Malaysia.
17
Dengan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
17
Khoiruddin Nasution, Status Wanita di Asia Tenggara, Studi Terhadap Perundang- undangan Perkawinan Muslim Kontemporer di Indonesia dan Malaysia, h.151
47
1. Mengemukakan kepada pendaftar pernyataan perkawinan atau keterangan
lisan atau dokumen yang dapat meyakinkan pendaftar, bahwa perkawinan itu telah berlaku.
2. Menyerahkan Syarat-syarat yang diperlukan untuk pendaftaran
perkawinan itu dengan sepatutnya dan 3.
Memohon dalam formulir yang ditetapkan supaya pendaftar perkawinan itu dilaksanakan dan menandatangani pernyataan di dalamnya itu.
18
Pendaftaran tersebut di atas boleh dilakukan tanpa kehadiran salah seorang yang melakukan perkawinan, jika pendaftar dapat memberikan alasan
bahwa ada sebab-sebab yang membuat ia tidak hadir, dan pendaftar harus mencatatkan sebab-sebab ketidak hadirannya itu untuk disimpen suami istri
masing-masing satu helai.
19
C. Konsekuensi Hukumnya