Konsekuensi Hukumnya MASALAH HUKUM PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN

47 1. Mengemukakan kepada pendaftar pernyataan perkawinan atau keterangan lisan atau dokumen yang dapat meyakinkan pendaftar, bahwa perkawinan itu telah berlaku. 2. Menyerahkan Syarat-syarat yang diperlukan untuk pendaftaran perkawinan itu dengan sepatutnya dan 3. Memohon dalam formulir yang ditetapkan supaya pendaftar perkawinan itu dilaksanakan dan menandatangani pernyataan di dalamnya itu. 18 Pendaftaran tersebut di atas boleh dilakukan tanpa kehadiran salah seorang yang melakukan perkawinan, jika pendaftar dapat memberikan alasan bahwa ada sebab-sebab yang membuat ia tidak hadir, dan pendaftar harus mencatatkan sebab-sebab ketidak hadirannya itu untuk disimpen suami istri masing-masing satu helai. 19

C. Konsekuensi Hukumnya

Dalam ayat 38 ditentukan, bahwa seseorang yang sengaja membuat suatu keterangan palsu atau memberikan keterangan palsu yang dikehendaki di bawah akta ini dengan tujuan untuk memperoleh keterangan perkawinan adalah bersalah atas suatu kesalahan yang bisa dikenakan penjara. Selama waktu tidak lebih dari tiga tahun atau denda tidak lebih dari tiga ribu ringgit atau kedua-duanya sekaligus. 18 Ibid, h.152. 19 Lili Rasjidi, Hukum Perkawinan dan Perceraian di Malaysia dan Indonesia, h. 69. 48 Tentang hal pemberitahuan yang tidak dibenarkan dan kesalahan dalam pemberitahuan atau berbuat sesuatu yang berupa pemberitahuan suatu perkawinan, sedangkan ia tidak dibenarkan berbuat demikian, maka ia bersalah atas suatu kesalahan, dan apabila diadili dikenakan penjara selama waktu tidak lebih dari sepuluh tahun, dan denda tidak lebih dari lim a belas ribu ringgit “kata- kata”, dan dalam ketentuan ini bermakna bahwa kedua macam hukuman itu dapat sekaligus dikenakan, atau sekiranya kata yang dipergunakan. Sebagaimana yang terdapat dalam ayat 38 tersebut di atas. Maka hukuman itu dapat dipilih antara hukuman penjara, denda atau kedua-duanya jika disebutkan secara tegas. Hukuman yang dapat dikenakan untuk suatu kesalahan seperti yang tercatat di atas merupakan suatu hukum yang berat, sehingga harus diancam hukuman sampai maksimum sepuluh tahun dan denda lima belas ribu ringgit. Sedangkan untuk kesalahan yang berikut, sebagaimana diutarakan oleh ayat 41 adalah ancaman hukumannya jauh lebih ringan, karena kesalahan yang berlawanan dengan akta pemberitahuan melaksanakan suatu perkawinan seperti: 1. Tanpa menerima izin untuk perkawinan itu atau suatu pernyataan yang tidak memerlukan perizinan. 2. Pelaksanaan perkawinan sekurang-kurangnya dua orang saksi yang dapat dipercaya untuk mengupacarakan melaksanakan suatu perkawinan itu. 3. Setelah berakhirnya waktu enam bulan dari tanggal pemberitahuan pelaksanan perkawinan yang diberikan di bawah ayat 14. 49 Semua berasal dari kesalahan dan apabila diadili dikenakan penjara selama waktu tidak lebih dari tiga tahun dan denda tidak lebih dari lima ribu ringgit ayat kecil 1 ayat 41. Adapun pendaftaran yang diketahuinya dan berlawanan dengan akta mengeluarkan izin untuk perkawinan yaitu: 1. Tanpa pemberitahuan perkawinan sebagaimana yang dikehendaki oleh ayat15. 20 2. Apabila suatu kaveat telah diserahkan di bawah ayat 19 tanpa mematuhi ayat 20 atau 3. Berlawanan dengan ayat 16 21 Semua bersalah atas suatu kesalahan dan apabila diadili boleh dikenakan penjara tidak lebih dari tiga tahun dan denda tidak lebih dari lima ribu ringgit Rp: 14.200.000, ayat kecil 2 ayat 41 Selanjutnya bagi orang-orang yang melakukan perkawinan, tanpa meberitahukan perkawinanya sebagaiman yang tercantum dalam ayat 15, maka akan dikenakan penjara tidak lebih dari tiga tahun lamanya dan denda tidak lebih dari lima ribu ringgit Rp:14.200.000, ayat kecil 3 ayat 41, perkawinan terhadap suatu kesalahan seperti yang diuraikan di atas hanya dapat dilakukan dengan kebenaran tertulis dari pendakwan hakim. 22 20 Ibid, h.70 Ayat 15 –Tuntutan karena melanggar janji untuk berkawin atau pertunangan 21 Ibid, Ayat 16-Setiap perkawinan yang akan dilaksanakan harus terlebih dahulu mendapat kebenaran mendaftar NCR bagi Qariah Masjid tempat pihak perempuan tinggal 22 Lili Rasjidi, Hukum Perkawinan dan Perceraian di Malaysia dan Indonesia, h.71. 50 Secara eksplisit tidak ada aturan bagaimana proses untuk orang yang melakukan perkawinan antar negara di Malaysia, karena itu penafsiran yang lebih mendekati kebenaran adalah mempunyai proses yang sama dengan perkawinan di negara masing-masing. Bagi orang yang melakukan perkawinan di luar Malaysia dan tidak sesuai dengan aturan yang ada, adalah perbuatan melanggar hukum dan dapat di hukum dengan hukuman denda maksimal seribu ringgit atau penjara maksimal enam bulan atau kedua-duanya. 23 Kecuali kelantan dan perak yang menentukan boleh mengajukan permohonan pendaftaran kepada hakim kalau belum di daftarkan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dari teks-teks perundang-undangan Malaysia dapat dipahami bahwa fungsi pencatatan hanya urusan atau syarat administrasi, tidak ada hubungannya dengan syarat sah atau tidaknya suatu pernikahan akad nikah. 23 Khoiruddin Nasution, Status Wanita di Asia Tenggara, Studi Terhadap Perundang-undangn Perkawinan Muslim Kontemporer di Indonesia dan Malaysia, h.152. 51 BAB IV PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN MENURUT ENAKMEN UNDANG-UNDANG KELUARGA ISLAM DAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NO.1 TAHUN 1974 Di dalam Undang-Undang di Indonesia dan Malaysia terdapat persamaan- persamaan dan perbedaan-perbedaan mengenai hukum perkawinan yang berlaku:

A. Persamaan Hukum Perkawinan di Indonesia dengan Malaysia

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Tumbuhan Bawah di Arboretum USU

5 73 61

Eksplorasi Jamur Perombak Serasah di Bawah Tegakan Pinus (Pinus merkusii Jungh et de vriese) dan Rasamala (Altingia excelsa Noronha)

1 80 38

Pelimpahan Hak Asuh Anak Di Bawah Umur Kepada Bapak Akibat Perceraian (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Nomor:411/Pdt.G/2012/PN.Mdn)

15 223 118

Kekuatan Pembuktian Akta Di Bawah Tangan Dikaitkan Dengan Kewenangan Notaris Dalam Legalisasi Dan Waarmerking Berdasarkan UU No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

0 46 80

Perhitungan Kuat Medan Listrik Di Bawah Saluran Transmisi Studi Kasus : Perencanaan Transmisi 275 kV Galang-Binjai

8 119 87

Analisis Hukum Klausul Perjanjian Kredit Bank Di Bawah Tangan Dalam Hubungannya Dengan Penyelesaian Utang Debitur Yang Wanprestasi Pada Bank Perkreditan Rakyat Yekti Insan Sembada Boyoyali Kabupaten Boyolali Jawa Tengah

1 57 59

Kedudukan Anak Di Bawah Umur Atas Harta Peninggalan Orangtuanya Pada Masyarakat Minangkabau...

0 15 5

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR DAN AKIBAT HUKUMNYA Tinjauan Yuridis Tentang Perkawinan Anak Di Bawah Umur Dan Akibat Hukumnya (Studi Kasus di Pengadilan Agama Sukoharjo).

0 3 14

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR DAN AKIBAT HUKUMNYA Tinjauan Yuridis Tentang Perkawinan Anak Di Bawah Umur Dan Akibat Hukumnya (Studi Kasus di Pengadilan Agama Sukoharjo).

0 10 21

Kedudukan Anak Hasil Perkawinan Di Bawah Tangan Menurut Hukum Islam Dan Hukum Positif Di Indonesia

0 0 12