Pengertian Perkawinan di Malaysia

43 berhubungan dengan uang. Hal ini yang menjadi urutan utama dalam usaha pembaharuan hukum keluarga tersebut. 7

1. Pengertian Perkawinan di Malaysia

Dalam bahasa Melayu terutama di Malaysia dan Brunei Darussalam digunakan istilah kawin, kawin ialah perikatan yang sah antara laki-laki dengan perempuan menjadi suami istri, atau nikah. 8 Akta Undang-Undang Keluarga Islam wilayah persekutuan 1984. 9 Menegaskan bahwa suatu perkawinan adalah tidak sah melainkan jika cukup semua syarat yang perlu, secara syar ’i. Sebagai tambahan beberapa persyaratan administrasi telah diadakan di bawah Undang-Undang ini. Pada masa sekarang suatu perkawinan yang tidak sesuai dengan Undang-Undang ini akan tetapi sah menurut syar’i, harus didaftarkan kepada hukuman yang dikenakan. Karena termasuk perkawinan di bawah umur. ayat 8 10 dan poligami ayat 23 11 Akta ini juga menjelaskan bagi yang hendak melaksanakan perkawinan harus berdasarkan persetujuan wali pihak perempuan, selain itu 7 Khoiruddin Nasution, Status Wanita di Asia Tenggara, Studi Terhadap Perundang-undangan Perkawinan Muslim Kontemporer di Indonesia dan Malaysia, h.88. 8 Muhammad Amin Suma, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Cet.1, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, h.43. 9 Najibah Mohd Zin, Undang-undang keluarga Islam, Siri Perkembangan Undang-undang di Malaysia, Cet.1, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2007, h.xxiii 10 Ibid, h.9, Ayat 8-Apabila pemohon berada di bawah umur batas minimum, yaitu kurang dari 18 tahun bagi laki-laki dan kurang 16 tahun bagi perempuan. 11 Ibid, h.11 Ayat 23-Jika laki-laki yang beristri dan berkeinginan ingin menikah dengan Perempuan lain, maka harus terlebih dahulu mendapat izin dari mahkamah syariah 44 juga persetujuan perempuan. Ini menurut madzhab Syafi’i yang berdasarkan kepada Al- Qur’an dan Al-Hadis seperti: 12 Artinya: “Perkawinan seorang perempuan tanpa izin walinya, adalah batal. Akan tetapi, jika sudah digauli maka wajib diberikan mahar. Jika terjadi perselisihan maka sultan yang menjadi wali bagi seorang yang tidak mempunyai wali.

2. Syarat-syarat Perkawinan di Malaysia

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Tumbuhan Bawah di Arboretum USU

5 73 61

Eksplorasi Jamur Perombak Serasah di Bawah Tegakan Pinus (Pinus merkusii Jungh et de vriese) dan Rasamala (Altingia excelsa Noronha)

1 80 38

Pelimpahan Hak Asuh Anak Di Bawah Umur Kepada Bapak Akibat Perceraian (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Nomor:411/Pdt.G/2012/PN.Mdn)

15 223 118

Kekuatan Pembuktian Akta Di Bawah Tangan Dikaitkan Dengan Kewenangan Notaris Dalam Legalisasi Dan Waarmerking Berdasarkan UU No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

0 46 80

Perhitungan Kuat Medan Listrik Di Bawah Saluran Transmisi Studi Kasus : Perencanaan Transmisi 275 kV Galang-Binjai

8 119 87

Analisis Hukum Klausul Perjanjian Kredit Bank Di Bawah Tangan Dalam Hubungannya Dengan Penyelesaian Utang Debitur Yang Wanprestasi Pada Bank Perkreditan Rakyat Yekti Insan Sembada Boyoyali Kabupaten Boyolali Jawa Tengah

1 57 59

Kedudukan Anak Di Bawah Umur Atas Harta Peninggalan Orangtuanya Pada Masyarakat Minangkabau...

0 15 5

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR DAN AKIBAT HUKUMNYA Tinjauan Yuridis Tentang Perkawinan Anak Di Bawah Umur Dan Akibat Hukumnya (Studi Kasus di Pengadilan Agama Sukoharjo).

0 3 14

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR DAN AKIBAT HUKUMNYA Tinjauan Yuridis Tentang Perkawinan Anak Di Bawah Umur Dan Akibat Hukumnya (Studi Kasus di Pengadilan Agama Sukoharjo).

0 10 21

Kedudukan Anak Hasil Perkawinan Di Bawah Tangan Menurut Hukum Islam Dan Hukum Positif Di Indonesia

0 0 12