Model S-R Model Lasswell Model Schraum Model Berlo Model Seiler

4. Saluran dan media komunikasi: jalan yang dilalui pesan komunikator untuk sampai ke komunikannya. Dalam hal ini terdapat dua jalan yaitu; tanpa media nonmediated communication yang berlangsung face to face, atau dengan media komunikasi, dapat berupa telepon, internet radio, televisi, majalah dan surat kabarkoran. Pesan yang disampaikan oleh orang tua kepada sekolah dapat melalui face to face atau melalui media, seperti telpon, surat, penghubung dan lain-lain. 5. Efek komunikasi: pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan yaitu kognitif seseorang jadi tahu tentang sesuatu, efektif sikap seseorang terbentuk, misalnya setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu, konatif tingkah laku yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu. Efek komunikasi antara orang tua dengan sekolah mencakup ketiga pengaruh tersebut. 6. Umpan balik: jawaban komunikan atas pesan yang disampaikan komunikator kepadanya. Dalam komunikasi yang dinamis komunikator dan komunikator terus menerus saling bertukar peran. Unpan balik terhadap komunikasi antara orang tua dengan sekolah sangat diperlukan demi menjaga keselarasan dalam menjalankan visi pendidikan pada peserta didik.

3. Model-Model Komunikasi

a. Model S-R

Model S-R ini merupakan model yang paling dasar, dan model ini menggambarkan hubungan stimulus dan respon. Model ini juga menunjukkan komunikasi sebagai suatu proses “Aksi-Reaksi yang sangat sederhana. 21

b. Model Lasswell

Seorang ahli ilmu politik dari Yale University Harold Lasswell Forsdale 1981, mengatakan bahwa dia menggunakan lima pertanyaan yang perlu ditanyakan dan dijawab dalam melihat proses komunikasi, yaitu “who” siapa, “says what mengatakan apa, “in which medium” dalam media apa, “to whom” kepada siapa dan dengan “what effect” apa efeknya.

c. Model Schraum

Wilbur Schraumn memberikan model proses komunikasi dengan model-model sebelumnya. Dia memperlihatkan pentingnya peranan pengalaman dalam proses komunikasi. Bidang pengalaman akan menentukan apakah pesan yang dikirimkan diterima oleh si penerima sesuai dengan apa yang dimaksud oleh si pengirim pesan. Schraumn mengatakan jika tidak ada kesamaan dalam bidang pengalaman, bahasa yang sama, latar belakang yang sama, maka sedikit kemungkinan pesan yang diterima diinterpretasikan dengan benar.

d. Model Berlo

Model komunikasi yang paling terkenal adalah model yang dikembangkan oleh David Berlo pada tahun 1960. Modelnya hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari 21 Roudhonah, M. Ag, Ilmu Komunikasi, Jakarta: Kerjasama Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan Jakata Press, 2007, Cet.1, hal.71 empat komponen yaitu sumber, pesan, chanel, dan penerima atau receiver. Model komunikasi ini juga di samping menekankan komunikasi sebagai suatu proses, juga menekankan ide bahwa “meaning are in the people” atau arti pesan yang dikirimkan ada pada orang yang menerima pesan bukan pada kata-kata pesan itu sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa interpretasi pesan terutama tergantung kepada arti dari kata atau pesan yang ditafsirkan oleh si pengirim atau si penerima pesan dan bukan pada apa yang ada dalam komponen pesan itu sendiri.

e. Model Seiler

William J. Seiler 1988 memberikan model komunikasi dua arah dan bersifat lebih universal. 22 Model sailer ini menekankan pentingnya timbal balik antara penerima pesan dan pemberi pesan, juga menekankan pentingnya faktor lingkungan dalam proses komunikasi yang dapat mempengaruhi hakikat dan kualitas dari komunikasi. Penulis berpendapat bahwa semua model komunikasi ini memungkinkan terjadi disekolah, namun komunikasi yang lebih efektif untuk digunakan adalah komunikasi model Seiler, komunikasi dua arah dan bersifat unifersal yang menekankan adanya timbal balik antara pengirim dan penerima pesan dimana orang tua dan sekolah dapat menjadi komunikan atau komunikator secara bergantian sesuai dengan 22 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, hal. 5-14 siapa yang memiliki permasalahan untuk dipecahkan oleh keduanya, yang akan berefek kepada tingkah laku mereka.

4. Proses Berlangsungnya Komunikasi