melakukan hal yang sama ketika dirumah? Beliau menjawab, sekalipun kadang-kadang malas tapi saya lebih enak untuk mengingaTKan anak saya,
saya cukup bilang Allah suka dengan yang bersih dan saya bacakan haditsnya, itu sudah cukup untuk mengingaTKan anak saya.
Penulis beranggapan bahwa kemandirian siswa diatas hasil dari pendidikan yang konsisten pada tujuan, visi dan misi pendidikan serta
kerjasama orang tua dengan sekolah yang tentunya, melalui komunikasi yang baik diantara kedua belah pihak.
Bagi penulis penting untuk mengetahui bagaimanakah komunikasi antara orang tua dengan pihak sekolah yang di lakukan oleh TK Bait Qurany
at-tafkir dalam membangun jiwa kemandirian siswa. Atas dasar itulah
penulis menyusun skripsi dengan judul ” KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN
SISWA DI TK BAIT QURANY AT-TAFKIR CIPUTAT TANGERANG
B. Identifikasi Masalah
1. TK Bait Qurany At-Tafkir mendapat respon positif dari masyarakat di
usianya yang masih relatif muda 3 tahun 2.
Kesadaran para orang tua terhadap pendidikan anak tinggi dan merespon baik terhadap program-program TK Bait Qurany
3. Kemandirian anak baik, usia anak 2,3 tahun sudah mampu makan dan
merapikannya sendiri, dan sudah mengetahui barang miliknya.
C. Pembatasan Masalah
Agar penulisan skripsi yang penulis susun lebih terarah dan tidak terlalu luas, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1. Komunikasi orang tua dengan sekolah yang dimaksud adalah dapat
berupa keluhan-keluhan orang tua yang disampaikan kepada sekolah, ataupun sebaliknya dalam menangani pembinaan terhadap pribadi anak.
Dapat berupa informasi mengenai perkembangan kepribadian anak, atau bahkan dapat berupa program-program khusus yang di selenggarakan
sekolah untuk menyamakan persepsi, tujuan visi dan misi dalam pendidikan anak.
2. Kemandirian siwa adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan
permasalahan hidupnya secara mandiri tidak tergantung kepada orang lain, baik secara fisik maupun non fisik, dalam menentukan pilihan untuk
memenuhi segala kebutuhan sesuai dengan perkembangannya.
D. Perumusan Masalah
1. Apakah terdapat komunikasi dan kerjasama yang baik antara TK Bait
Qurany At-Tafkir dengan orang tua siswa dalam membangun
kemandirian siswa? 2.
Bagaimanakah komunikasi yang dibangun antara TK Bait Qurany at- Tafkir dengan orang tua siswa dalam membangun kemandirian siswa?
3. Apakah Terdapat pengaruh dari komunikasi orang tua dengan TK Bait
Qurany at-Tafkir terhadap kemandirian siswa dan siswinya?
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan, dan proses komunikaasi antara pihak TK Bait Qurany At-
Tafkir dengan para orang tua siswa dalam membangun kemandirian siswa dan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh tingkat partisipasi
komunikasi orang tua dengan sekolah terhadap kemandirian siswa. 2.
Manfaat penelitian a.
Manfaat teoritis, bagi peneliti hal ini merupakan sarana untuk menambah wawasan dan pengalaman mengenai pelaksanaan dan
proses komunikasi antara sekolah dengan orang tua. b.
Manfaat praktis, untuk sekolah hal ini sebagai informasi dan bahan masukan dalam upaya lebih meningkaTKan efektifitas berkomunikasi
dalam menjalin kerjasama yang baik antara orang tua dengan pihak sekolah dalam membangun kemandirian siswa.
F. Sistematika Penulisan