Erian Tidak ada, tapi menguntungkan, karena anak
senang-ibu senang. 5
Farhan Tidak, masih bisa mengikuti.
6 Galang Tidak
ada 7 Ibrahim
Tidak 8
Maliha biasa aja meski tidak mengikuti program yang
diadakan HLG secara rutin, 9
Putri Tidak, justru itulah yang sangat membantu,
walaupun saya jarang mengikuti, karena saya juga sebagai pengajar.
10 Qonita Bagi yang punya waktu kosog lebih baik untuk
mengikuti program-program yang diadakan sekolah, tapi kalau saya kebetulan karena sudah
ada jadwal. 11 Ridho
Tidak memberatkan, tapi tidak sempat kalau harus mengikuti program yang rutin.
12 Rizki Tidak
ada. Orang tua sepakat bahwa tidak ada program TK Bait Qurany At-tafkir
yang memberatkan mereka, walaupun mereka tidak dapat mengikuti program secara rutin. Namun pada hakikatnya mereka menyadari
bahwa program yang diadakan At-tafkir bagus dan sangat membantu dalam teknis pemberian stimulant pada anak dan mereka tetap
mendukung.
5. Kemandirian Siswa TK B TK Bait QuranyAt-Tafkir
Kemandirian siswa TK B TK Bait Qurany dapat dilihat melalui perhitungan persentase sebagai berikut:
Kriteria No Jenis
Kemandirian Anak
BM MM BSH BSB
1 berani berjalan sendiri pergi kerumah teman
tanpa ditemani 0 8 83 8
2 menghapal alamat dan nomor telepon yang
dapat dihubungi 8 16 66 0
3 mengenal lingkungan tempat tinggal
8 91
4 tidak mudah mempercayai orang yang baru
dikenal. 0 0 100 0
5 Mengerjakan Tugas Sekolah
16 91
6 fleksibel dengan lingkungan barunya
16 66
7 Ketergantungan pada orang tua sudah berkurang 0
91 8
8 Berani mencoba permainan baru
91 8
9
Berani bertanya secara kritis tentang hal-hal yang tidak sesuai dengan pikirannya
83 8
10 bertanggung jawab terhadap aktivitas rutinnya
83 8
11 Sudah tumbuh kesadaran mengenai waktu-
waktu rutinnya 100 0
12 Perkembangan motorik memungkinkannya:
· bisa memakai sepatu sendiri 74
24 · bisa memakai baju sendiri
74 24
· bisa pakai celana sendiri 74
24 · bisa buang air kecil sendiri dan
membersihkannya 0 0 83 16
· bisa buang air besar sendiri dan membersihkannya 0
74 16
13 Secara sosial dan Emosional
· Mampu berhubungan dengan guru di sekolah 0
83 16
· Mampu berhubungan dengan teman sebayanya 0
83 16
· Mampu berhubungan dengan orang tuanya
0 0 91 8
· Mampu
berhubungan saudara
kandungnya 0 0 83 16
14 Secara kognitif motorik halus · Mengembangkan kemampuan untuk
membaca 0 33 33 33
· Mengembangkan kemampuan untuk berhitung
33 33 33 · Mengembangkan kemampuan untuk
menulis 33 33 33
· Mengembangkan kemampuan untuk menggambar 0
33 49 16 · Mengembangkan kemampuan untuk
mewarnai 0 16 66 8
16 Memahami aksi reaksi
8 66 16 17 Mampu
menentukan pilihan
0 83 16 18
Mampu membedakan benar dan salah 8 74 16
19 Memahami aksi konsekuensi
8 74 16 20
Memiliki pandangan hidup 16 66 16
Dari indikator kemandirian yang telah di buat, maka persentase kemandirian siswa TK B Bait Qurany dapat akumulasikan bahwa kemandirian yang mulai
muncul BM mencapai 0,3, kemandirian yang mulai muncul MM mencapai 8,4, kemandirian yang berkembang sesuai harapan BSH
mencapai 74,7 dan kemandirian yang berkembang sangat baik BSB mencapai 13.
Kemandirian siswa dan siswi TK B Bait Qurany At-Tafkir BSH mencapai 74,7, BSB mencapai 13 MM mencapai 8, 4 dan BM
mencapai 0,3, tingkat kemandirian tersebut pengruh dari komunikasi orang tua dengan guru yang dibangun di TK Bait Qurany untuk menyamakan
visi,misi dan tujuan pendidikan siswasiswinya, dari program-program komunikasinya seperti CAS, buku penghubung, komunitas sekolah ibu,
komunitas bait qurany, pembagian rencana pembelajaran setiap bulan, dan konsultasi. Melalui program-programnya TK Bait Qurany berusaha untuk
menjalin hubungan dengan para orang tua, dan sling bekerjasama dalam
merealisasikan visi, misi dan tujuan pendidikan sehingga selalu berada dalam rel yang sama dalam mendidik anak.
Program komunikasi orang tua dengan guru yang dibuat TK Bait Qurany At-Tafkir tidak terlepas dari kekurangan masing-masing programnya
sehingga akan berakibat pada terhambatnya komunikasi diantara kedua belah pihak seperti program CAS dan buku penghubung yang merupakan proses
komunikasi sekunder, para orang tua dituntut untuk mengkomunikasikan perkembangan anaknya dirumah dengan cara menilai, mengurai dan
menuliskannya dalam kedua media komunikasi tersebut sehingga tidak sedikit para orang tua merasa kesulitan dalam melakukannya dan akhirnya
jika dibiarkan akan berakibat pada putusnya komunikasi kedua belah pihak. Untuk mengantisifasi terputusnya komunikasi antara orang tua dengan
TK Bait-Qurany At-Tafkir kemudian membuka kesempatan kepada orang tua untuk melakukan komunikasi secara langsung jika terdapat perkembangan
anak yang bermasalah secara insidental. Namun demikian idealnya kedua program komunikasi tersebut ditaatidilakukan oleh orang tua.
Tanpa adanya kesadaran dan kemampuan orang tua yang tinggi terhadap pentingnya pendidikan anak maka sangat sulit sekali untuk menjalin
komunikasi dan kerjasama dalam menyamakan visi, misi, dan tujuan pendidikan anak, maka kemudian TK Bait Qurany membentuk komunitas
Bait Qurany dan komunitas sekolah ibu sebagai wadah untuk membina dan memberikan pelatihan kepada orang tua dalam menstimulus anak sesuai
dengan ajaran islam. Dengan ditunjang rencana pembelajaran yang selalu dibagikan setiap bulan sebagai antisifasi bagi yang tidak bisa mengikuti
program BQ dan KSI akhirnya para orang tua dapat bekerjasama dan selalu mengkomunikasikan apa yang ingin difahami oleh orang tua dan sekolah.
Dari sinilah akhirnya terlihat bahwa TK Bait Qurany menganggap penting adanya komunikasi antara orang tua dengan sekolah untuk
bekerjasama dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan pendidikan anak.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan skripsi ini, dapat disimpulkan bahwa, terdapat komunikasi antara orang tua dengan Tk Bait
Qurany At-Tafkir dalam membangun kemandirian siswa. Dengan merujuk
pada perumusan masalah secara rinci simpulan tersebut adalah: a.
Terdapat komunikasi antara orang tua dengan TK Bait Qurany dalam membangun kemandirian siswa, diantara program-programnya adalah:
rencana pembelajaran yang diberikan kepada orang tua secara rutin setiap bulanan untuk memandu proses pembelajaran dirumah, penghubung, CAS
Catatan Anak Shaleh, dan konsultasi dibuat untuk mengontrol perkembangan anak termasuk kemandirian didalamnya, dan komunitas
Bait Qurany, komunitas sekolah ibu, dibentuk untuk pembekalan dan pemberian skil dan materi dalam pengasuhan anak.
b. Proses komunikasi antara orang tua siswa dengan Tk Bait Qurany dalam
membangun kemandirian siswa melalui komunikasi lisan Konsultasi, Pelatihan dan pembinaan pada sekolah ibu dan Bait Qurany dan
komunikasi tulisan Buku penghubung, CAS, dan RPP, dengan menggunakan dua bentuk komunikasi yaitu komunikasi antarpribadi
konsultasi, penghubung, dan Cas dan komunikasi kelompok pelatihan dan pembinaan pada komunitas sekolah ibu dan Bait Qurany. Adapun
Model komunikasi TK Bait Qurany dikategorikan pada model komunikasi Sailer yaitu komunikasi dua arah dan universal, menekankan pada
pentingnya respond yang akan mempengaruhi hakikat dan kualitas komunikasi.
c. Komunikasi orang tua dengan guru berpengaruh terhadap kemandirian
siswa. Kemandirian siswa dan siswi TK B Bait Qurany At-Tafkir BSH mencapai 74,7, BSB mencapai 13 MM mencapai 8, 4 dan BM
mencapai 0,3, tingkat kemandirian tersebut pengruh dari komunikasi