buku penghubung yang menjadi media komunikasi orang tua dalam melaporkan perkembangan anak dirumah atau disekolah setiap bulannya,
surat sebagai bentuk pemberitahuan, kurikulum dan lain-lain, melalui face to face untuk menyampaikan keluhan-keluhan, laporan-laporan orang tua
kepada sekolah atau sebaliknya untuk melaporkan permasalahan- permasalahan yang terkait dengan perkembangan anak baik dirumah ataupun
disekolah biasanya proses komunikasi ini dilakukan secara insidental jika diperlukan saja.
5. Bentuk-Bentuk Komunikasi
Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikan, komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk komunikasi diantaranya;
komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi massa.
a. Komunikasi antarpribadi
Kominiksi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung dua orang, dimana terjadi kontak langsung antara dua orang dalam bentuk
percakapan. Komunikasi jenis ini bisa berlangsung secara berhadapan face to face, bisa juga melalui sebuah medium telepon.
24
Terdapat karakteristik Komunikasi antar pribadi diantaranya adalah:
1 Bersifat timbal balik dua arah Two way traffic communication
2 Feed backnya langsung tidak tertunda.
3 Komunikator dan komunikan dapat bergantian fungsi. Sekali waktu
menjadi komunikator dan sekali waktu menjadi komunikan. 4
Bisa dilakukan secara spontanitas. 5
Tidak terstruktur. Maksudnya masalah yang dibahas tidak mesti terfokus, melainkan mungkin hal-hal yang tidak dalam rencana.
Komunikasi pribadi adalah terjadinya kontak langsung antara dua orang atau lebih dan dapat terjadi kapan saja direncanakan ataupun tidak
direncanakan, memiliki tujuan ataupun tidak memiliki tujuan. Komunikasi yang memiliki tujuan dan direncanakan biasanya karena terdapat
permasalahan antar dua individu yang membutuhkan penyelesaian ataupun sebuah jawaban dengan cepat. Komunikasi yang tidak memiliki
24
Roudhonah, M. Ag, Ilmu Komunikasi, Jakarta: Kerjasama Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan Jakata Press, 2007, Cet.1, hal. 106, 113
tujuan dan tidak direncanakan biasanya terjadi karena kebetulan atau tidak terdapat unsur kesengajaan.
b. Komunikasi kelompok
Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam bukunya, Humen Communication, A Revisian of Approaching Speech
Comunication , yang telah disadur oleh Sasa Djuarsa, memberi batasan
komunikasi kelompok sebagai “interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti
berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya
dengan akurat.
25
Sama seperti komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok pun memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya, sebagai
berikut:
1 Langsung dan tatap muka
2 Lebih terstruktur
3 Formalrasional
4 Dilakukan secara sengaja
5 Para peserta lebih sadar akan peranan dan tanggung jawab mereka
masing masing. Komunikasi kelompok terjadi secara disengaja namun
direncanakan, dan memiliki tujuan maksud yang dikehendaki oleh tiga atau lebih individu untuk berbagi informasi, pemeliharaan diri atau
pemecahan masalah secara tatap muka.
c. Komunikasi massa