Bentuk Komunikasi Bait Qurany At-Tafkir Dengan Orang Tua Siswa Model Komunikasi Bait Qurany At-Tafkir dengan Orang Tua Siswa

kata perkata, dan tahfidz Quran serta bagaimana cara mengajarkannya pada anak, melalui inilah diharapkan kualitas tsaqofah islam orang tua meningkat. komunikasi lisan dapat dilakukan juga ketika orang tua berkonsultasi kepada sekolah atau sebaliknya terkait dengan perkembangan anak disekolah atau dirumah, dan biasanya komunikasi ini dilakukan bersifat insidental jika terdapat hal yang membutuhkan penanganan lenih cepat. Bait Qurany at-tafkir juga memiliki beberapa program komunikasi tulisan diantaranya: komunikasi melalui penghubung, CAS Catatan Anak Sholeh, dan rencana pembelajaran. Melalui penghubung sekolah akan melaporkan perkembangan anaknya secara menyeluruh kepada orang tua pada setiap bulannya dan kemudian orang tua harus membalas buku penghubung tersebut terkait bagaimana perkembangan anak dirumah secara umum. Melalui CAS Catatan Anak Sholeh yang diisi oleh orang tua dilaporkan kepada sekolah, diharapkan melalui CAS Catatan Anak Sholeh ini sekolah dan orang tua sama-sama mengetahui kewajiban perkembangan anak, bagian yang mana yang belum dikuasai anak sehingga orang tua dan sekolah dapat memberikan stimulant yang sama dan sesuai. Selain melalui buku penghubung dan CAS Catatan Anak Sholeh sekolah juga selalu memberikan rencana pembelajaran tahunan, semesteran dan bulanan, sehngga orang tua dirumah mengetahui materi apa saja yang diberikan oleh sekolah kepada anaknya dan kemudian orang tua dapat mengulang dirumah materi yang telah diajarkan disekolah.

2. Bentuk Komunikasi Bait Qurany At-Tafkir Dengan Orang Tua Siswa

Komunikasi Bait Qurany at-tafkir dengan orang tua dilakkan dengan dua bentuk komunikasi yaitu: komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dua orang melalui percakapan atau melalui media komunikasi nonmedia massa diantara komunikasi antarpribadi yang terjadi pada komunikasi Bait Qurany at-tafkir dengan orang tua siswa adalah komunikasi melalui penghubung, melalui CAS Catatan Anak Sholeh, Rencana pembelajaran dan konsultasi. Adapun komunikasi kelompok adalah interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki, mengingat komunitas sekolah ibu dan komunitas TK Bait Qurany merupakan Program komunikasi Home lerning At-tafkir dengan orang tua yang beranggotakan seluruh orang tua siswa, maka komunikasi yang terjadi didalamnya di katakan komunikasi kelompok yang aktivitasnya pelatihan, pembinaan yang diberikan kepada orang tua untuk meningkatkan kualitas pengasuhan pada anak.

3. Model Komunikasi Bait Qurany At-Tafkir dengan Orang Tua Siswa

Model komunikasi Bait Qurany At-Tafkir dikategorikan pada model komunikasi Sailer yaitu komunikasi dua arah dan bersifat universal yang menekankan pada pentingnya respon terhadap pesan yang diterima yang dikirim oleh pengirim pesan dan lingkungan yang akan mempengaruhi hakikat dan kualitas dari komunikasi. Dapat di gambarkan sebagai berikut: Komunitas sekolah ibu dan bait qurany merupakan lingkungan bagi para orang tua siswa yang di buat oleh Bait Qurany at-tafkir untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran peranan orang tua dalam pendidikan anak, melalui pelatihan dan pembinaan, mereka dibekali ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara untuk mendidik anak dan stimulus seperti apa yang harus diberkan kepada anak sesuai perkembangannya, mengingat Bait Qurany at-tafkir ini TK yang berasaskan islam maka tsakofah dan lingkungan yang dibangunnyapun berdasarkan islam. Komunikasi yang terbentuk antara Bait Qurany dengan orang tua dilatar belakangi akan perlunya memberikan stimulus yang baik kepada anak agar mencapai hasil yang sesuai harapan. Buku penghubung,CAS catatan anak sholeh, merupakan media bagi sekolah dan orang tua dalam memantau perkembangan anak, adapun silabus menjadi panduan pembelajaran anak di rumah dan di sekolah. Bait Qurany at-tafkir dalam hal ini guru, staf, kepala sekolah dan setiap orang yang terlibat dalam internal sekolah, mereka sebagai pengirim atau penerima pesan dan isi pesannya dapat berupa materi untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak,program dan rencana pembelajaran serta laporan perkembangan anak di sekolah. Begitu juga dengan para orang tua siswa mereka dapat berperan sebagai pengirim dan penerima pesan, pesan yang disampaikan kepada pihak Bait Qurany at- tafkir dapat berupa laporan perkembangan anak di rumah,masukan dan koreksian terhadap pihak Bait Qurany. Respon orang tua siswa terhadap pesan yang disampaikan oleh home leaning dapat berupa penerapan konsep yang disosislisasikan oleh Bait Qurany at-tafkir kepada mereka, bisa juga perubahan sikap dan pola pengasuhan anak atau mungkin berupa keterangan, klarifikasi dan lain sebagainya yang terkait dengan perkembangan anak di rumah, Begitu juga halnya dengan respon sekolah dapat berupa perbaikan program, peningkatan kualitas pengajaran, klarifikasi dan lain sebagainya yang terkait dengan perkembangan pembelajaran anak di sekolah.

4. Partisipasi Orang Tua Siswa terhadap Program Komunikasi Bait