41
2. Manfaat Linkage Program
Ada dua implikasi manfaat dalam pelaksanaan linkage program ini, yakni :
a. Manfaat bagi bank umum
63
Program linkage ini tidak saja memberikan manfaat bagi pengguna jasanya, tetapi juga memberikan manfaat bagi bank umum itu sendiri, yaitu:
1. Diversifikasi portofolio kredit jenis kredit, sektor ekonomi, wilayah 2. Profitable, karena pinjaman diberikan dengan suku bunga pasar untuk
konvensional dan bagi hasil untuk bank syariah 3. Potensi pasar cukup besar dan nasabah UKM dapat naik kelas menjadi nasabah
baru bank umum 4. Overhead dan handling cost relatif rendah
5. Salah satu alternatif merealisasikan bussiness plan untuk pembiayaan usaha mikro
b. Manfaat bagi BPRBPRS, KoperasiKoperasi Syariah dan BMT
Manfaat linkage program bagi BPRS, KoperasiKoperasi Syariah dan BMT diantaranya :
1. Meningkatkan
kapasitas penyaluran
kreditpembiayaan BPRBPRS,
KoperasiKoperasi Syariah dan BMT dan lembaga keuangan mikro lainnya dalam pembiayaan usaha mikro dan kecil UMK
2. Teratasinya keterbatasan pembiayaan yang dirasakan oleh BPRBPRS, KoperasiKoperasi Syariah dan BMT dan lembaga keuangan mikro lainnya
64
63
Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM, hal. 308.
64
Bank Indonesia, “Lampiran Siaran Pers No.1111PSHMHumas : Daftar Bank Umum Pelaku Penandatangan Linkage Program pada Rabu, 1 April 2009
”.
42
3. Bentuk Linkage Program
Modal linkage program yang dilakukan antara bank umum dengan koperasi KJKS sama dengan model linkage program yang dilakukan antara BUS dengan
BPRS. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Nomor : 03PerM.KUKMIII2009 Tentang :
Pedoman Umum Linkage Program Antara Bank Umum Dengan Koperasi, model linkage program yang dilakukan ada 3 bentuk, yakni : Executing, Channeling dan
Joint Financing
Model-Model Linkage Program BUSUUS-Koperasi
65
Executing Channeling
Joint Financining
BUSUUS BUSUUS BUSUUS
KOPKJKSBMT
KOPKJKSBMT KOPKJKSBMT
UMK UMK UMK
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing pola linkage program :
a. Executing
Executing adalah pembiayaan yang diberikan oleh bank umum kepada
koperasi dalam rangka pinjamanpembiayaan untuk disalurkan kepada anggota
65
Bank Indonesia, Generic Model Linkage Program, Jakarta : Direktorat Penelitian dan Pengaturan Tim Arsitektur Indonesia.
43 koperasi dimana KoperasiKJKSBMT memiliki kewenangan memutus
pembiayaan ke UMK. Pencatatan di Bank Umum sebagai pembiayaan kepada koperasi, sedangkan pencatatan di koperasi sebagai pinjaman kepada anggota
koperasi.
66
Aqad yang terjadi antara BUS dengan KJKSBMT adalah mudharabah sedangkan aqad antara KJKSBMT dengan UMK disesuaikan dengan
kebutuhan UMK. Dalam hal resiko pembiayaan, apabila kegagalan pembiayaan karena kerugian bisnis secara normal normal business loss, maka risiko
ditanggung oleh KJKSUJKS-Koperasi.
67
Bentuk executing ini relatif paling banyak dipilih oleh bank yang menyediakan dana dengan pertimbangan untuk mengurangi resiko yang
disebabkan yakni adanya pembiayaan bermasalah. Mengingat resiko menjadi beban bagi bank penyalur, maka bank penyalur harus bekerja keras agar
pembiayaan yang disalurkan tidak macet. Meskipun tidak selalu terjadi, namun pola executing menempatkan bank penyedia dana lebih tinggi posisi tawar
menawarnya dibandingkan bank penyalur.
68
66
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Nomor : 03PerM.KUKMIII2009 Tentang : Pedoman Umum Linkage Program Antara Bank Umum
Dengan Koperasi, hal. 8.
67
Ibid., hal. 11.
68
Bank Indonesia, Linkage Antar LKS, hal. 31.
44 Model Linkage Program antara BUS dan KJKSBMT dengan pola Executing
69
Laporan Bank Umum Syariah
Bank Indonesia Supervisi
KJKSBMT
UMK Perjanjian pembiayaan
Bank Umum KJKSBMT Pembukuan pembiayaan
BUS : pembiayaan ke KJKSBMT
KOPKJKSBMT: Pembiayaan kepada anggota
Risiko KJKSBMT KJKSBMT
b. Channeling
Channeling adalah pinjamanpembiayaan yang diberikan oleh bank umum kepada anggota koperasi melalui koperasi yang bertindak sebagai agen dan
tidak mempunyai kewenangan memutus pembiayan kecuali mendapat surat kuasa
dari Bank
Umum. Pencatatan
di Bank
Umum sebagai
pinjamanpembiayan kepada anggota koperasi, sedangkan pencatatan di koperasi pada off balance sheet.
70
69
Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM, hal. 309.
70
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Nomor : 03PerM.KUKMIII2009 Tentang : Pedoman Umum Linkage Program Antara Bank Umum
Dengan Koperasi, Hal. 8.
45 Aqad yang terjadi antara BUSUUS dengan KoperasiKJKSBMT
adalah waqalah. Sedangkan aqad antara KoperasiKJKSBMT dengan UMK disesuaikan dengan kebutuhan UMK.
Risiko pembiayaan kepada anggota koperasi, apabila kegagalan pembiayaan karena kerugian bisnis secara normal
normal business loss, maka risiko ditanggung oleh BUSUUS.
71
Pola channeling financing adalah pengimplementasian syirkah mudharabah dan dapat pula digunakan dengan akad wakalah. Mudharabah
berarti yang dihasilkan adalah bagi hasil sedangkan wakalah medapatkan fee. Berikut adalah skema pada masing-masing bentuk kerjasama dengan
pola channeling financing.
72
SKEMA 1
73
Akad Mudharabah Dana bank 100
KOPKJKSBMT
BUSUUS Akad mudharabahbagi hasil
Nisbah KOPKJKSBMT : Pengusaha = 25 : 75 Proyeksi
Usaha Yield 15 Proyeksi keuntungan 100
Pengusaha Nisbah 40 Proyeksi Nisbah Bagi hasil Nisbah 60
KOPKJKSBMT 25
71
Ibid., hal. 12.
72
Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM, hal. 312-315.
73
Ibid., hal. 312.
46
Keterangan:
Dalam skema ini, kerjasama dilakukan menggunakan pola channeling dengan akad mudharabah bagi hasil dengan dengan jangka waktu tertentu.
Porsi dana yang berasal dari BUS sebesar 100 sedangkan porsi dana KOPKJKSBMT sebesar 0. Pengembalian dana kepada BUS sesuai dengan
angsuranpembayaran yang diterima dari nasabah. Pendapatan yang diterima tersebut kemudian akan dibagihasilkan antara BUS dengan KOPKJKSBMT
sesuai kesepakatan. Pencatatan dalam skema ini di BUSUUS sebagai pembiayaan
kepada KOPKJKSBMT,
sedangkan pencatatan
di KOPKJKSBMT sebagai pembiayaan ke UKM.
SKEMA 2
74
Akad mudharabah
Dana bank 100 KOPKJKSBMT
BUSUUS Akad murabahah
Ekuivalent Yield 15
Nasabah Usaha
Nisbah 40 Keuntungan Nisbah 60 Harga jual 25
Keterangan :
Dalam skema ini, kerjasama dilakukan menggunakan pola channeling dengan akad mudharabah bagi hasil dengan jangka waktu tertentu. Porsi dana
yang berasal dari BUS sebesar 100 sedangkan porsi dana KOPKJKSBMT
74
Ibid., hal. 313.
47 sebesar 0. Selanjutnya KOPKJKSBMT menyalurkan pembiayaan kepada
para nasabah yang telah disetujui BUSUUS dengan skim murabahah jual beli.
Dalam hal
ini, nasabah
melakukan pembayaran
melalui KOPKJKSBMT
sesuai ketentuan
yang telah
disepakati bersama.
KOPKJKSBMT kemudian mengembalikan dana kepada BUS sesuai dengan angsuranpembayaran yang diterima dari nasabah. Pendapatan yang diterima
oleh KOPKJKSBMT selanjutnya akan dibagihasilkan antara BUS dengan KOPKJKSBMT sesuai kesepakatan. Pencatatan di BUSUUS sebagai
pembiayaan ke KOPKJKSBMT dan pencatatan di KOPKJKSBMT sebagai pembiayaan ke UKM.
SKEMA 3
75
Akad wakalah
KOPKJKSBMT
BUSUUS O Akad Murabahah Dana Bank 100
Ekivalent Nasabah Usaha Ekuivalent Yield 10 Yield 15
FeeUjrah 40 Keuntungan Feeujrah 40 Harga Jual 25
Keterangan:
Dalam skema ini, kerjasama dilakukan menggunakan pola channeling dengan akad pembiayaan wakalah. Porsi dana yang berasal dari BUS sebesar
100 sedangkan porsi dana KOPKJKSBMT sebesar 0. Selanjutnya
75
Ibid., hal. 314.
48 KOPKJKSBMT menyalurkan pembiayaan kepada para nasabah yang telah
disetujui BUSUUS dengan skim murabahah jual beli. Dalam
hal ini,
nasabah melakukan
pembayaran melalui
KOPKJKSBMT sesuai
ketentuan yang
telah disepakati
bersama. KOPKJKSBMT kemudian mengembalikan dana kepada BUS sesuai dengan
angsuranpembayaran yang diterima dari nasabah. Pendapatan yang diterima seluruhnya untuk BUS, sedangkan KOPKJKSBMT diberikan feeujrah sesuai
kesepakatan. Pencatatan di BUSUUS sebagai pembiayaan ke UKM 100 dan pencatatan
di KOPKJKSBMT
sebagai rekening
administratif KOPKJKSBMT secara off BS.
SKEMA 4
76
Akad wakalah KOPKJKSBMT
BUSUUS O
Akad Mudharabah Dana Bank 100
Nisbah KOPKJKSBMT : Pengusaha = 25 : 75 Ekuivalent Ekuivalent
Yield 10 Usaha dengan Yield 15
proyeksi keuntungan 100
FeeUjrah 40 Pembagian keuntungan Feeujrah 40 BUSUUS =25
Keterangan :
Dalam skema ini, kerjasama ini dilakukan menggunakan pola channeling dengan akad pembiayaan wakalah. Porsi dana yang berasal dari
76
Ibid., hal. 315.
49 BUS sebesar 100 sedangkan porsi dana KOPKJKSBMT sebesar 0.
Selanjutnya KOPKJKSBMT menyalurkan pembiayaan kepada para nasabah yang telah disetujui BUSUUS dengan skim mudharabah bagi hasil.
Nasabah melakukan pembayaran melalui KOPKJKSBMT sesuai ketentuan yang telah disepakati bersama. KOPKJKSBMT kemudian
mengembalikan dana kepada BUS sesuai dengan angsuranpembayaran yang diterima dari nasabah. Pendapatan yang diterima seluruhnya untuk BUS,
sedangkan KOPKJKSBMT diberikan feeujrah sesuai kesepakatan. Pencatatan di BUSUUS sebagai pembiayaan ke UKM 100 dan pencatatan di
KOPKJKSBMT sebagai rekening administratif KOPKJKSBMT secara off BS.
Kesimpulannya, kerjasama channeling antara BUSUUS dengan KOPKJKSBMT ini dapat dilakukan dengan akad mudharabah ataupun
wakalah. Porsi dana BUSUUS sebesar 100 sedangkan porsi dana KOPKJKSBMT sebesar 0. Bila dilakukan dengan akad mudharabah,
KOPKJKSBMT akan mendapatkan bagi hasil dari pendapatan yang diperoleh sedangkan bila menggunakan akad wakalah maka KOPKJKSBMT akan
mendapatkan imbalan berupa feeujrah sesuai kesepakatan bersama.
c. Joint Financing
Joint financing adalah pembiayaan bersama oleh bank umum dan koperasi terhadap anggota koperasi. Kewenangan memutus pembiayaan ada
50 pada BUSUUS dan KOPKJKSBMT. Pencatatan outstanding credit bagian
Bank Umum dan bagian Koperasi sebesar porsi pembiayaan kepada anggota koperasi.
77
Aqad yang terjadi antara BUSUUS dengan KOPKJKSBMT adalah musyarakah sedangkan aqad antara KOPKJKSBMT dengan UMK
disesuaikan dengan kebutuhan UMK. Risiko pembiayaan kepada anggota
Koperasi, apabila kegagalan pembiayaan karena kegagalan bisnis secara normal normal business loss, maka risiko ditanggung bersama antara BUSUUS dan
KJKSUJKS-Koperasi sesuai dengan porsinya.
78
Model linkage program dengan pola joint financing dilakukan dengan skema sebagai berikut :
SKEMA 1
79
Akad Musyarakah Partial dana 20 Partial dana 80
KOPKJKSBMT BUSUUS
Akad mudharabah Nisbah KOPKJKSBMT: Pengusaha = 24:76 Proyeksi
Usaha Proyeksi laba 100tahun Yield 15 Nisbah KOPKJKSBMT: BUSUUS = 50:50
Nisbah 50 Proyeksi Nisbah
Bagi hasil
Nisbah 50 KOPKJKSBMT 25
77
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Nomor : 03PerM.KUKMIII2009 Tentang : Pedoman Umum Linkage Program Antara Bank Umum
Dengan Koperasi, hal. 8.
78
Ibid., hal. 12-13.
79
Ibid., hal. 317-318.
51
Keterangan :
Dalam skema ini, kerjasama ini dilakukan menggunakan pola joint financing dengan akad pembiayaannya adalah musyarakah bagi hasil. Porsi
dana yang berasal dari BUS sebesar 80 sedangkan porsi dana KOPKJKSBMT sebesar 20. Selanjutnya KOPKJKSBMT menyalurkan
pembiayaan kepada para nasabah yang telah disetujui BUSUUS dengan skim mudharabah bagi hasil.
Nasabah kemudian melakukan pembayaran melalui KOPKJKSBMT sesuai ketentuan yang telah disepakati bersama. KOPKJKSBMT selanjutnya
mengembalikan dana kepada BUS sesuai dengan angsuranpembayaran yang diterima dari nasabah. Pendapatan yang diterima seluruhnya kemudian akan
dibagihasilkan antara BUSUUS dan KOPKJKSBMT sesuai kesepakatannya. Pencatatan di BUSUUS sebagai pembiayaan ke UMK sesuai porsinya dan
pencatatan di KOPKJKSBMT sebagai pembiayaan ke UMK sesuai porsinya. Sedangkan pembiayaan dari BUSUUS dicatat di rekening administratif
KOPKJKSBMT secara off BS.
52
SKEMA 2
80
Akad Musyarakah Partial dana 20 Partial dana 80
KOPKJKSBMT BUSUUS
Akad Murabahah Proyeksi
Yield
Nasabah Usaha
Nisbah 50 Keuntungan Nisbah 50 Harga jual 24
Keterangan :
Dalam skema ini, kerjasama ini dilakukan menggunakan pola joint financing dengan akad pembiayaannya adalah musyarakah bagi hasil. Porsi
dana yang berasal dari BUS sebesar 80 sedangkan porsi dana KOPKJKSBMT sebesar 20. Selanjutnya KOPKJKSBMT menyalurkan
pembiayaan kepada para nasabah yang telah disetujui BUSUUS dengan skim murabahah jual beli.
Nasabah kemudian melakukan pembayaran melalui KOPKJKSBMT sesuai ketentuan yang telah disepakati bersama. KOPKJKSBMT selanjutnya
mengembalikan dana kepada BUS sesuai dengan angsuranpembayaran yang diterima dari nasabah. Pendapatan yang diterima seluruhnya kemudian akan
dibagihasilkan antara BUSUUS dan KOPKJKSBMT sesuai kesepakatannya.
80
Ibid., 317-318.
53 Pencatatan di BUSUUS sebagai pembiayaan ke UMK sesuai porsinya dan
pencatatan di KOPKJKSBMT sebagai pembiayaan ke UMK sesuai porsinya. Sedangkan pembiayaan dari BUSUUS dicatat di rekening administratif
KOPKJKSBMT secara off BS.
Berikut adalah rangkuman ketentuan linkage program BUSUUS dengan
Koperasi-KJKS
81
No Kriteria
Executing Channeling
Joint Financing
1. Definisi
Pinjaman yang diberikan oleh bank umum kepada koperasi
dalam rangka
pinjamanpembiayaan untuk
disalurkan kepada
anggota Koperasi.
Pencatatan di Bank Umum sebagai
pinjaman kepada
Koperasi, sedangkan pencatatan di koperasi sebagai pinjaman
kepada anggota koperasi. Akad antara BUSUUS dengan
KOPKJKSBMT adalah
mudharabah Akad
antara KOPKJKSBMT dengan
UMK disesuaikan dengan kebutuhan UMK
Pinjamanpembiayaan yang
diberikan oleh bank umum kepada
anggota koperasi
melalui koperasi yang bertindak sebagai
agen dan
tidak mempunyai
kewenangan memutus pembiayan kecuali
mendapat surat kuasa dari Bank Umum.
Pencatatan di Bank Umum sebagai
pinjamanpembiayan kepada
anggota koperasi,
sedangkan pencatatan
di Koperasi pada off balance
sheet. Aqad antara BUSUUS dengan
KoperasiKJKSBMT adalah
Waqalah. Aqad
antara KoperasiKJKSBMT
dengan UMK
disesuaikan dengan
kebutuhan UMK. Pembiayaan bersama oleh
bank umum dan koperasi terhadap anggota koperasi.
Kewenangan memutus
pembiayaan ada
pada BUSUUS
dan KOPKJKSBMT.
Pencatatan outstanding credit bagian Bank Umum dan
bagian Koperasi sebesar porsi pembiayaan kepada anggota
koperasi. Aqad
antara BUSUUS
dengan KOPKJKSBMT
adalah Musyarakah Aqad
antara KoperasiKJKSBMT dengan
UMK disesuaikan dengan kebutuhan UMK.
2.
Resiko kredit kepada
nasabah Apabila kegagalan pembiayaan karena normal bussiness loss, maka resiko ditanggung oleh :
KOPKJKSBMT BUSUUS
Bersama antara BUSUUS dengan
KOPKJKSBMT sesuai dengan porsinya
3.
Distribusi pendapatan
sesuai dengan nisbah yang disepakati antara BUSUUS dan
BUSUUS memperoleh
pendapatan dari nisbah bagi hasilmargin yang disepakati
BUSUUS memperoleh
pendapatan dari nisbah bagi
hasilmargin yang
81
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Nomor : 03PerM.KUKMIII2009 Tentang : Pedoman Umum Linkage Program Antara Bank Umum
Dengan Koperasi.
54
KJKSUJKS-Koperasi dengan UMK;
KJKSUJKS-Koperasi mendapatkan
fee yang
besarnya disepakati antara BUSUUS
dengan KJKSUJKS-Koperasi;
disepakati dengan UMK; Pembagian
pendapatan antara BUSUUS dengan
KJKSUJKS-Koperasi sesuai dengan porsi yang
disepakati;
4.
Penentuan besarnya
nisbah bagi
hasilmargin bagi
anggota koperasi,
merupakan kesepakatan bersama dengan mempertimbangkan harga pasar untuk sektorbidang usaha UMK yang dibiayai;
5.
Target nasabah pembiayaan
Sepenuhnya wewenang
KJKSUJKS-Koperasi Sepenuhnya
wewenang BUSUUS
Kesepakatan antara
BUSUUS dengan
KJKSUJKS-koperasi
6.
Limit plafond pembiayaan
Besar kreditpembiayaan yang dapat disalurkan kepada Peserta Linkage Program dengan Bank Umum sesuai kesepakatan,
7.
Jaminan utama KJKS UJKS-
koperasi kepada
BUSUUS Jaminan, sesuai Undang-
undang Perbankan
dan ketentuan perbankan yang
berlaku; --------------------------------------
-----------------------------------
8.
Jaminan anggota
Koperasi, sesuai yang dipersyaratkan
KJKSUJKS-Koperasi; Jaminan anggota Koperasi,
sesuai Undang-undang
Perbankan dan ketentuan perbankan yang berlaku;
Jaminan anggota
Koperasi, sesuai Undang- undang Perbankan dan
ketentuan perbankan yang berlaku;
9.
Akad pembiayan
kepada UMK Akad Pembiayaan kepada
anggota koperasi, dilakukan oleh KJKSUJKS-Koperasi;
Akad pembiayaan kepada anggota Koperasi, dilakukan
oleh KJKSUJKS-Koperasi
untuk dan
atas nama
BUSUUS; Akad pembiayaan kepada
anggota Koperasi,
dilakukan oleh
KJKSUJKS-Koperasi untuk dan atas nama
BUSUUS;
10.
Jangka waktu proses
persetujuan pembiayaan
dalam rangka Linkage
Program, Jangka
waktu proses
persetujuan pembiayaan
dalam rangka
Linkage Program, maksimal 1 satu
bulan setelah data dan persyaratan dipenuhi secara
lengkap. Jangka
waktu proses
persetujuan pembiayaan
dalam rangka
Linkage Program, maksimal 1 satu
bulan setelah data dan persyaratan
lengkap dipenuhi.
Jangka waktu
proses persetujuan
pembiayaan dalam
rangka Linkage
Program, maksimal
1 satu bulan setelah data
dan persyaratan lengkap dipenuhi.
55
4. Pola Luas Linkage Program antara Lembaga Keuangan Syariah