136 J: Model linkage program yang dilakukan bisa dengan pola executing,
channeling, maupun joint financing.
11. P : Dari semua model yang dilakukan, mana model linkage yang paling
banyak dilakukan? Alasannya apa?
J : Pola yang paling sering digunakan kebanyakan dengan pola executing, alasannya
pertama, analisis
pembiayaannya lebih
menguntungkan dibandingkan dengan pola lainnya, kedua, resiko pembiayaan yang lebi
rendah karena langsung berhadapan dengan BMT sedangkan BMT berhadapan langsung dengan nasabah BMT.
12. P : Bagaimana Skema dari executing, channeling, dan joint financing yang
dilakukan antara BMI dengan BMT Shar-E ?
J : Lihat dalam lampiran
13. P : Bagaimana mekanismeprosedur pengajuan dan pemberian dana linkage
BMI kepada BMT ?
J : Lihat dalam lampiran
14. P : Berapa jumlah BMT Shar-E yang ada sekarang ?
J : Per April 2010, jumlah BMT Shar-E yang existing ada 245 BMT diseluruh Indonesia. Dengan klasifikasi sangat baik ada 34 BMT, katagori cukup ada 82
BMT, katagori pembinaan lebih lanjut ada 106 BMT dan yang dalam katagori kurang ada 23 BMT.
15. P : Berapa banyak penyaluran pembiayaan yang telah dilakukan?
J : Pembiayaan yang telah dilakukan BMI kepada BMT Shar-E sampai bulan April 2010 sebesar Rp. 4,299 Miliar.
16. P : Persyaratan apa saja yang harus dipenuhi BMT untuk bisa bekerjasama
dengan BMI dalam linkage program ?
J : Lihat dalam lampiran
17. P : Bagaimana kebijakan pembiayaan BMI kepada BMT Shar-E ?
J : Lihat dalam lampiran
18. P : Dalam struktur kerjasama, posisikedudukan BMT seperti apa? Dan apa alasan BMI ikut serta dalam kepengurusan BMT Shar-E ?
137 J : Posisi kedudukan BMI dalam kepengurusan BMT Shar-E adalah sebagai
Bendahara, tujuan ikut serta dalam kepengurusan adalah agar BMT Shar-E bisa lebih mudah terpantau, termonitoring oleh BMI dalam proses pemdirian
dan perkembangannya.
19. P : Siapa orang yang ditunjuk oleh BMI untuk menempati posisi bendahara di BMI ?