Kerangka Teori TINJAUAN PUSTAKA

kelompok yang dijadikan sasaran adalah santriwati yang menetap di asrama. Santriwati yang belum mengetahui tentang skabies akan berpeluang menderita skabies, karena mereka tidak mengetahui apa saja yang harus dihindari untuk mencegah dan menanggulangi skabies. Personal hygiene santriwati juga merupakan variabel yang mempengaruhi terjadinya skabies, karena tungau skabies masuk melalui permukaan kulit, sehingga kebersihan diri merupakan hal yang benar-benar harus dijaga. Kamar merupakan lingkungan timbul dan tersebarnya skabies, yaitu kondisi kamar yang tidak memenuhi syarat diantaranya yaitu kelembaban, ventilasi, dan kepadatan hunian. Jika kelembaban tinggi, maka tungau skabies akan lebih lama tahan di luar kulit manusia yaitu mencapai 19 hari, sehingga mudah terjadi penularan. Kamar yang memiliki ventilasi tidak memenuhi syarat maka sirkulasi udaranya tidak baik, sehingga kamar menjadi panas dan penghuninya berkeringat. Kamar yang padat dan sempit juga menambah resiko berkembangnya skabies, karena penularannya menjadi semakin mudah terjadi. Dukungan pesantren juga sangat penting dalam meningkatkan kesehatan para santriwati, karena mereka memiliki wewenang terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan pesantren. Skabies banyak dijumpai pada anak dan dewasa muda, oleh karena itu pada penelitian ini usia tidak termasuk faktor, karena seluruh santriwati berada pada usia dewasa muda.

3.2 Definisi Operasional No

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Suspect skabies Penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit S. scabiei, yang diketahui berdasarkan hasil observasi yaitu gatal terutama malam hari, lesi kulit berupa terowongan, benjolan kecil, bintik merah, terutama pada tempat dengan lapisan kulit yang tipis seperti sela-sela jari tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar sikut, lipat ketiak, sekitar payudara, telapak kaki dan telapak tangan. Wawancara dan observasi Kuesioner 1. Ya 2. Tidak Kriteria: Ya = Jika responden mengalami setidaknya 2 dari gejala skabies. Tidak = Jika responden hanya mengalami 1 atau tidak sama sekali dari gejala skabies. Ordinal 2 . Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui oleh santriwati mengenai skabies, diantaranya meliputi definisi skabies, penyebab, faktor risiko, gejala, dan pencegahan dan penularannya. Pengisian mandiri Kuesioner 1. Rendah 2. Tinggi Kriteria: Rendah = jika total nilai responden kurang dari nilai median. Tinggi= jika total nilai responden lebih atau sama dengan nilai median. Ordinal No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 3 . Personal Hygiene Usaha tiap santriwati untuk menjaga kebersihan diri, khususnya kulit, tangan, kuku, genitalia, pakaian, handuk, tempat tidur, dan sprei. Observasi Lembar Observasi 1. Tidak Hygiene 2. Hygiene Kriteria: Tidak Hygiene = Jika ada salah satu dari indikator pengamatan personal hygiene yang tidak terpenuhi yaitu ada hasil pengamatan responden yang dalam kategori “Tidak”. Hygiene= Jika seluruh indikator pengamatan personal hygiene terpenuhi yaitu seluruh hasil pengamatan responden dalam kategori “Ya”. Ordinal 4 . Kelembaban Kondisi kelembaban udara tiap kamar yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama, yang dapat mempengaruhi terjadinya skabies. Pengukuran langsung menggunakan hygrometer Lembar observasi dan hygrometer 1. 40 atau 70 2. 40-70 Kepmenkes No. 829 tahun 1999 Rasio