langsung kontak kulit, misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual. Selain itu juga dapat melalui kontak tidak
langsung melalui benda, misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal, dan lain-lain.
Penanganan skabies di Pondok Pesantren Modern Diniyyah hanya dengan pengobatan terhadap penderita, dan itu pun jika
mendapatkan laporan langsung dari penderita. Di samping itu, kasus skabies tidak didata secara rutin dan aktif oleh pengasuhan
bagian kesehatan. Sehingga tidak terdapat gambaran masalah skabies yang jelas dan tidak pernah dilakukan pencegahan secara
menyeluruh seperti yang diterangkan Wendel dan Rompalo 2002 dalam Wardhana 2006 bahwa pencegahan pada manusia dapat
dilakukan dengan cara menghindari kontak langsung dengan penderita dan mencegah penggunaan barang-barang penderita
secara bersama. Pakaian, handuk, dan lainnya yang pernah digunakan penderita harus diisolasi dan dicuci dengan air panas.
6.2.1.2 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil “Tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadapa suatu objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia yaitu: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2007.
Pada variabel pengetahuan diketahui bahwa sebagian besar responden 76,7 memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai
skabies. Hasil penelitian diperoleh dari pengisian kuesioner dan didapatkan bahwa responden sebagian besar sudah mengetahui
skabies, penyebab, cara penularan, dan pencegahannya. Pengetahuan ini didapatkan dari santriwati lain yang pernah menderita skabies
ataupun responden sendiri yang mengalaminya.
6.2.1.3 Personal Hygiene
Personal hygiene adalah perawatan diri dimana individu
mempertahankan kesehatannya, dan dipengaruhi oleh nilai serta keterampilan Mosby, 1994 dalam Pratiwi, 2008. Seseorang
dikatakan personal hygienenya baik bila yang bersangkutan dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, kuku,
rambut, mulut dan gigi, pakaian, mata, hidung, telinga, alat kelamin, dan handuk, serta alas tidur Badri, 2005.
Berdasarkan hasil analisis univariat diketahui bahwa sebagian besar responden 90,4 memiliki personal hygiene yang tidak
hygiene. Hasil penelitian diperoleh dari observasi terhadap responden, dikatakan memiliki personal hygiene yang kurang jika salah satu atau
lebih tidak sesuai dari indikator. Sehingga
didapatkan sebagian
besar santriwati
kurang memperhatikan kebersihan alas tidur karena santriwati tidak
menjemur kasur dan mencuci sprei secara rutin minimal dua minggu