hunian yang tinggi, akan mengakibatkan kontak langsung antar penghuni sangat besar. Apabila dalam satu ruangbilik terdapat
penderita skabies, kemungkinan untuk tertular sangat besar, sebab kontak langsung antar penghuni juga sangat besar Kuspriyanto,
2013.
6.2.2.6 Hubungan antara Dukungan Pihak Pesantren dengan Suspect
Skabies
Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui bahwa sebagian besar responden yang mengalami suspect skabies menerima dukungan yang
rendah dari pihak pesantren. Dari hasil uji statistik chi square diketahui dukungan pihak pesantren berhubungan dengan suspect
skabies yaitu dengan p= 0,000. Dukungan pihak pesantren dilihat dari perhatian para ustadzah
pengasuhan santriwati terhadap masalah kesehatan dan kebersihan santriwati. Tiap ustadzah memiliki tanggung jawab dalam membina
satu kamar. Berdasarkan pengamatan, hanya satu ustadzah yang rutin dalam memantau kebersihan kamar santriwati dan memberikan
perhatian jika ada diantara mereka yang sakit, serta ikut dalam kegiatan gotong royong setiap minggunya. Kemudian didapatkan
ternyata ustadzah tersebut merupakan pengasuhan bagian kesehatan, sehingga ia memberikan perhatian penuh akan hal ini. Akan tetapi
sangat disayangkan bagi ustadzah lainnya, yang juga bertanggung jawab terhadap anggota kamarnya masing-masing, namun tidak
memberikan dukungan penuh terhadap kesehatan dan kebersihan santriwatinya.
Menurut ketua pengasuhan, ternyata hal ini disebabkan karena kurangnya jumlah ustadzah pengasuhan yang siap di asrama
sedangkan mereka dibebani dengan berbagai tugas yang diantaranya sebagai wali kelas, penanggung jawab bagian, penanggung jawab
ujian atau acara-acara tertentu, dan tugas mengajar lainnya. Karena beberapa tugas tersebut, ustadzah belum bisa memberikan dukungan
yang tinggi terhadap masalah kesehatan dan kebersihan, mereka cenderung mempercayakannya kepada pengurus organisasi santriwati
yaitu santriwati kelas 5 KMI, yang dipilih dan ditetapkan pengasuhan untuk menjalankan program kerja organisasi santriwati Pondok
Pesantren Modern Diniyyah Pasia. Dengan adanya dukungan yang rendah dari ustadzah pengasuhan
terhadap kesehatan dan kebersihan, hal ini menjadi faktor penyebab rendahnya kualitas
personal hygiene santriwati. Seperti yang
dikemukakan oleh Sungkar 1995 dalam Badri 2007 bahwa faktor sosial budaya pesantren yang menjunjung tinggi kebersamaan dan
kurangnya pengawasan dan pembinaan dari ustadzah, sehingga para santriwati dan pihak pesantren tidak menyadari bahwa tindakan
tersebut dapat menularkan penyakit skabies diantara mereka. Untuk memperbaiki hal tersebut, dibutuhkan penyadaran seluruh warga
pesantren baik itu pihak pesantren pengasuhan maupun santriwati.