Desain Penelitian Lokasi Dan Waktu Penelitian Pengolahan Data

d : Kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransi, yaitu 10 Jadi jumlah sampel setelah dikoreksi yang dapat mewakili populasi adalah 73 santriwati. Maka tahap selanjutnya adalah menghitung jumlah sampel pada tiap kamar dengan mengunakan rumus menurut Sugiono 2005 yaitu: n= X N x N1 Keterangan : n= Jumlah sampel tiap kamar X= Jumlah populasi santriwati tiap kamar N= Jumlah santriwati keseluruhan N1= Jumlah sampel keseluruhan Jumlah seluruh santriwati adalah 306 orang dengan 6 kamar. Jumlah sampel pada tiap kamar adalah: Kamar 1: 45306 x 73= 11 orang Kamar 2: 49306 x 73= 12 orang Kamar 3: 52306 x 73= 12 orang Kamar 4: 48306 x 73= 11 orang Kamar 5: 61306 x 73= 15 orang Kamar 6: 51306 x 73= 12 orang 4.4 Pengumpulan Data 4.4.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara melakukan pemberian kuesioner, pemeriksaan kulit terhadap santriwati, dan observasi lingkungan pondok pesantren. Sedangkan untuk data sekunder berupa absensi santriwati dan peraturan- peraturan, didapatkan dari pengurus organisasi santriwati dan pengasuhan Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

4.4.2 Instrumen

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini termasuk data primer yang salah satunya diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner. Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang berasal dari penelitian terdahulu dan telah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Kuesioner yang digunakan berasal dari penelitian Muzakir 2008 tentang pengetahuan yang menunjukkan bahwa kuesioner ini sudah valid dan reliable.

4.5 Pengolahan Data

Seluruh data primer yang terkumpul diolah melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. Editing Dilakukan pemeriksaan kelengkapan dan ketepatan pengisian lembar kuisioner, pemeriksaan ini dilakukan pada saat dilapangan. b. Coding Kegiatan coding ini dilakukan untuk mempermudah analisis data dan mempercepat entry data dengan mengklasifikasikan data dan memberikan kode. Coding pada penelitian ini dilakukan setelah pengisian kuisioner. c. Entry data Meng-entry data dari kuisioner dan lembar tabel dengan menggunakan program computer. Pada penelitian ini, penulis menggunakan pengolah data. d. Cleaning data Cleaning data dilakukan untuk mengecek kembali apakah pada data yang telah di-entry terdapat kesalahan apa tidak. Serta mengetahui data yang hilang variasi data, dan konsistensi data.

4.6 Analisa Data

a. Analisis Univariat Untuk melihat gambaran suspect skabies, pengetahuan, personal hygiene, kelembaban, ventilasi, kepadatan hunian, dan dukungan pihak Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. b. Analisis Bivariat Untuk mengetahui hubungan antara tiap faktor dengan suspectskabies di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, Kabupaten Agam, Sumatera Barat menggunakan uji Chi square dengan derajat kemaknaan 5, sehinggajika p value ≤ 0, 05 maka menunjukkan ada hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen, sedangkan jika p value 0, 05 maka menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Pondok Pesantren Modern Diniyyah merupakan lembaga pendidikan Islam formal yang berada di bawah naungan Yayasan Pengembangan Diniyyah. Pondok Pesantren Modern Diniyyah terletak di Jorong Cibuak Ameh, Kanagarian Pasia Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Lembaga pendidikan ini menggunakan kurikulum khusus yaitu Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah KMI yang mempelajari berbagai ilmu keislaman berbahasa Arab dari buku aslinya dan dipadukan dengan kurikulum Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh Kementrian Agama. Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia pada awalnya bernama Madrasah Diniyyah Pasia yang didirikan pada tanggal 11 oktober 1928. Pondok Pesantren Modern Diniyyah saat ini termasuk salah satu lembaga pendidikan Islam terkemuka di Sumatera Barat. Hal ini tampak dari tingginya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di pesantren tersebut, prestasi akademis yang dicapai, dan kunjungan–kunjungan pejabat pemerintahan setingkat menteri, serta kunjungan tamu dari negara jiran Malaysia. Kurikulum Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia yang disingkat PPMD Pasia adalah perpaduan dari kurikulum Pondok Modern Gontor dan 56 kurikulum Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Kementrian Agama. Pengajaran Bahasa Arab dan Bahasa Inggris mendapat perhatian penuh dan dilaksanakan sebagaimana di Pondok Modern Gontor. Latihan berpidato dalam Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia dilaksanan setiap hari kamis dan sabtu. Semua santri dan santriwati bertempat tinggal di dalam kampus masing-masing yang terpisah cukup jauh. Sarana prasarana pendukung proses pendidikan di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia sudah cukup memadai. Kampus PPMD terdiri dari kampus putra dan kampus putri. Setiap kampus memiliki asrama tiga lantai yang mampu menampung 250 orang santri, masjid, ruang makan, ruang belajar yang cukup repsentatif, dan laboratorium IPA, laboratorium bahasa, dan laboratorium komputer. Pemimpin PPMD Pasia sekarang adalah Drs. H. Nawazir Muchtar, Lc. Beliau adalah alumni Pondok Modern Gontor, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan International Call College Tripoli, Libya. Santriwati Pondok Pesantren Modern Diniyyah pada tahun ajaran 2013-2014 berjumlah lebih kurang 306 santriwati yang datang dari berbagai daerah di Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera selatan. Tenaga pendidik dan kependidikan PPMD Pasia berjumlah 64 orang, 20 orang dari mereka berdomisili di rumah-rumah dinas dan asrama yang tersedia di dalam pondok pesantren. Guru-guru yang berdomisili di dalam pondok pesantren yang selanjutnya disebut ustadz dan ustadzah, berfungsi sebagai pengasuh dan pembimbing santri di asrama. Sebagian besar ustadz