Hubungan antara Kepadatan Hunian dengan Suspect Skabies

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi. Data yang digunakan berdasarkan hasil jawaban responden secara pengisian langsung dan wawancara oleh 73 santriwati, serta hasil observasi terhadap sanitasi lingkungan dan pengasuhan santriwati. Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, diantaranya yaitu:

6.1.1 Sumber Data

Data yang diambil merupakan data primer menggunakan kuesioner dan lembar observasi dengan cara pembagian langsung dan wawancara kepada santriwati dan pengasuh santriwati yang bisa disebut ustazah, serta melalui observasi langsung sanitasi lingkungan pondok pesantren yang dibatasi pada kelembaban, ventilasi, dan kepadatan hunian tiap kamar. Adapun kelemahan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data ini adalah: a. Kemungkinan terjadi bias jawaban karena mungkin terdapat jawaban yang tidak berdasarkan kejujuran, atau mungkin responden mengikuti jawaban responden lainnya. b. Untuk besar masalah skabies, hanya bisa memperoleh data suspect skabies santriwati. Karena hanya berdasarkan obesrvasi terhadap gejala yang dialami, bukan diagnosis dokter atau hasil laboratorium. 71 6.2 Pembahasan Hasil Penelitian 6.2.1 Analisis Univariat Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi tiap variabel yang diteliti. Variabel yang dilakukan penelitian adalah suspect skabies, pengetahuan, personal hygiene, kelembaban, ventilasi, kepadatan hunian, dan variabel dukungan pihak pesantren.

6.2.1.1 Suspect skabies

Skabies disebabkan oleh kututungau Sarcoptes scabiei. Sarcoptes scabiei adalah tungau kecil berkaki delapan dan didapatkan melalui kontak fisik yang erat dengan orang lain yang menderita penyakit ini. Tungau skabies Sarcoptes scabiei ini berbentuk oval, dengan ukuran 0,4 x 0,3 mm pada jantan dan 0,2 x 0,15 pada betina Brown dkk, 2002. Menurut Handoko 2007, terdapat empat tanda utama skabies yaitu: a. Pruritus nokturna, yaitu gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas. b. Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok. c. Adanya terowongan pada tempat- tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu- abuan, berbentuk lurus atau berkelok, rata- rata