guru yang bertindak sebagai pengamat dalam penerapan pembelajaran, diketahui pembelajaran ini direspon sangat positif oleh guru. Guru
sangat menyenangi pembelajaran ini. 5. Implementasi Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran Sains di
Madrasah Tsanawiyah. Tesis dari Trisnahada, Tahun 2007, Sekolah Pascasarjana UPI. Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa bahan ajar
yang dikembangkan dengan mengintegrasikan nilai-nilai dapat meningkatkan hasil belajar dan mengubah sikap dan perilaku siswa.
Penerapan pendidikan nilai melalui pembelajaran sains, menunjukkan respon dari semua siswa. Dari hasil proses pembelajaran, para siswa
sudah menampakkan kesungguhan untuk selalu mengikuti dan memperhatikan materi ajar yang disampaikan guru, berperilaku baik,
pada waktu di kelas, lingkungan sekolah, bahkan di masyarakat. Selain itu sudah terdapat perilaku siswa, sopan santun baik pada waktu masuk
ruangan kantor, bertemu di jalan dan dalam pertemuan lainnya, menunjukkan sikap hormat. Penerapan pendidikan nilai dalam
pembelajaran sains ini memperlihatkan adanya suatu perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
B. Kerangka Pikir
Model pembelajaran konsiderasi merupakan salah satu bentuk model dari pendidikan nilai. Pendidikan nilai merupakan proses transformasi dari
suatu keyakinan, sikap dan nilai terhadap tindakan yang benar. Pendidikan nilai merupakan suatu proses yang memunculkan tiga komponen afektif dalam
prilaku manusia, yaitu kognitif pengetahuan, afektif perasaan dan psikomotor perbuatan.
Sebagaimana teori dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, model konsiderasi memiliki banyak keunggulan, yaitu membentuk manusia
yang otentik, kreatif, peduli, memperhatikan perasaan dan pribadi orang lain, dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, sehingga dapat
meningkatkan sikap anak menjadi lebih baik, dari negatif menjadi positif. Sedangkan sikap sendiri merupakan suatu reaksi terhadap stimulus yang ada.
Dalam penelitian ini, stimulus diberikan melalui suatu kegiatan pembelajaran menggunakan model konsideraasi yang diterapkan pada konsep dampak
pencemaran lingkungan. Di sekolah, siswa belajar tentang pencemaran lingkungan dan
dampaknya bagi manusia dan lingkungan, tetapi hanya sedikit siswa yang menerapkan hasil belajarnya dalam kehidupannya. Banyak siswa yang belum
menjaga kebersihan dan kesehatannya dengan baik, apalagi ikut menjaga kebersihan dan kesehatan keluarganya dengan cara memberi informasi yang
telah diperolehnya di sekolah tentang kebersihan dan gangguan kesehatan akibat pencemaran.
Disinilah dituntut peran pendidikan yang tidak hanya memfokuskan hasil belajar pada sisi kognitif dan psikomotor saja, tetapi juga berfokus pada
sisi afektif sikap siswa. Untuk membentuk sikap positif siswa pada pola hidup bersih dan sehat tentunya tidak cukup hanya dengan pemberian materi,
tetapi juga diperlukan model, pendekatan atau metode yang tepat agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Gambar 2.3. Kerangka pikir pengaruh model pembelajaran konsiderasi pada konsep pencemaran lingkungan terhadap sikap siswa pada pola hidup bersih
dan sehat. Model
konsiderasi Memperhatikan
perasaan dan pribadi orang lain
Pengetahuan tentang dampak
pencemaran terhadap kesehatan
Sikap pola hidup bersih dan sehat
Membentuk manusia yang otentik
Membentuk kreatifitas
Membentuk kepedulian
Mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah Sikap
Sehingga diharapkan
bahwa dengan
diterapkannya model
pembelajaran konsiderasi pada konsep dampak pencemaran lingkungan akan memperbaiki sikap siswa pada pola hidup bersih dan sehat. Siswa menjadi
lebih peduli dengan kebersihan dan kesehatan dirinya secara khusus dan peduli terhadap kebersihan dan kesehatan sekelilingnya secara umum.
C. Hipotesis Penelitian