dapat mengambil keputusan dengan penuh pertimbangan, dan pada tahap akhir penerapan model ini yaitu mendorong siswa menentukan sendiri
sikap yang akan diambilnya sesuai nilai yang dimilikinya. Dari tahapan penerapan model konsidersai pada proses belajar mengajar tersebut terlihat
jelas bahwa hasil belajar model ini menekankan pada sisi afektif sikap. Sebagaimana diungkapkan Inge Hutagalung, ciri-ciri khusus sikap
yaitu mempunyai objek tertentu orang, perilaku, konsep, benda, dll dan mengandung penilaian.
61
Objek sikap pada penelitian ini yaitu pola hidup bersih dan sehat, dan penilaian terhadap objek sikap tersebut ditumbuhkan
melalui proses belajar mengajar menggunakan model konsiderasi.
5. Penelitian yang relevan
1. Penerapan Model Konsiderasi Pada Proses Belajar Mengajar PPKN Bagi Siswa Kelas II.A. SLTP Negeri 15 Kotamadya Bengkulu.
Laporan Penelitian Tindakan Kelas dari Dra. Puspa Djuwita , M.Pd. tahun 2001. Universitas Bengkulu. Kesimpuan penelitian ini yaitu:
a. dampak intruksional meliputi terbinanya aspek social, intelektual dan emosional, siswa memiliki kemampuan mengembangkan sikap
empati, toleransi dan tepo seliro terhadap apa yang dialami orang lain melalui analisis situasi, diskusi-diskusi dan pemeranan.
Disamping itu pula siswa dibiasakan untuk mampu mengendalikan egonya dan bersikap demokrasi.
b. Dengan model konsiderasi siswa dapat mengapresiasikan pendapatnya
sendiri, serta
mampu memahami
dan mengapresiasikan perasaan-perasaan orang lain.
c. Hal-hal yang menjadi hambatan yaitu pola pengakaran guru yang tidak sejalan dalam pegelolaan PBM model konsiderasi, latar
belakangpengetahaun dan pengalaman guru masih kurang dalam mengembangkan strategi belajar mengajar dan memanfaatkan
pendekatan pendidikan nilai.
61
Inge Hutagalung, Op.Cit.
2. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Mikrobiologi Dengan Sikap Terhadap Kesehatan Siswa MAN Leuwiliang Bogor. Skripsi dari
Neneng Laila Hasanah, tahun 2007. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan kesimpulan penelitian: ada hubungan positif dan signifikan
antara pengetahuan tentang mikrobiologi dengan sikap siswa terhadap kesehatan, hubungan tersebut mengandung makna bahwa semakin
tinggi pengetahuan tentang mikrobiologi maka akan semakin positif sikap siswa terhadap kesehatan. Dalam hal ini ditemukan bahwa
kontribusi pengetahuan tentang mikrobiologi pada sikap siswa terhadap kesehatan adalah sebesar 25.
3. Implementasi Model Pembelajaran Konsiderasi Pada Konsep Pencemaran Lingkungan Di SMAN 2 Pamulang. Laporan Praktek
Profesi Keguruan Terpadu yang ditulis oleh Gustini, tahun 2009. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dengan kesimpulan
penelitian: Implementasi model pembelajaran konsiderasi mendapat penerimaan
dan respon positif, sehinnga layak digunakan dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis angket menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran konsiderasi pada konsep pencemaran lingkungan sangat memotivasi siswa untuk menjaga lingkungan.
4. Efektivitas Pembelajaran Dengan Menggunakan Pendekatan Nilai Untuk Meningkatkan Hasil Belajar, Sikap, dan Minat Siswa pada
Konsep Ekologi. Tesis dari Meti Maspupah, tahun 2007, Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
penerapan pembelajaran pendidikan nilai pada konsep ekologi pada kelas X MA menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa yang
signifikan antara rata-rata skor tes akhir kelas eksperimen dengan kelas kontrol P 0,05. Terjadi peningkatan rata-rata gain hasil belajar pada
kedua kelompok siswa setelah diberikan perlakuan. Melalui wawancara dengan siswa diketahui bahwa semua siswa
menyatakan pembelajaran pendekatan nilai sangat menarik dan dianggap dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pada
konsep ekologi. Dari kuisioner yang disebarkan kepada empat orang
guru yang bertindak sebagai pengamat dalam penerapan pembelajaran, diketahui pembelajaran ini direspon sangat positif oleh guru. Guru
sangat menyenangi pembelajaran ini. 5. Implementasi Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran Sains di
Madrasah Tsanawiyah. Tesis dari Trisnahada, Tahun 2007, Sekolah Pascasarjana UPI. Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa bahan ajar
yang dikembangkan dengan mengintegrasikan nilai-nilai dapat meningkatkan hasil belajar dan mengubah sikap dan perilaku siswa.
Penerapan pendidikan nilai melalui pembelajaran sains, menunjukkan respon dari semua siswa. Dari hasil proses pembelajaran, para siswa
sudah menampakkan kesungguhan untuk selalu mengikuti dan memperhatikan materi ajar yang disampaikan guru, berperilaku baik,
pada waktu di kelas, lingkungan sekolah, bahkan di masyarakat. Selain itu sudah terdapat perilaku siswa, sopan santun baik pada waktu masuk
ruangan kantor, bertemu di jalan dan dalam pertemuan lainnya, menunjukkan sikap hormat. Penerapan pendidikan nilai dalam
pembelajaran sains ini memperlihatkan adanya suatu perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
B. Kerangka Pikir
Model pembelajaran konsiderasi merupakan salah satu bentuk model dari pendidikan nilai. Pendidikan nilai merupakan proses transformasi dari
suatu keyakinan, sikap dan nilai terhadap tindakan yang benar. Pendidikan nilai merupakan suatu proses yang memunculkan tiga komponen afektif dalam
prilaku manusia, yaitu kognitif pengetahuan, afektif perasaan dan psikomotor perbuatan.
Sebagaimana teori dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, model konsiderasi memiliki banyak keunggulan, yaitu membentuk manusia
yang otentik, kreatif, peduli, memperhatikan perasaan dan pribadi orang lain, dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, sehingga dapat
meningkatkan sikap anak menjadi lebih baik, dari negatif menjadi positif. Sedangkan sikap sendiri merupakan suatu reaksi terhadap stimulus yang ada.