6
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis 1. Model Pembelajaran Konsiderasi
a. Model Pembelajaran
Istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan.
Sunarwan 1991 dalam Sobry Sutikno 2004:15 mengartikan model merupakan gambaran tentang keadaan nyata
1
dan Dewi Salma Prawiradilaga mengartikan model sebagai tampilan grafis, prosedur
kerja yang teratur atau sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat uraian atau penjelasan berikut saran.
2
Dengan demikian, model dapat diartikan sebagai kerangka konseptual berupa tampilan grafis atau prosedur kerja yang teratur dan
sistematis yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan.
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran atau model mengajar juga diartikan
sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas
dalam setting pengajaran.
3
Hal ini serupa dengan pendapat Soekamto dkk dalam Trianto 2007 yang mengemukakan maksud dari model
pembelajaran adalah: “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
1
Suprayetkti, Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran IPA di SD tersedia: http:www.teknologipendidikan.net.2005. 29 mei 2009
2
Dewi Salma Prawiradilaga. Prinsip Desain Pembelajaran Jakarta:Kencana, 2007, h. 33
3
Suprayekti. Op.cit.
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
aktivitas belajar mengajar.”
4
Kemudian Joyce 1992 dalam Trianto 2007 menambahkan, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan
perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.
5
Sedangkan Arends 1997 menyatakan “The term teaching model refers to a particular approach to instruction that includes its
goals, syntax, environment, and management system.” Maksudnya, istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan
pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaannya.
6
Berdasarkan beberapa
pendapat tersebut,
penulis menyimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu
perencanaan atau pola pembelajaran yang menggambarkan kegiatan pembelajaran yang di dalamnya terkandung tujuan, aktifitas,
pendekatan dan seluruh perangkat pembelajaran yang ada. Jika dihubungkan dengan pendekatan, strategi, metode dan teknik
pembelajaran, penulis sependapat dengan Akhmad Sudrajat yang mengemukakan bahwa model pembelajaran pada dasarnya merupakan
bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
4
Ibid. h. 5
5
Trianto, Model-model
Pembelajaran Inovatif
Berorientasi Konstruktivistik
Jakarta:Prestasi Pustaka, 2007, h. 5
6
Ibid. h. 5-6
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan pendekatan, metode dan teknik
pembelajaran.
7
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Visualisasi Pengertian Model Pembelajaran Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas
dari pada strategi, metode, atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi,
metode, atau prosedur. Menurut Kardi dan Nur 2000, ciri-ciri tersebut ialah:
1. Rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya, maksudnya bahwa istilah model pembelajaran
meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan
pembelajaran yang
akan dicapai.
Model-model pembelajaran
dapat diklasifikasikan
berdasarkan tujuan
pembelajarannya, sintaks pola urutannya dan sifat lingkungan belajarnya.
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai
8
7
Akhmad Sudrajat, Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran tersedia: http:www.psb-psma.orgcontentblogpengertian-pendekatan-strategi-
metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran.2008, 28 April 2009
8
Trianto.Op.cit. h. 6
Selain ciri-ciri khusus pada suatu model pembelajaran, menurut Nieveen 1999 dalam Trianto 2007, suatu model pembelajaran
dikatakan baik jika memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Sahih valid. Aspek validitas dikaitkan dengan dua hal yaitu: 1
apakah model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoretik yang kuat; dan 2 apakah terdapat konsistensi internal.
2. Praktis. Aspek kepraktisan hanya dapat dipenuhi jika: 1 para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan tersebut
telah diterapkan; dan 2 kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat diterapkan.
3. Efektif. Berkaitan dengan aspek efektivitas ini, Nieveen memberikan parameter sebagai berikut: 1 ahli dan praktisi
berdasarkan pengalamannya menyatakan bahwa model tersebut efektif; dan 2 secara operasional model tersebut memberikan
hasil sesuai dengan yang diharapkan.
9
Menurut Khabibah 2006 dalam Trianto 2007, bahwa untuk melihat tingkat kelayakan suatu model pembelajaran untuk aspek
validitas dibutuhkan ahli dan praktisi untuk memvalidasi model pembelajaran yang dikembangkan. Sedangkan untuk aspek kepraktisan
dan efektivitas diperlukan suatu perangkat pembelajaran untuk melaksanakan model pembelajaran yang dikembangkan. Sehingga
untuk melihat kedua aspek ini perlu dikembangkan suatu perangkat pembelajaran untuk suatu topik tertentu yang sesuai dengan model
pembelajaran yang dikembangkan. Selain itu dikembangkan pula instrumen penelitian yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
10
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gelar sarjana sehingga model pembelajaran yang digunakan merupakan model yang
telah diuji kevalidan dan kepraktisannya oleh para ahli, pada penelitian ini hanya menerapkan model yang sudah ada sehingga pada penelitian
ini, model yang digunakan tidak diuji kembali kevalidan dan kepraktisannya.
9
Ibid. h. 8
10
Ibid. h. 8-9
b. Latar Belakang Model Pembelajaran Konsiderasi