c. Ciri-ciri Sikap Attitude Menurut W.A. Gerungan 2004, ciri-ciri attitude, diantaranya:
1. Attitude tidak dibawa orang sejak ia dilahirkan, tetapi dibentuk atau dipelajarinya sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan
dengan objeknya 2. Attitude dapat berubah-ubah, karena itu attitude dapat dipelajari
orang; atau sebaliknya, attitude-attitude dapat dipelajari sehinnga attitude-attitude dapat berubah pada seseorang bila terdapat
keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah berubahnya attitude pada orang itu.
3. Attitude tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek. Dengan kata lain, attitude terbentuk,
dipelajari, atau berubah senantiasa berkaitan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas
4. Objek attitude dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.
5. Attitude mempunyai segi-segi motivasi dari segi-segi perasaan. Sifat inilah yang membedakan attitude dari kecakapan-kecakapan
atau pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.
34
Pendapat serupa juga dikemukakan Sarwono dalam Neneng Laila Hasanah 2007, yang menyatakan ciri-ciri sikap sebagai berikut,
yaitu: 1 Dalam sikap selalu terdapat hubungan subyek . obyek.
2 Sikap tidak dibawa sejak lahir, melainkan dipelajari dan dibentuk melalui pengalaman-pengalaman.
3 Karena sikap dipelajari, maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan
pada saat yang berbeda-beda. 4 Dalam sikap tersangkut juga faktor-faktor motivasi dan perasaan.
5 Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah dipenuhi.
34
W.A. Gerungan, Psikologi Sosial Bandung:PT. Refika Aditama, 2004 h. 163-164
6 Sikap tidak hanya satu macam saja, melainkan sangat bermacammacam sesuai dengan banyaknya obyek yang dapat
menjadi perhatian orang yang bersangkutan.
35
Pendapat lain dikemukakan Inge Hutagalung yang menyatakan ciri khas sikap adalah 1 mempunyai objek tertentu orang, perilaku,
konsep, benda, dll dan 2 mengandung penilaian setuju-tidak setuju, suka-tidak suka.
36
Dari berbagai pendapat tersebut, dapat kita ketahui bahwa sikap dapat berubah-ubah, bisa positif maupun negatif, dan sikap dapat
dipelajari dan dibentuk melalui pengalaman-pengalaman. Sehingga ketika siswa mengetahui dan sadar akan pentingnya kesehatan,
kemudian dibantu dengan proses pembelajaran yang mengedepankan nilai kesehatan, maka sikap siswa akan berubah menjadi lebih peduli
terhadap kesehatan.
d. Jenis Sikap