1.2 Alasan Pemilihan Topik Permasalahan
Masyarakat Indonesia sebenarnya telah memiliki perhatian khusus kepada anak autis ditandai dengan telah berdirinya pusat-pusat terapi khusus autis di beberapa kota
besar di Indonesia, termasuk di kota Medan. Terdapat 113 pusat terapi khusus autis yang tersebar di Indonesia, diantaranya terdapat 6 pusat terapi yang menangani
penderita autis di Medan. Akan tetapi, dari enam pusat terapi tersebut hanya dua pusat terapi yang menkhususkan kepada penderita autis dan belum ada satu pusat pun
terapi pun yang menerapkan arsitektur perilaku dalam ruang terapi. Aksitektur perilaku sangat berperan untuk dapat menghasilkan desain yang baik dan sesuai
dengan perilaku para anak penyandang autis yang akan mendapatkan terapi di pusat terapi tersebut. Dalam merancang ruang tersebut, diperlukan metoda pendekatan
desain berupa pendekatan desain cybernetic. Maka dari itu, tesis ini akan membahas tentang penerapan arsitektur perilaku dengan metoda pendekatan desain cybernetic
dalam perancangan pusat terapi khusus autis di kota Medan.
1.3 Perumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang dihadapi adalah: a.
Bagaimana menganalisa permasalahan perilaku di lingkungan ruang terapi khusus autis.
b. Bagaimana menghasilkan konsep dan kriteria desain ruang terapi dengan
metoda pendekatan desain cybernetic.
Universitas Sumatera Utara
c. Bagaiamana penerapan konsep dan kriteria yang telah dihasilkan dalam
perancangan ruang terapi khusus autis.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penerapan arsitektur perilaku dalam perancangan pusat terapi khusus autis ini adalah:
a. Menganalisa permasalahan perilaku di lingkungan ruang terapi khusus autis,
b. Membuat konsep dan criteria desain ruang terapi khusus autis dengan
metoda pendekatan desain cybernetic. c.
Menghasilkan rancangan yang sesuai dengan kriteria desain.
1.5 Manfaat
Manfaat yang akan didapatkan dalam penerapan arsitektur perilaku dalam perancangan pusat terapi khusus autis ini adalah:
a. Memberikan panduan atau contoh kepada masyarakat tentang bagaimana
merencanakan ruang-ruang terapi khusus autis yang sesuai dengan perilaku para penyandang autis.
b. Memberikan kontribusi untuk pemerintah dalam hal menciptakan pedoman
perancangan untuk ruang terapi khusus autis.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Keluaran