5.4 Kriteria Perancangan Ruang Terapi Fisik
5.4.1 Kebutuhan ruang Kapasitas ruangan adalah untuk 2 orang yaitu 2 terapis dan 2 anak-anak. Layout ruang berisi alat-alat fisioterapi. Berikut tabel tentang kebutuhan ruang terapi Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Kriteria Luasan Ruang Terapi Fisik Jenis
Ruang Kapasitas pemakai
Perabotan Sirkulasi
Luas Ruang Ruang
terapi fisik 2 anak: 3m
2
x 2 = 6m 2 terapis: 0,8m
2 2
x 2 = 1,6m 1 alat latihan berjalan miring
2
0,75m x 2,5m = 1,875m 40 x 6m
2 2
+ 1,6m
2
+ 1,875m
2
+ 2,506m
2
+ 0,356m
2
+ 0,7m
2
+ 2,25m
2
= 6,1148m 21,4018 m
2 2
1 alat latihan jalan lurus 3,58m x 0,7m = 2,506m
2
1 alat panjat 0,2m x 1,78m = 0,356m
2
1 kursi bench kecil 0,5m x 1,4m = 0,7m
2
1 trampolin 1,5m x 1,5m = 2,25m
2
Sumber: Analisa pribadi, 2013
5.4.2 Bentuk dan dimensi perabot a. Alat latihan jalan miring Gambar5.28.
b. Alat latihan jalan lurus Gambar 5.29.
Gambar 5.28 Bentuk dan Dimensi Alat Latihan Jalan Miring Sumber: Hasil Perancangan, 2013
Gambar 5.29 Bentuk dan Dimensi Alat Latihan Jalan Lurus Sumber: Hasil Perancangan, 2013
Universitas Sumatera Utara
c. Alat Panjat Gambar 5.30.
d. Bangku bench Gambar 5.31.
e. Trampolin Gambar 5.32.
Gambar 5.30 Bentuk dan Dimensi Alat Panjat Sumber: Hasil Perancangan, 2013
Gambar 5.31 Bentuk dan Dimensi Bangku Bench Sumber: Hasil Perancangan, 2013
Gambar 5.32 Bentuk dan Dimensi Trampolin Sumber: Hasil Perancangan, 2013
Universitas Sumatera Utara
5.4.3 Pencahayaan ruang Pada ruang terapi fisik ini, bukaan dan pencahayaan alami lebih diutamakan.
Hal ini memiliki tujuan agar anak merasa seperti di ruang terbuka sehingga mereka akan merasa bebas dan leluasa dalam beraktivitas. Bukaan-bukaan dapat diberikan
pada sisi-sisi bangunan sebelah utara dan selatan untuk menghindari sinar matahari langsung yang dapat menyebabkan silau. Silau menyebabkan anak merasa terganggu
dan tidak dapat fokus pada tujuan mereka sehingga dapat mengganggu perilaku mereka. Penggunaan pencahayaan buatan tetap diberikan secukupnya dengan sistem
indirect lighting.
5.4.4 Penggunaan warna dan material Pada lantai menggunakan material yang tidak keras, tidak bertekstur kasar
maupun tidak licin. Material yang cocok digunakan adalah vinyl yang dikombinasikan dengan karpet dan busa pada area set permainan yang membutuhkan
anak aktif bergerak. Hal ini disebabkan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan anak dan mengurangi efek luka yang disebabkan oleh material lain jika
anak terjatuh Gambar 5.33.
Gambar 5.33 Pilihan Material Vinyl untuk Lantai Sumber: www.google.com
Universitas Sumatera Utara
Pada dinding menggunakan material dinding biasa yaitu batu bata dengan warna dinding kuning pastel mendominasi ruangan. Warna kuning adalah warna yang cocok
digunakan karena dapat memberikan nuansa ceria dan se g
ar, mem b
eri ran g
san g
an kreativitas pada otak, menghangatkan, dapat menghidari perasaan cepat lelah, dan
cocok untuk proses penyembuhan. Gambar 5.34.
5.2.5 Posisi Ruangan dalam Bangunan Ruang terapi fisik memerlukan pencayaan alami, sehingga ruangan tersebut
memerlukan bukaan-bukaan pada sisi dinding atau pada langit-langit skylight yang dapat memasukkan cahaya alami ke dalam ruangan Gambar 5.35. Ruangan
memiliki satu pintu masuk agar lebih mudah diawasi oleh para terapis, dengan sirkulasi antar ruang yang berbentuk linier Gambar 5.36.
Gambar 5.34 Pilihan Warna Kuning Pastel untuk Dinding Sumber: www.google.com
Universitas Sumatera Utara
a b
Gambar 5.35 Posisi Bukaan untuk Memasukkan Pencahayaan Alami pada Denah a dan Potongan b
Sumber: Hasil Perancangan, 2013
Gambar 5.36 Sirkulasi Antar Ruang Berbentuk Linier Sumber: Hasil Perancangan, 2013
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENERAPAN KRITERIA PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN FISIK
6.1 Hasil Perancangan