Kriteria Perancangan Ruang Terapi Sosial

5.3 Kriteria Perancangan Ruang Terapi Sosial

5.3.1 Kebutuhan ruang Kapasitas ruangan adalah untuk 5 orang yaitu 2 terapis dan 3 anak-anak. Layout ruang sederhana, hanya berisi 3 beanbag, 2 kursi, 1 lemari penyimpanan. Berikut tabel penentan kebutuhan ruang terapi Tabel 5.3. Tabel 5.3 Kriteria Luasan Ruang Terapi Sosial Jenis Ruang Kapasitas pemakai Perabotan Sirkulasi Luas Ruang Ruang terapi sosial 5 orang: 1,2m x 5 = 6m 3 beanbag 2 0,8m x 0,8m = 0,64m 2 3 = 1,92 m 40 x 6m 2 2 + 1,92m 2 + 0,5m 2 + 1,25m 2 = m 13,5 m 2 2 2 bangku 0,5m x 0,5m = 0,25m 2 2 = 0,5m 2 1 storage 2,5m x 0,5m = 1,25m 2 Sumber: Analisa pribadi, 2013 5.3.2 Bentuk dan dimensi perabot Perabot yang diperlukan dalam ruangan ini adalah 3 beanbag, 2 kursi, 1 lemari penyimpanan. a. Beanbag Gambar 5.20. b. Bangku Gambar 5.21. Gambar 5.20 Bentuk dan Dimensi Beanbag Sumber: Hasil Perancangan, 2013 Gambar 5.21 Bentuk dan Dimensi Bangku Sumber: Hasil Perancangan, 2013 Universitas Sumatera Utara 5.1.3 Pencahayaan ruang Pencahayaan ruang menggunakan pencahayaan buatan dengan sistem indirect lighting pada plafon sehingga tidak mengurangi konsentrasi anak yang disebabkan oleh silau yang diberikan oleh pencahayaan langsung. 5.1.4 Penggunaan warna dan material di ruangan Pada lantai menggunakan material yang tidak keras, tidak bertekstur kasar maupun tidak licin. Material yang cocok digunakan adalah vinyl yang dikombinasikan dengan karpet pada area duduk bersama. Hal ini disebabkan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan anak dan mengurangi efek luka yang disebabkan oleh material lain jika anak terjatuh Gambar 5.22 dan 5.23. Gambar 5.22 Material Vinyl untuk Lantai Sumber: www.google.com Gambar 5.23 Material Karpet untuk Lantai Sumber: www.google.com Universitas Sumatera Utara Pada dinding menggunakan material finishing berupa sound absortion panel panel penyerap suara berupa foam yang dilapisi kulit, yang dimaksudkan untuk mengurangi kebisingan dari luar ruangan sehingga dapat meningkatkan konsentrasi dan fokus anak saat melakukan terapi Gambar 5.24. Sedangkan untuk warna, sebaiknya menghindari warna mencolok karena akan menimbulkan kegelisahan dan keinginan anak untuk selalu marah. Warna-warna lembut dan monokromatik dapat diaplikasikan ke dinding ruangan. Biru pastel adalah warna yang cocok digunakan karena memiliki efek menenan g kan, memper b aiki kerja penyem b uhan Gambar 5.25. Gambar 5.24 Material Foam yang Dilapisi Kulit untuk Dinding Akustik Sumber: www.google.com Gambar 5.25 Pilihan Warna Biru Pastel untuk Dinding Sumber: www.google.com Universitas Sumatera Utara 5.3.5 Posisi ruang dalam bangunan Ruang terapi sosial tidak memerlukan pencayaan alami, sehingga ruangan tersebut memerlukan dinding masif dan tidak memiliki bukaan-bukaan. Ruangan sebaiknya diletakkan pada area yang tidak berbatasan dengan sumber kebisingan dari luar bangunan seperti jalan raya, maupun dari dalam bangunan seperti ruang penerima, ruang tunggu dan kafetaria Gambar 5.26. Akses dalam bangunan manuju ke ruangan menggunakan akses sirkulasi linear dengan saru pintu masuk yang tidak membingungkan bagi anak-anak Gambar 5.27. Gambar 5.26 Posisi Ruangan Jauh dari Pusat Kebisingan Sumber: Hasil Perancangan, 2013 Gambar 5.27 Sirkulasi Antar Ruang Berbentuk Linier Sumber: Hasil Perancangan, 2013 Universitas Sumatera Utara

5.4 Kriteria Perancangan Ruang Terapi Fisik