BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang pendekatan yang dipakai, metode pengambilan data, lokasi dan responden serta metode analisa dalam penelitian ini.
A. Pendekatan Kualitatif
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, dan tingkah
laku yang didapat dari apa yang diamati Nawawi, 1994. Fokus penelitian kualitatif dapat berupa orang, kelompok, program, pola hubungan ataupun
interaksi, dan kesemuanya dilihat dalam konteks alamiah atau apa adanya Poerwandari, 2009.
Penelitian ini nantinya akan menampilkan kedalaman dan detail, karena fokusnya memang penyelidikan yang mendalam pada sejumlah kecil kasus.
Peneliti merasa perlu memahami suatu kasus spesifik dan orang-orang tertentu. Pada penelitian ini, hal yang diangkat adalah mengenai etnis Tionghoa yang
berprofesi sebagai pegawai negeri. Hal ini karena pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
secara utuh mengenai motivasi mereka. Di dalam pendekatan ini peneliti dapat membangun pandangannya sendiri tentang apa yang diteliti secara rinci
Moleong, 2005. Pada penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode studi kasus.
Studi kasus adalah fenomena khusus yang hadir dalam suatu konteks yang
27
Universitas Sumatera Utara
terbatasi bounded context, meski batas – batas antara fenomena dan konteks
tidak sepenuhnya jelas. Kasus itu dapat berupa individu, peran, kelompok kecil, organisasi, komunitas, atau bahkan suatu bangsa. Beberapa tipe unit yang dapat
diteliti dalam bentuk studi kasus : individu – individu, karakteristik atau atribut
dari individu – individu, aksi dan interaksi, peninggalan atau artefak perilaku,
setting, serta peristiwa atau insiden tertentu Poerwandari, 2009. Metode studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
intrinsik. Menurut Poerwandari 2009, studi kasus intrinsik dilakukan karena ketertarikan atau kepedulian pada suatu kasus khusus. Penelitian dilakukan untuk
memahami secara utuh kasus tersebut, tanpa harus dimaksudkan untuk menghasilkan konsep
– konsep teori ataupun tanpa ada upaya menggeneralisasi.
B. Responden Penelitian