terbatasi bounded context, meski batas – batas antara fenomena dan konteks
tidak sepenuhnya jelas. Kasus itu dapat berupa individu, peran, kelompok kecil, organisasi, komunitas, atau bahkan suatu bangsa. Beberapa tipe unit yang dapat
diteliti dalam bentuk studi kasus : individu – individu, karakteristik atau atribut
dari individu – individu, aksi dan interaksi, peninggalan atau artefak perilaku,
setting, serta peristiwa atau insiden tertentu Poerwandari, 2009. Metode studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
intrinsik. Menurut Poerwandari 2009, studi kasus intrinsik dilakukan karena ketertarikan atau kepedulian pada suatu kasus khusus. Penelitian dilakukan untuk
memahami secara utuh kasus tersebut, tanpa harus dimaksudkan untuk menghasilkan konsep
– konsep teori ataupun tanpa ada upaya menggeneralisasi.
B. Responden Penelitian
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini berdasarkan ciri-ciri tertentu yaitu individu yang merupakan seorang pegawai negeri baik pegawai negeri
sipil maupun polisi dalam instansi manapun dan merupakan seorang etnis Tionghoa. Penelitan ini menggunakan dua orang responden dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Etnis Tionghoa
b. Berprofesi sebagai pegawai negeri baik pegawai negeri sipil maupun
polisi.
Universitas Sumatera Utara
c. Domisili di Medan dan sekitarnya.
d. Bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
2. Jumlah Responden Penelitian
Menurut Patton dalam Poerwandari, 2009, desain kualitatif memiliki sifat luwes, oleh sebab itu tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel
yang harus diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah sampel sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan
waktu dan sumber daya yang tersedia. Sarakantos dalam Poerwandari, 2009 mengatakann bahwa sampel pada
penelitian kualitatif tidak diarahkan pada jumlah yang besar dan tidak ditentukan secara baku sejak awal tetapi dapat berubah sesuai dengan
pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian. Untuk itu, dalam penelitian ini jumlah responden yang digunakan adalah sebanyak dua orang
etnis Tionghoa yang bekerja sebagai pegawai negeri dimana responden satu bekerja sebagai pegawai negeri dan satu responden lagi sebagai polisi.
3. Teknik Pengambilan Responden
Prosedur penentuan responden dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel berdasarkan teori, atau berdasarkan konstruk operasional theory-
basedoperational construct sampling. Penelitian mendasar basic sering menggunakan pendekatan ini. Sampel dipilih dengan kriteria tertentu,
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi – studi sebelumnya.
Poerwandari, 2009.
4. Lokasi Penelitian