Alat Bantu Pengumpulan Data Kredibilitas dan Validitas Penelitian

2. Observasi Selama wawancara berlangsung akan dilakukan observasi terhadap situasi dan kondisi serta perilaku yang muncul pada responden. Tujuan dilakukannya observasi dalam penelitian ini sebagai alat bantu tambahan agar peneliti mendapat pemahaman agar peneliti mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai motif – motif kerja berdasarkan teori Maslow. Poerwandari 2009 mengatakan observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas – aktivitas yang berlangsung, orang – orang yang terlibat dalam aktivitas dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. berdasarkan hal ini maka hasil observasi akan digunakan sebagai data pelengkap dari hasil wawancara. Adapun hal – hal yang akan diobservasi adalah lingkungan fisik dilakukannya wawancara, penampilan fisik responden, perilaku responden kepada peneliti selama wawancara, perubahan ekspresi wajah responden selama wawancara berlangsung, hal – hal yang mengganggu selama wawancara dan hal – hal yang sering dilakukan responden selama wawancara.

D. Alat Bantu Pengumpulan Data

Menurut Poerwandari 2009, dalam pendekatan kualitatif, alat yang terpenting adalah peneliti sendiri. Namun, untuk memudahkan pengumpulan data, peneliti membutuhkan alat bantu. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman wawancara dan alat perekam. 1. Pedoman Wawancara Universitas Sumatera Utara Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada penelitian ini, pedoman wawancara disusun berdasarkan teori motivasi Hierarki Kebutuhan Maslow 2. Alat Perekam Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara, agar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk mencatat jawaban - jawaban responden. Dalam pengumpulan data, peneliti meminta ijin terlebih dahulu kepada responden untuk mempergunakan alat tersebut pada saat wawancara berlangsung. Alat perekam yang akan digunakan adalah tape recorder. 3. Pedoman Observasi Pedoman umum observasi dibuat sebagai data pelengkap dari wawancara. Adapun hal – hal yang akan diobservasi adalah lingkungan fisik dilakukannya wawancara, penampilan fisik responden, perilaku responden kepada peneliti selama wawancara, perubahan ekspresi wajah responden selama wawancara berlangsung, hal – hal yang mengganggu selama wawancara dan hal – hal yang sering dilakukan responden selama wawancara. Patton dalam Poerwandari, 2009 menegaskan observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian agar memberikan data yang akurat dan bermanfaat. Universitas Sumatera Utara

E. Kredibilitas dan Validitas Penelitian

Kredibilitas merupakan istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk mengganti konsep validitas, yaitu ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur apa yang hendak diukur. Kredibilitas studi kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks Poerwandari, 2009. Kedibilitas penelitian ini nantinya terletak pada keberhasilan penelitian dalam mengungkapkan bagaimana motif – motif kerja etnis Tionghoa yang berkerja sebagai pegawai negeri ditinjau dari teori Maslow. Marshall dan Rosmann dalam Poerwandari, 2009 mengatakan langkah – langkah yang dapat meningkatkan kredibilatas suatu penelitian adalah mencatat hal – hal penting serinci mungkin, mendokumentasikan secara lengkap dan rapi data yang terkumpul. Secara keseluruhan adapun upaya peneliti dalam menjaga kredibilitas data dalam penelitian ini adalah dengan : 1. Memilih sampel yang sesuai dengan karakteristik penelitian. 2. Membuat pedoman wawancara berdasarkan teori motivasi Maslow. 3. Menggunakan wawancara mendalam dengan pertanyaan – pertanyaan terbuka, dan melakukan probing terhadap pernyataan responden yang kurang jelas. 4. Mencatat bebas hal – hal penting dengan rinci seperti pengamatan objektif terhadap setting, responden ataupun hal – hal lain yang terkait. Universitas Sumatera Utara 5. Mendokumentasikan secara lengkap dan rapi data yang terkumpul, proses pengumpulan data maupun strategi analisanya. 6. Menyertakan orang lain sebagai pemberi saran maupun kritik seperti dosen maupun mahasiswa lain sesama peneliti kualitatif.

F. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Modal Sosial Nelayan Etnis Tionghoa (Studi Pada : Nelayan Etnis Tionghoa di Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir, Riau)

0 55 116

Perbedaan Self-Efficacy Antara Siswa Etnis Tionghoa Dan Non Tionghoa Di SMA Mayoritas Etnis Tionghoa (Studi Kasus SMA Sutomo 1 Medan)

0 97 73

Motif Etnis Tionghoa Bekerja sebagai Pegawai Negeri Studi Kasus pada PNS dan Polisi di Sumatera Utara)

1 45 135

Pengaruh Pekerjaan Wanita Terhadap Jumlah Anak (Studi Eksplanatif pada wanita yang bekerja sebagai PNS dan petani di Kel. Batang Ayumi Julu, Kec. Padangsidimpuan Utara)

8 113 105

Identitas Budaya Dan Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Peran Identitas Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Etnis Minangkabau Asal Sumatera Barat di Universitas Sumatera Utara)

10 110 264

Etnisitas dan Preferensi Politik (Studi Kasus : Masyarakat Etnis India dan Etnis Tionghoa Di Dalam Pemilu Legislatif 2009 Di Kelurahan Polonia.

7 110 85

Identitas Etnis Dan Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Peran Identitas Etnis dalam Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Asal Malaysia di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara)

3 46 238

Politik Identitas Etnis Di Indonesia Suatu Studi Terhadap Politik Identitas Etnis Tionghoa Di Kota Medan

22 135 87

BAB II LANDASAN TEORI A. - Perbedaan Self-Efficacy Antara Siswa Etnis Tionghoa Dan Non Tionghoa Di SMA Mayoritas Etnis Tionghoa (Studi Kasus SMA Sutomo 1 Medan)

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Motif Etnis Tionghoa Bekerja sebagai Pegawai Negeri Studi Kasus pada PNS dan Polisi di Sumatera Utara)

0 0 9