berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi – studi sebelumnya.
Poerwandari, 2009.
4. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Medan dan sekitarnya. Pemilihan lokasi penelitian ini dikarenakan kemudahan peneliti dalam
mengumpulkan data dari para responden. Tempat dilakukan penelitian disesuaikan dengan kemauan responden, dengan syarat responden merasa
aman dan nyaman dengan keberadaannya dalam mengungkapkan hal – hal
mengenai dirinya.
C. Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang terbuka dan luwes, tipe dan metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sangat beragam, disesuaikan
dengan masalah, tujuan penelitian, serta sifat objek yang diteliti Poerwandari, 2009. Dalam penelitian ini, pengumpulan data akan dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara sebagai metode utama dan observasi sebagai teknik pembantunya.
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif dilakukan peneliti bila bermaksud
untuk memperoleh pengetahuan tentang makna subjektif yang dipahami individu
Universitas Sumatera Utara
berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan pendekatan lain
Banister, dalam Poerwandari, 2009. Patton dalam Poerwandari, 2009 mengemukakan 3 jenis wawancara yang
digunakan. Jenis wawancara tersebut antara lain adalah wawancara informal, wawancara dengan pedoman umum dan wawancara dengan pedoman standar
yang terbuka. Penelitian ini sendiri menggunakan jenis wawancara dengan pedoman umum dan berbentuk wawancara mendalam. Dalam proses wawancara
ini, peneliti dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan isu
– isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk eksplisit yang bertujuan untuk mengingatkan
peneliti mengenai aspek – aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar
pengecek mengenai kerelevanan aspek – aspek tersebut dibahas atau ditanyakan
Poerwandari, 2009. Wawancara ini juga berbentuk wawancara mendalam in depth
– interview dimana peneliti mengajukan pertanyaan mengenai motif – motif kerja sesuai teori Maslow secara utuh dan mendalam. Jika peneliti
menganggap bahwa data wawancara yang diperoleh belum jelas untuk dapat ditarik kesimpulannya, maka peneliti akan melakukan penggalian informasi lebih
lanjut probing kepada responden. Selain itu juga dilakukan wawancara yang berbentuk open-ended question dimana peneliti mencoba mendorong responden
untuk berbicara lebih lanjut tentang topik motif mereka bekerja sebagai pegawai negeri.
Universitas Sumatera Utara
2. Observasi
Selama wawancara berlangsung akan dilakukan observasi terhadap situasi dan kondisi serta perilaku yang muncul pada responden. Tujuan dilakukannya
observasi dalam penelitian ini sebagai alat bantu tambahan agar peneliti mendapat pemahaman agar peneliti mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai
motif – motif kerja berdasarkan teori Maslow. Poerwandari 2009 mengatakan
observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas –
aktivitas yang berlangsung, orang – orang yang terlibat dalam aktivitas dan makna
kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. berdasarkan hal ini maka hasil observasi akan digunakan sebagai data
pelengkap dari hasil wawancara. Adapun hal – hal yang akan diobservasi adalah
lingkungan fisik dilakukannya wawancara, penampilan fisik responden, perilaku responden kepada peneliti selama wawancara, perubahan ekspresi wajah
responden selama wawancara berlangsung, hal – hal yang mengganggu selama
wawancara dan hal – hal yang sering dilakukan responden selama wawancara.
D. Alat Bantu Pengumpulan Data