Dinamika Teoritis Orang Tionghoa Bekerja sebagai Pegawai Negeri

manajerial, sistem rekrutmen, sistem pendidikan, sistem material fasilitas dan jasa, sistem anggaran, sistem operasional.

E. Dinamika Teoritis Orang Tionghoa Bekerja sebagai Pegawai Negeri

Sebagian besar orang Tionghoa di Indonesia bermatapencaharian sebagai wirausaha. Saat ini mereka mampu merajai dunia bisnis dalam negeri. Orang Tionghoa yang ada di Indonesia relatif lebih sukses dalam berwirausaha, karena umumnya mereka memiliki motivasi yang positif dan tinggi, karakterisik mengembangkan sikap serta perilaku bisnis tertentu yang merupakan kunci sukses mereka. Sangat jarang ditemukan orang Tionghoa berada dalam jajaran pemerintahan yang berstatus pegawai negeri, baik pegawai negeri sipil, polisi, maupun tentara. Namun bukan berarti pegawai negeri orang Tionghoa tidak ada sama sekali. Di Sumatera Utara sendiri, dapat dijumpai beberapa orang Tionghoa berstatus pegawai negeri baik itu dengan seragam pegawai negeri sipil maupun dengan seragam polisi. Orang Tionghoa yang memutuskan bekerja sebagai pegawai negeri di Indonesia tentunya memiliki alasan dan dorongan tertentu. Suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu disebut dengan motif. Motif para etnis Tionghoa yang bekerja sebagai pegawai negeri digambarkan dengan teori hirarki kebutuhan Maslow. Universitas Sumatera Utara Teori Maslow membagi lima macam kebutuhan manusia ke dalam bentuk hirarki. Kelima kebutuhan tersebut yaitu fisik, keamanan, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Perwujudan paling nyata dari kebutuhan fisik adalah kebutuhan – kebutuhan pokok manusia seperti sandang, pangan, dan perumahan. Kebutuhan akan keamanan tidak hanya ditandai oleh keamanan secara fisik tapi juga dengan penerimaan perlakuan yang adil dan manusiawi serta security of tenure artinya terdapat jaminan bahwa seseorang tidak akan mengalami pemutusan hubungan kerja. Kebutuhan sosial maksudnya adalah kebutuhan yang berkisar pada pengakuan akan keberadaan diri seseorang dan penghargaan atas harkat dan martabatnya. Sedangkan kebutuhan penghargaan merupakan kebutuhan akan pengakuan atas keberadaan dan statusnya oleh orang lain. Selain itu, kebutuhan akan penghargaan juga merupakan suatu kebutuhan agar orang lain mau menghargai akan dirinya dan usaha-usaha yang dilakukannya. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan keinginan untuk memaksimalkan potensi yang dirasakan ada pada diri seseorang, dan dirasakan ia mampu untuk mencapainya. Dinamika motif orang Tionghoa sejak mulai masuk sebagai pegawai negeri hingga saat ini bekerja sebagai pegawai negeri digambarkan sesuai hirarki kebutuhan Maslow tersebut. Universitas Sumatera Utara Paradigma Teoritis Memiliki motivasi yang positif dan tinggi, karakterisik mengembangkan sikap serta perilaku bisnis tertentu  Sukses berwirausaha Sebagian besar etnis Tionghoa di Indonesia berwirausaha Ditemui Etnis Tionghoa sebagai Pegawai Negeri Fenomena Motif - motif Sebagian besar Pegawai Negeri adalah pribumi Fisik Keamanan Sosial Penghargaan Aktualisasi Diri Gaji, rumah dinas, transportasi, dll. Jaminan pensiun, asuransi, security of tenure Mengem - bangkan potensi, mengabdi. Status, titel, promosi, dll Berkelompok Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang pendekatan yang dipakai, metode pengambilan data, lokasi dan responden serta metode analisa dalam penelitian ini.

A. Pendekatan Kualitatif

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Modal Sosial Nelayan Etnis Tionghoa (Studi Pada : Nelayan Etnis Tionghoa di Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir, Riau)

0 55 116

Perbedaan Self-Efficacy Antara Siswa Etnis Tionghoa Dan Non Tionghoa Di SMA Mayoritas Etnis Tionghoa (Studi Kasus SMA Sutomo 1 Medan)

0 97 73

Motif Etnis Tionghoa Bekerja sebagai Pegawai Negeri Studi Kasus pada PNS dan Polisi di Sumatera Utara)

1 45 135

Pengaruh Pekerjaan Wanita Terhadap Jumlah Anak (Studi Eksplanatif pada wanita yang bekerja sebagai PNS dan petani di Kel. Batang Ayumi Julu, Kec. Padangsidimpuan Utara)

8 113 105

Identitas Budaya Dan Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Peran Identitas Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Etnis Minangkabau Asal Sumatera Barat di Universitas Sumatera Utara)

10 110 264

Etnisitas dan Preferensi Politik (Studi Kasus : Masyarakat Etnis India dan Etnis Tionghoa Di Dalam Pemilu Legislatif 2009 Di Kelurahan Polonia.

7 110 85

Identitas Etnis Dan Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Peran Identitas Etnis dalam Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Asal Malaysia di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara)

3 46 238

Politik Identitas Etnis Di Indonesia Suatu Studi Terhadap Politik Identitas Etnis Tionghoa Di Kota Medan

22 135 87

BAB II LANDASAN TEORI A. - Perbedaan Self-Efficacy Antara Siswa Etnis Tionghoa Dan Non Tionghoa Di SMA Mayoritas Etnis Tionghoa (Studi Kasus SMA Sutomo 1 Medan)

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Motif Etnis Tionghoa Bekerja sebagai Pegawai Negeri Studi Kasus pada PNS dan Polisi di Sumatera Utara)

0 0 9