Kesimpulan 1. Peran Pekerja Sosial Di PSAA PU 03 Tebet Jakarta Selatan

68

BAB V PENUTUP

Pada bab ini menerangkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dan semoga saran yang diberikan dapat dilaksanakan dalam memperlancar dan mendorong majunya kegiatan pendidikan yang berada di PSAA PU 03 Tebet Jakarta Selatan baik pendidikan formal maupun non formal dan semoga saran yang diberikan dapat meningkatkan peran serta fungi dari para pengasuhpekerja sosial.

A. Kesimpulan 1. Peran Pekerja Sosial Di PSAA PU 03 Tebet Jakarta Selatan

Pekerja sosial harus bisa memerankan berbagai peran yang dibutuhkan demi kelancaran proses pemberian bantuan dan mereka juga harus mampu menempatkan diri dalam berbagai situasi dan kondisi yang ada. Berkaitan dengan peran, Zastrow dan Isbandi Rukminto Adi melihat sekurang-kurangnya ada tujuh buah peran yang dapat dilakukan oleh seorang pekerja sosial, pemercepat perubahan Enabler, perantara Broker, pendidik Educator, tenaga ahli Expert, perencana sosial Social Planner, advokat Advocate, dan aktivis Activist. Semua peran di atas dapat dilakukan dan dilaksanakan oleh pengasuhpekerja sosial di panti tersebut. Namun, peran yang lebih dominan yang dimainkan oleh seorang pekerja sosial yaitu 69 pengasuhpekerja sosial berperan sebagai pendidik dan perantara. Pertama, pengasuhpekerja sosial berperan sebagai pendidik yaitu dalam membina mental, moral, spiritual dan bersosialisasi, baik di dalam lingkungan panti maupun di lingkungan luar panti, memberikan perlindungan dan pengawasan WBS sehingga WBS merasa aman dan nyaman. Peran yang dilakukan pengasuhpekerja sosial tersebut menunjukkan sikap penuh keikhlasan serta ketulusan hati dari para pengasuhpekerja sosial sehingga timbulah peran-peran lain pengasuhpekerja sosial yaitu sebagai pengganti orangtua untuk para WBS yang berfungsi untuk mengawasi, melindungi dan bertanggungjawab dengan pemenuhan kebutuhan anak-anak asuhnya yang dimulai dari kebutuhan pribadi WBS seperti peralatan mandi, pakaian dalam, pembalut, dll sampai kependidikan WBS di sekolah maupun pendidikan keterampilan di panti. Serta pengasuhpekerja sosial tersebut dapat memerankan sebagai seorang sahabat, ketika WBS menghadapi kesulitanmasalah-masalah yang menggangu fikiran anak-anak asuhnya, maka pengasuhpekerja sosial dapat membantu WBS dengan mendengarkan keluhan-keluhan mereka dan mencari solusi bersama dengan WBS. Yang kedua, peran pengasuhpekerja sosial yang lebih dominan yaitu sebagai perantara dalam menjembatanimenghubungkan WBS dengan dunia pendidikan yang diperoleh WBS seperti pendidikan formal dan pendidikan non 70 formal. Memfasilitasi WBS dengan memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan keterampilan dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Dengan pendidikan yang diperoleh, WBS dapat mengembangkan potensi bakat dan minat dengan penekanan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap dan kepribadian yang mulia. 2. Pelayanan Pendidikan Yang Diperoleh Warga Binaan Sosial WBS Di PSAA PU 03 Tebet Jakarta Selatan Dari pembahasan yang telah dijelaskan dapat disimpulakan bahwa: PSAA PU 03 Tebet memberikan pelayanan sosial berupa pendidikan untuk anak-anak asuhnya yang berasal dari keluarga yang kurang mampu dan kepada anak-anak yang tetap ingin melanjutkan sekolah hingga tamat. Sesuai dengan misi PSAA PU 03 Tebet yang bertujuan untuk membentuk anak yang mengalami ketelantaran agar dapat tumbuh kembang secara wajar melalui pemenuhan baik jasmani, rohani maupun sosial. Warga Binaan Sosial WBS memperoleh pelayanan pendidikan yaitu berupa pendidikan formal dan pendidikan non formal. Yang dimaksud dengan pendidikan formal yaitu berupa sekolah di luar panti dari tingkat SMP dan SMA. Kemudian pendidikan non formal yaitu suatu kegiatan pengisi waktu luang berupa keterampilam komputer dan keterampilan menjahit. Dengan adanya pendidikan tersebut anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu atau bagi anak-anak yang telah ditelantarkan 71 oleh keluarga mereka, maka dapat tetap melanjutkan sekolahnya tanpa harus memikirkan beban biaya sekolah dan biaya transportasi ke sekolah karena pendidikan formal mereka sudah ditanggung oleh PSAA PU 03 Tebet. Lalu, dengan adanya kegiatan keterampilan tersebut, anak-anak dapat memanfaatkan kegiatan keterampilan tersebut untuk mengasahmenumbuhkembangkan bakat dan minat WBS pada keterampilan tersebut. Jika WBS telah tamat sekolahnya dan keluar dari panti, panti akan berusaha untuk mencarikan pekerjaan kepada mantan WBS panti, tentunya dengan potensi yang dimiliki oleh WBS selama tinggal sambil belajar di panti.

B. Saran