33
e. Faktor MilieuLingkungan Faktor lingkungan yang dimaksud di sini adalah segala sesuatu
yang ada di sekitarsekeliling anak.
17
3. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah terbentuknya kehidupan sebagai insan kamil, suatu kehidupan di mana ketiga inti hakikat manusia baik sebagai
makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk susilareligious.
18
Tujuan pendidikan di Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Bab II pasal 3 UU SPN No. 20 tahun 2003 berbunyi: “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”.
19
4. Jenis-jenis Pendidikan
a. Pendidikan Formal Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan formal
didefinisikan sebagai berikut “Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi”. Sedangkan, Soedomo 1989 mendefinisikan pendidikan formal
17
Ibid, hal,10
18
Ibid, hal, 43
19
Ibid, hal, 46
34
sebagai kegiatan belajar yang disengaja, baik oleh warga belajar maupun pembelajarannya di dalam suatu latar yang distruktur sekolah.
Pendidikan formal mempunyai cirri-ciri sebagai berikut: 1 merupakan sistem persekolahan, 2 berstruktur, 3 berjenjang, dan
4 penyelenggaraannya disengaja. b. Pendidikan Non Formal
Didefinisikan sebagai jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Sedangkan
menurut Soedomo 1989, pendidikan non formal adalah kegiatan belajar yang disengaja oleh warga belajar dan pembelajar di dalam
suatu latar yang diorganisasi berstruktur yang terjadi di luar sistem persekolahan. Pendidikan non formal mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut: 1 merupakan pendidikan luar persekolahan, 2 jarang berjenjang, dan 3 tidak ketat ketentuan-ketentuannya.
c. Pendidikan InFormal Pendidikan Informal menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 adalah
jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Sementara menurut Soedomo 1989,
pendidikan informal adalah pendidikan di mana warga belajar tidak sengaja belajar dan pembelajar tidak sengaja untuk membantu warga
belajar. Adapun ciri-ciri pendidikan informal seperti yang diungkapkan
oleh Faisal 1981 antara lain: 1 sama sekali tidak terorganisasi, 2
35
tidak berjenjang kronologis, 3 tidak ada ijazah, 4 tidak diadakan dengan maksud menyelenggarakan pendidikan, dan 5 lebih
merupakan hasil pengalaman belajar individual-mandiri.
20
Dari jenis-jenis pendidikan di atas, peneliti hanya menyediakan dua jenis pendidikan di skripsi ini yaitu pendidikan formal dan pendidikan
nonformal. Yang dimaksud dengan pendidikan formal yaitu berupa sekolah di luar panti dari tingkat SMP dan SMA. Kemudian pendidikan
non formal yaitu suatu kegiatan pengisi waktu luang berupa keterampilam komputer dan keterampilan menjahit.
5. Lembaga-lembaga Pendidikan Nasional