Penyimpanan Benih Dormansi Benih

3.7. Penyimpanan Benih

12 Tujuan utama penyimpanan benih adalah untuk mempertahankan viabilitas benih dalam periode simpan. Yang dipertahankan adalah viabilitas maksimum benih yang tercapai pada saat benih masak fisiologis atau berada pada stadium II dalam konsep Steinbaurer 1958. Kemasakan fisiologis diartikan sebagai suatu keadaan yang harus dicapai oleh benih sebelum keadaan optimum untuk panen dapat dimulai. Maksud dari penyimpanan benih ialah agar benih dapat ditanam pada musim yang sama di lain tahun atau pada musim yang berlainan dalam tahun yang sama, atau untuk tujuan pelesatarian benih dari sesuatu jenis tanaman. Untuk maksud ini diperlukan suatu periode simpan dari hanya beberapa hari, semusim, setahun bahkan sampai beberapa puluh tahun bila ditujukan untuk pelstarian jenis. Disamping watak genetikanya sendiri yang menyebabkan perbedaan faktor lingkungan berpengaruh besar terhadap daya simpan benih. Bila ditinjau dari viabilitasnya secara umum benih dibedakan antara berdaya simpan baik, sedang dan jelek. Agar benih memiliki daya simpan yang tinggi atau baik maka benih harus betitik tolak dari kekuatan tumbuh Vigor dan daya kecambah yang semaksimum mungkin. Tujuan utama penyimpanan benih adalah untuk mempertahankan viabilitas yang maksimum selama mungkin, jadi jangan sampai simpanan enersi yang dimiliki benih menjadi bocor, dan benih sudah tidak mempunyai cukup enersi untuk tumbuh pada saat ditanam. 12 Lita Sutopo. 1985. Teknologi Benih. PT Raja Grafindo. Jakarta. Hal. 171-172 Universitas Sumatera Utara

3.8. Perilaku Temperatur

13

3.8.1. Temperatur Gradien

14 Gradien temperatur adalah besaran fisik yang menggambarkan arah mana dan berapa tingkat temperatur perubahan yang paling cepat di seluruh lokasi tertentu. Gradien temperatur adalah besaran dimensi dinyatakan dalam satuan derajat pada skala temperatur tertentu per satuan panjang dimana perubahan temperatur sebagai fungsi dari jarak terutama ketinggian. Adapun contoh untuk temperatur gradien adalah perubahan temperatur dalam snowpack Jumlah akumulasi salju. Gradien temperatur yang sangat penting dalam snowpack karena ketika perubahan suhu lebih dari sekitar 1 derajat Celcius per 10 sentimeter, salju bermetamorfosis menjadi lemah, manis, kristal segi, yang menyebabkan terjanidanya longsor. Gradien temperatur yang besar biasanya terjadi ketika dingin, cuaca cerah menyebabkan permukaan salju menjadi sangat dingin, atau jika salju sangat dangkal-atau keduanya. Untungnya, temperatur metamorfosis gradien adalah sepenuhnya reversibel, ketika Anda mengambil gradien temperatur, kristal mulai bermetamorfosis kembali ke bulat, biji-bijian baik berikat. Gambar 3.3. Perubahan Temperatur dalam Snowpack Secara Temperatur Gradien 13 http:www.avalanche.cacaclibraryglossarya-z?index=T , Temperature gradient, 4 juni 2012, jam 08.00 WIB 14 Ibit Universitas Sumatera Utara

3.8.2. Asas Black

15 Dan menurut Asas Black

3.9. Dormansi Benih

Jika dua buah zat atau lebih dicampur menjadi satu maka zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, sampai tercapai kesetimbangan termal atau dapat dikatakan Kalor yang dilepas = kalor yang diterima 16 Dormansi diartikan sebagai sesuatu fenomena fisiologis yang menunjukkan ketidakmampuan benih hidup untuk berkecambah pada kondisi optimum Copeland dan Mc Donald, 2001, ISTA. 2005. Benih dalam keadaan dorman bukan berarti mati, karena benih tersebut dapat dirangsang untuk berkecambah dengan perlakuan. Benih yang dorman dan benih yang mati dapat diketahui melalui uji perkecambahan. Bila benih dalam pada akhir perkecambahan sama dengan keadaan keadaan sebelum dikecambahkan maka benih dalam keadaan dorman. Sebaliknya, bila volume benih menunjukkan perubahan, misalnya mengecil, ditumbuhi cendawan dan atau bila dipijat terasa lembek. Berarti benih tersebut mati Saenong dkk. 1989. Faktor-faktor yang menyebabkan dormansi benih adalah tidak sempurnanya embrio, dan adanya zat- zat penghambat perkecambahan Schmidt, 2000, Copeland dan Mc. Donald 2001. 15 http:www.scribd.comdoc62801638Azas-Black , Asas Black, 4 Juni 2012, 09.00 WIB 16 Oren L. Justice dan Louis N. Bass. 1990. Prinsip dan Praktek Penyimpanan benih. Rajawali Pers.Jakarta: . Hal: 33 Universitas Sumatera Utara

3.10. Pengaruh Lingkungan Penyimpanan Terhadap Masa Simpan Benih