hal yang mengarah pada penyalahgunaan, dimana selanjutnya pada bagian penjelasan dikatakan bahwa Yang dimaksud dengan Narkotika Golongan I sebagai:
98
a. Reagensia diagnostik adalah Narkotika Golongan I tersebut secara terbatas dipergunakan untuk mendeteksi suatu zatbahanbenda yang digunakan oleh
seseorang apakah termasuk jenis Narkotika atau bukan. b. Reagensia laboratorium adalah Narkotika Golongan I tersebut secara terbatas
dipergunakan untuk mendeteksi suatu zatbahanbenda yang disita atau ditentukan oleh pihak Penyidik apakah termasuk jenis Narkotika atau bukan.
D. Manfaat Narkotika
Narkotika banyak jenisnya diantaranya morphin, heroin, ganja, kokain, opium, putaw, mariyuana, dan lain – lain, lebih banyak dampak negatifnya daripada
Positifnya. Narkotika sebenarnya adalah zat yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu, pada mulanya
dapat dikatakan bahwa zat narkotika ini ditemukan ditujukan guna kepentingan umat manusia khususnya di bidang pengobatan. Namun kini presepsi itu disalahgunakan
akibat pemakaian yang diluar batas dosis, dan dijual bebas di pasaran, apalagi setelah belakangan diketahui pula bahwa zat – zat narkotika memiliki daya kecanduan yang
bisa menimbulkan si pemakai bergantung hidupnya terus menerus pada narkotika itu,
98
http:ferli1982.wordpress.com, Kajian Umum Perbandingan Undang - Undang No 22 Tahun 1997
Dengan Undang - Undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Diakses 31 1 2012
Universitas Sumatera Utara
maka kini penggunaan narkotika harus diatur secara ketat.
99
Jenis Morphin sangat populer dipergunakan untuk penghilang rasa sakit luka-luka perang.
100
Dalam bidang kedokteran beberapa jenis narkotika biasa digunakan misalnya :
101
a. Kokain digunakan sebagai penekan rasa sakit dikulit, digunakan untuk anestesi bius khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan
tenggorokan. b. Kodein merupakan analgesic lemah. Kodein tidak digunakan sebagai
analgesic tetapi sebagai anti batuk yang kuat. c. Morfin adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin
mempunyai rasa pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau cairan berwarna putih. Morfin terutama digunakan untuk menghilangkan rasa
nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati dengan analgetik non narkotika. Apabila rasa nyeri makin hebat maka dosis yang digunakan juga makin
tinggi. Morfin juga digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi.
d.
Heroin digunakan sebagai obat penghilang sakit pain killer .
102
Heroin merupakan abat bius yang sangat mudah membuat seseorang kecanduan
karena efeknya sangat kuat. Heroin disebut juga putaw.
99
Taufik makaro, Op.cit
100
www. id.answers.yahoo.com diakses 31 3 2012
101
www. mukhlissilo.blogspot.com, manfaat-narkoba-bagi-kesehatan, html diakses 31 3 2012
102
www. id.answers.yahoo.com, Op.cit
Universitas Sumatera Utara
e.
Methadone, saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opium. Analgetik narkotika, telah dibuat untuk
mengobati overdosis opioid dan digunakan sebagai analgesia bagi penderita rasa nyeri.
Narkotika jenis ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat, biji ganja juga
digunakan sebagai sumber minyak, Sebelum ada larangan ketat terhadap pelarangan ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
103
Narkotika memang memiliki manfaat yang cukup signifikan bagi manusia tapi disisilain narkotika juga memiliki dampak negatif bagi manusia jika penggunaannya
tidak sesuai dengan ketentuan, Jeanne Mandagi mengatakan bahwa bahaya yang dapat ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkotika antara lain adalah:
104
1. Gangguan fisik dan psikis, yaitu berupa emosi yang lebih mudah marah, gangguan daya ingat, rangsangan seksual yang berlebihan sehingga dapat
menimbulkan prilaku menyimpang; 2. Gangguan kesehatan seperti penyakit syaraf, alergi, dan reaksi anapektis yang
menunjukkan kepekaaan berlebihan;
103
Majalah Sinar BNN, Edisi 12 Tahun 2010, hal 26
104
www.aidsindonesia.or.id, Totok Yuliyanto, kedudukan hukum pengguna narkotika Dalam Undang - Undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, dialog satu tahun pelaksanaan Undang - Undang No 35 Tahun
2009 tentang Narkotika dan Undang - Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam upaya pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, diakses 22 April 2012
Universitas Sumatera Utara
3. Gangguan kesehatan jiwa, sehingga menyebabkan aktivitas dan produktivitas hidup menurun sehingga dapat merugikan diri sendiri bahkan bangsa dan
negara; 4. Gangguan fungsi sosial, seperti sikap acuh tak acuh terhadap masyarakat
sekitarnya dan dirinya sendiri; 5. Gangguan kamtibmas, seperti melakukan tindakan kriminal bahkan khusus
untuk kaum hawa tidak segan untuk terjun ke dunia pelacuran. Berdasarkan uraian di atas semakin memperjelas bahwa bahaya yang
ditimbulkan oleh pemakaian narkotika ternyata meliputi aspek yang luas, tidak saja yang bersifat internal bagi pemakainya tetapi juga bersifat eksternal termasuk
lingkungan masyarakat sekitarnya. Narkotika memang seperti pisau jika digunakan dengan itikad baik maka ia
akan sangat berguna tapi jika digunakan dengan itikad yang tidak sesuai dengan aturan maka ia akan memberikan efek negatif bagi manusia, bahwa untuk
meningkatkan derajat kesehatan sumber daya manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat perlu dilakukan upaya peningkatan di bidang
pengobatan dan pelayanan kesehatan, antara lain dengan mengusahakan ketersediaan Narkotika. Narkotika di satu sisi merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di
bidang pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Beberapa pasal dalam Undang – Undang Republik Indonesia No 35 Tahun
2009 Tentang Narkotika, mengatur mengenai manfaat narkotika bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bidang pengobatan serta tanggung jawab pemerintah untuk
Universitas Sumatera Utara
menjamin ketersediaan narkotika, misalnya dalam Pasal 4 Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika mengatakan bahwa tujuan dari Undang – Undang ini
adalah untuk memberikan acuan bagi pemerintah untuk menjamin ketersediaan Narkotika yang akan digunakan bagi kepentingan pelayanan kesehatan danatau
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kemudian pemerintah juga berkewajiban mencegah, melindungi, dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari
penyalahgunaan Narkotika maka kita bersama pemerintah diharapkan oleh Undang – Undang ini agar dapat berperan dalam memberantas peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika selanjutnya tujuan dari Undang – Undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika ini juga berfungsi untuk menjamin pengaturan upaya rehabilitasi
medis dan sosial bagi Penyalahguna dan pecandu Narkotika. Pasal 7 mempertegas bahwa Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan
danatau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, jadi segala sesuatu tentang narkotika harus diatur secara baik dan profesional.
Inti dari hal tersebut di atas menegaskan bahwa Narkotika harus tetap dijamin ketersediaannya untuk digunakan bagi kepentingan pelayanan kesehatan dan
perkembangan IPTEK juga dimanfaatkan dalam upaya rehabilitasi medis bagi
pecandu maupun penyalahguna narkotika.
Pemerintah sesuai dengan uraian diatas memiliki tanggung jawab dalam penyediaan narkotika bagi kebutuhan nasional, maka pemerintah harus menyusun
rencana kebutuhan tahunan narkotika, yang hal tersebut dituangkan dalam Pasal 9 pada Undang – Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang mengatur tentang
Universitas Sumatera Utara
Rencana Kebutuhan Tahunan Narkotika di Indonesia dalam pasal tersebut dikatakan bahwa Menteri menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan pelayanan
kesehatan danatau untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Keperluan ketersediaan narkotika akan diatur dalam rencana kebutuhan
tahunan Narkotika dan Rencana Kebutuhan Tahunan Narkotika disusun berdasarkan data pencatatan dan pelaporan rencana dan realisasi produksi tahunan yang diaudit
secara komprehensif dan menjadi pedoman pengadaan, pengendalian, dan pengawasan Narkotika secara nasional. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan
rencana kebutuhan tahunan Narkotika diatur dengan Peraturan Menteri. Penggunaan narkotika memang memiliki dampak negatif jika penggunaanya
tidak sesuai aturan, tetapi akan memiliki dampak positif jika digunakan dengan itikad baik maka dari itu pemerintah juga mengatur penggunaan narkotika untuk hal – hal
yang bersifat positif seperti telah diatur dalam Undang - Undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika pada Pasal 13, pasal ini menyebutkan bahwa bagi perkembangan
Ilmu Pengetahuan, Lembaga ilmu pengetahuan yang berupa lembaga pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan yang diselenggarakan oleh pemerintah
ataupun swasta dapat memperoleh, menanam, menyimpan, dan menggunakan Narkotika untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi setelah mendapatkan
izin Menteri Narkotika juga dapat digunakan untuk keperluan pengobatan, itu dikatakan
dalam Pasal 53 Undang – Undang No 35 tahun 2009 dimana dalam pasal itu selama digunakan untuk kepentingan pengobatan dan berdasarkan indikasi medis, dokter
Universitas Sumatera Utara
dapat memberikan Narkotika Golongan II atau Golongan III dalam jumlah terbatas dan sediaan tertentu kepada pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Pasien tersebut dapat memiliki, menyimpan, danatau membawa Narkotika
untuk dirinya sendiri, tetapi pasien tersebut harus mempunyai bukti yang sah bahwa Narkotika yang dimiliki, disimpan, danatau dibawa untuk digunakan diperoleh
secara sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
E. Pecandu Narkotika