khusus peran dari dokter dan rumah sakit terdekat sesuai petunjuk menteri kesehatan.
87
Penyalahgunaan narkotika di Indonesia semakin marak, maka Undang - Undang Anti Narkotika mulai direvisi. Berpijak dari keadaan itu disusunlah Undang -
Undang Tentang Narkotika Nomor 22 Tahun 1997, menyusul dibuatnya Undang - Undang Tentang Psikotropika Nomor 5 Tahun 1997. Dalam Undang-Undang tersebut
mulai diatur pasal-pasal ketentuan pidana terhadap pelaku kejahatan narkotika, dengan pemberian sanksi terberat berupa hukuman mati. Sekarang telah diperbarui
lagi dengan Undang - Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
88
B. Definisi Narkotika
Narkotika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya ‘kelenger’ merujuk sesuatu yang bisa membuat seseorangan tak sadarkan diri fly, sedangkan
dalam bahasa Inggris narkotika lebih mengarah ke obat yang membuat penggunanya kecanduan.
89
Narkotika adalah zat yang bermanfaat dan berkhasiat, yang dibutuhkan bagi kepentingan umat manusia terutama sudut medis.
90
Pengertian narkotika menurut soedjono adalah zat yang biasa menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi
mereka yang menggunakannya dengan memasukannya ke dalam tubuh. Pengaruh tubuh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan
87
Ibid
88
Ibid
89
Warta Edisi 401 April 2008 Warta Bea Cukai Hal 15
90
Soedjono, Narkotika dan Remaja. Bandung: Alumni, 1989, hal 3
Universitas Sumatera Utara
halusinasi atau khayalan-khayalan. Sifat tersebut diketahui dan di temui dalam dunia medis bertujuan untuk dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia,
seperti di bidang pembedahan untuk menghilangkan rasa sakit.
91
Narkotika yaitu sejenis zat yang apabila dipergunakan akan membawa efek dan pengaruh – pengaruh tertentu pada tubuh si pemakai, yaitu :
92
a.Mempengaruhi kesadaran b.Memberikan dorongan yang dapat berpengaruh terhadap perilaku.
c.Pengaruh – pengaruh tersebut dapat berupa : a Penenang
b Perangsang bukan rangsangan sex c Menimbulkan halusinasi pemakainya tidak mampu
membedakan antara khayalan dan kenyataan, kehilangan kesadaran akan waktu dan tempat
Sehubungan dengan pengertian narkotika, menurut Prof. Sudarto, S.H.
dalam bukunya Kapita Selekta Hukum Pidana mengatakan bahwa : Perkataan narkotika berasal dari perkataan Yunani “Narke“, yang berarti terbius,
sehingga tidak merasa apa-apa“.
93
Sedangkan Smith Kline dan Frech Clinical Staff mengemukakan definisi tentang narkotika. Narcotic are drugs which product insensibillity or stuporduce
to their depresant offer on central nervous sistem, included in this definition are
91
Soedjono, Hukum Narkotika Indonesia. Bandung:Alumni, 1987 , hal 3
92
M Taufik Makaro, Op cit hal 17.
93
Ibid
Universitas Sumatera Utara
opium-opium derivativis morphine, codein, methadone. Artinya lebih kurang ialah :
Narkotika adalah
zat-zat atau
obat yang
dapat mengakibatkan
ketidaksadaran atau
pembiusan dikarenakan
zat-zat tersebut
bekerja mempengaruhi susunan syaraf sentral. Dalam definisi narkotika ini sudah
termasuk candu, zat-zat yang dibuat dari candu morphine, codein, methadone .
94
Nakotika yang terkenal di Indonesia sekarang ini berasal dari kata “Narkoties“, yang sama artinya dengan kata narcosis yang berarti membius. Sifat zat
tersebut terutama berpengaruh pada otak sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, pikiran, persepsi, kesadaran, halusinasi, disamping dapat
digunakan untuk pembiusan. Di Malaysia benda berbahaya ini disebut dengan dadah, dulu di Indonesia dikenal dengan sebutan madat.
95
Pasal 1 ayat 1 Undang – Undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika mengatakan bahwa Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan - golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini.
94
Taufik Makaro, Op.cit, hal 22
95
Taufik Makaro, Op.cit .hal 21
Universitas Sumatera Utara
C. Jenis – jenis narkotika