Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka kesimpulan dan saran yang dapat diberikan adalah:

A. Kesimpulan

1. Seseorang yang terlibat narkoba biasanya mengalami gangguan fungsi kerja tubuh dan perilaku dikarenakan oleh zat adiktif candu yang terkandung dalam berbagai jenis narkotika. Mereka tidak dapat mengendalikan diri untuk berhenti begitu saja, sehingga menghilangkan kontrol sosial mereka. Keadaan seperti ini membuat mereka siap melakukan apa saja untuk mendapatkan narkotika. Inilah yang membentuk karakteristik para pemakai narkotika. Maka Parameter yang dapat digunakan untuk menyatakan bahwa Penyalahguna Narkotika Dapat dikatakan sebagai Pecandu Narkotika ada beberapa hal, yaitu Ciri pecandu narkotika secara umum: a. Suka berbohong b. Delusive tidak biasa membedakan dunia nyata dan khayal c. Cenderung malas d. Cendrung vandalistis merusak e. Tidak memiliki rasa tanggung jawab f. Tidak bisa mengontrol emosi dan mudah terpengaruh terutama untuk hal - hal yang negatif Universitas Sumatera Utara a Ciri fisik yang sering timbul pada pecandu narkotika antara lain: a. Pusing sakit kepala b. Berat badan menurun, malnutrisi, penurunan kekebalan, lemah c. Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam- hitaman. d. Bicara cadel e. Mual f. Badan panas dingin g. Sakit pada tulang- tulang dan persendian h. Sakit hampir pada seluruh bagian badan i. Mengeluarkan keringat berlebihan. j. Pembesaran pupil mata k. Mata berair l. Hidung berlendir m. Batuk pilek berkepanjangan n. Serangan panik o. Ada bekas suntikan atau bekas sayatan di tangan. b Ciri – ciri pecandu narkoba secara psikologis: a. Halusinasi b. Paranoid c. Ketakutan pada bentuk – bentuk tertentu d. Histeria Universitas Sumatera Utara Pecandu narkotika secara kenyataan belum dapat dikatakan sebagai pecandu secara yuridis atau menurut hukum jika pecandu tersebut belum melakukan kewajiban dan hak pecandu yang telah diatur dalam peraturan perundang – undangan tentang narkotika. Menurut peraturan perundang – undangan yang mengatur tentang narkotika pecandu narkotika yang diakui secara hukum di bagi menjadi dua yaitu : a Pecandu Narkotika Karena Melapor Kepada Institusi Penerima Wajib Lapor IPWL b Pecandu Narkotika Karena Mengajukan Permohonan Pada Saat Menjalani Proses Peradilan 2. Sistem penghukuman bagi pecandu narkotika dapat dilakukan dengan hukuman pidana maupun hukuman tindakan berupa rehabilitasi. Jenis Sanksi yang diterapkan tidak hanya meliputi sanksi pidana straf tetapi juga sanksi tindakan maatregel . Kesetaraan antara sanksi pidana dan sanksi tindakan inilah merupakan hakikat asasi atau ide dasar dari konsep double track system. 3. Peranan Badan Narkotika mengalami perkembangan yang pesat dalam menjalankan fungsinya, hal ini dapat kita lihat di dalam Undang – Undang No 35 tahun 2009 selain ditingkatkan menjadi lembaga pemerintah nonkementrian LPNK dan diperkuat kewenangannya untuk melakukan Universitas Sumatera Utara penyelidikan dan penyidikan. Kewenangan itu jelas tercantum dalam Pasal 75 dan Pasal 80 yang memberi tugas kepada BNN untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, BNN telah banyak menangkap para pelaku penyalahguna narkotika seperti telah di kemukakan diatas dan membawanya ke Pengadilan guna mendapatkan hukuman pidana agar pelaku tindak pidana narkotika menjadi jera, . BNN memiliki peran penting dalam pelaksanaan sistem penghukuman bagi pecandu narkotika, dengan adanya Peraturan Pemerintah No 25 Tahun 2011dan di perkuat dengan dikeluarkannya Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional No 2 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penanganan Tersangka atau Terdakwa Penyalah Guna, Korban Penyalahgunaan, dan Pecandu Narkotika. Memberikan posisi yang sangat sentral kepada BNN khususnya terkait pemberian rekomendasi untuk menempatkan pecandu narkotika dalam lembaga rehabilitasi medis dan sosial sejak dalam proses penyidikan, guna memperoleh pengobatan dan Perawatan dalam rangka pemulihan. Universitas Sumatera Utara

B. Saran

Dokumen yang terkait

Peranan Badan Narkotika Nasional (BNN) Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

33 230 74

Peranggungjawaban Pidana Terhadap Pecandu Narkotika Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam (Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika)

0 9 93

Kebijakan Rehabilitasi Terhadap Penyalahguna Narkotika Pada Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

1 20 140

Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika - [PERATURAN]

0 3 96

PENDAHULUAN PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA MENGUNAKAN NARKOTIKA YANG DILAKUKAKAN ANGGOTA KEPOLISIAN DENGAN UNDANG UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA.

0 2 13

PENUTUP PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA MENGUNAKAN NARKOTIKA YANG DILAKUKAKAN ANGGOTA KEPOLISIAN DENGAN UNDANG UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA.

0 2 4

EFEKTIVITAS PENERAPAN UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG TINDAK PIDANA NARKOTIKA Efektivitas Penerapan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Tindak Pidana Narkotika (Studi Kasus di Wilayah Kota Surakarta).

0 3 19

EFEKTIVITAS PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG TINDAK PIDANA NARKOTIKA Efektivitas Penerapan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Tindak Pidana Narkotika (Studi Kasus di Wilayah Kota Surakarta).

0 3 11

undang undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika

0 0 92

ASPEK HUKUM ASESMEN TERPADU BAGI PENGGUNA DAN PECANDU NARKOTIKA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA - repo unpas

0 2 29