B. Saran
1. Perlunya memperhatikan Undang – Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan perundang – undangan lain yang juga mengatur tentang
Narkotika yang telah mengusung paradigma baru yang berkaitan dengan pecandu narkotika. Masyarakat dan beberapa pihak pemangku kepentingan
sudah harus mulai memandang pecandu narkotika sebagai korban, karena kecanduan narkotika adalah penyakit yang harus disembuhkan. Kita selaku
masyarakat atau bahkan keluarga harus dapat memberikan perhatian apabila ada disekitar kita yang merupakan pecandu narkotika agar dapat kita
berimasukan kepada keluarganya atau kepada yang bersangkutan agar dapat melaporkan diri kepada institusi wajib lapor untuk mendapatkan rehabilitasi
guna mendapat perawatan rehabilitasi. 2. Perlunya pemahaman pada tujuan Undang - Undang No 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika dalam dimensi sebagai pecandu narkotika ditujukan bagi upaya pencegahan,
perlindungan dan
penyelamatan bangsa
Indonesia dari
penyalahgunaan narkotika maka dilakukan jaminan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi penyalahguna dan pecandu narkotika. Konkrit dimensi di atas, maka
asasnya pecandu narkotika adalah sebagai korban yang memerlukan upaya rehabilitas medis dan sosial sehingga tidak diperlukan penjatuhan pidana sehingga
dari dimensi teori hendaknya diterapkan teori rehabilitasi treatment, kecuali jika pecandu narkotika sekaligus merupakan pelaku tindak pidana narkotika lain
Universitas Sumatera Utara
pengedar, bandar maka pelaku harus menjalani dua proses pidana yaitu hukuman pidana dan hukuman tindakan rehabilitasi.
3. Perlu diperhatikan bahwa Pihak pemangku kepentingan dalam hal ini BNN sebagai pihak yang terdepan dalam pelaksanaan Undang - Undang No 35
Tahun 2009 tentang Narkotika baik dalam bidang penegakan, pencegahan, penanggulangan dan pengawasan, haruslah memperhatikan hak-hak dasar
pecandu narkotika, pemberian rekomendasi rehabilitasi bagi pecandu narkotika merupakan suatu keharusan untuk menjaga agar kondisi pecandu yang telah
menjadi tersangka atau terdakwa tidak semakin memburuk saat penyelidikan atau penyidikan, dan sebenarnya hal ini harus dapat dilakukan oleh BNN baik
di minta atau tidak oleh tersangka terdakwa, seharusnya ketika BNN sudah mengetahui ada gejala awal bahwa tersangkaterdakwa adalah pecandu BNN
harus segera melakukan rehabilitasi. Penegakkan hukum khususnya penegakan hukum dalam bidang pemberantasan penyalahgunaan narkotika harus terus
dilakukan secara tegas dan professional.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku