Structural Adjusment Penyesuaian Struktural

Hal ini adalah perspektif yang terbatas dari proses yang lebih berkaitan dengan peningkatan dan pengembangan industri.Kenyataannya, proses perubahan struktural tidak dapat dihindari sebagai dampak perkembangan ekonomi. Semua sektor ekonomi merupakan subjek terhadap tekanan – tekanan perubahan dan pertanian adalah salah satunya. Menggunakan istilah sederhana penyesuaian struktural merujuk kepada perubahan dalam penggunaan sumberdaya yang digunakan oleh sebuah industri sebagai respon dari peristiwa ekonomi. Hal ini adalah proses yang berkesinambungan yang mempengaruhi seluruh industri pertanian. Seiring waktu, sumberdaya akan bergerak masuk dan keluar dari industri tergantung dari perubahan pada kondisi pasar Harris, 2006. Dua istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan proses ini, adalah: 1. Penyesuaian industri, yaitu cara pelaku – pelaku industri bereaksi terhadap peristiwa ekonomi dan perubahan dalam pasar nantinya. 2. Perubahan struktural, yaitu bagaimana respon penyesuaian kolektif dari entitas – entitas individual mengubah besaran dan karakteristik struktural dari suatu industri.

3.1.4 Policy Analysis Matrix PAM

Policy Analysis Matrix PAM atau matriks kebijakan digunakan untuk menganalisis pengaruh intervensi pemerintah dan dampaknya pada sistem komoditas. Sistem komoditas yang dapat dipengaruhi meliputi empat aktivitas. yaitu tingkat usahatani, penyampaian dari usahatani ke pengolah, pengolahan serta pemasaran Monke and Pearson, 1989. Jika dibandingkan dengan perhitungan yang konvensional, dengan menggunakan PAM, perhitungan dapat dilakukan secara keseluruhan, sistematis, dan dengan output yang beragam. Sedangkan kelemahan dari alat analisis ini adalah tidak membahas masing-masing analisis secara mendalam. Analisis ini dapat digunakan pada sistem komoditas di berbagai daerah dengan beragam tipe usahatani dan teknologi. Metode PAM merupakan suatu analisis yang dapat mengidentifikasikan keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif serta dampak kebijakan pemerintah yang mempengaruhi sistem komoditas. Metode analisis ini diperkenalkan oleh Eric A. Monke dan Scott R. Pearson pada tahun 1989. 3.1.5 Analisis Sensitivitas Dalam analisis kelayakan proyek pertanian, baik secara finansial maupun ekonomi, terdapat empat faktor yang sangat sensitif terhadap suatu perubahan. Keempat faktor tersebut adalah harga, keterlambatan pelaksanaan, kenaikan biaya dan perubahan hasil. Untuk melihat pengaruh-pengaruh yang akan terjadi akibat perubahan faktor tersebut maka perlu dilakukan analisis sensitivitas sensitivity analysis Gittinger, 1986. Analisis sensitivitas membantu dalam menemukan unsur yang sangat menentukan hasil proyek critical elements, sehingga membantu perhatian orang pada variabel-variabel yang penting untuk memperbaiki perkiraan-perkiraan dan memperkecil ketidakpastian. Tujuannya adalah untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis proyek jika terjadi suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau manfaat. Kadariah et al, 1976 menyatakan bahwa analisis sensitivitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Mengubah besarnya variabel-variabel penting, masing-masing terpisah, atau beberapa dalam kombinasi, dengan suatu persentase, dan menentukan berapa pekanya hasil perhitungan terhadap perubahan-perubahan tersebut. 2. Menentukan dengan berapa suatu variabel harus berubah untuk sampai ke hasil perhitungan yang membuktikan proyek tidak dapat diterima. Namun, analisis sensitivitas memiliki beberapa kelemahan, antara lain: 1. Tidak dapat digunakan dalam pemilihan proyek karena merupakan analisis parsial dan hanya mengubah satu parameter pada suatu saat tertentu. 2. Analisis sensitivitas hanya mengidentifikasi apa yang akan terjadi jika terdapat perubahan biaya atau manfaat dan bukan untuk menentukan kelayakan suatu proyek.

3.2 Kerangka Pemikiran Konseptual

Keragaan atau kondisi industri gula sangat dipengaruhi oleh kondisi permintaan gula dan potensi sumberdaya yang menjadi faktor produksi bagi industri gula, seperti lahan, tenaga kerja dan lain-lain. Selain itu, adanya kebijakan pemerintah terhadap input maupun terhadap output juga mempengaruhi kondisi industri gula dari sisi produksi maupun produktivitas. Untuk mengetahui kondisi industri gula dari sisi keunggulan komparatif dan kompetitif serta dampak kebijakan pemerintah terhadap industri gula, maka digunakanlah matriks PAM. Sebelum melakukan perhitungan dengan menggunakan matriks PAM. Maka perlu diketahui terlebih dahulu penentuan input dan output yang dihasilkan dari aktivitas ekonomi, harga finansial dan harga bayangan baik output maupun input, serta alokasi biaya tradable domestik dan non tradable. Setelah semua hal