1. Mengubah besarnya variabel-variabel penting, masing-masing terpisah, atau
beberapa dalam kombinasi, dengan suatu persentase, dan menentukan berapa pekanya hasil perhitungan terhadap perubahan-perubahan tersebut.
2. Menentukan dengan berapa suatu variabel harus berubah untuk sampai ke
hasil perhitungan yang membuktikan proyek tidak dapat diterima. Namun, analisis sensitivitas memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
1. Tidak dapat digunakan dalam pemilihan proyek karena merupakan analisis
parsial dan hanya mengubah satu parameter pada suatu saat tertentu. 2.
Analisis sensitivitas hanya mengidentifikasi apa yang akan terjadi jika terdapat perubahan biaya atau manfaat dan bukan untuk menentukan
kelayakan suatu proyek.
3.2 Kerangka Pemikiran Konseptual
Keragaan atau kondisi industri gula sangat dipengaruhi oleh kondisi permintaan gula dan potensi sumberdaya yang menjadi faktor produksi bagi
industri gula, seperti lahan, tenaga kerja dan lain-lain. Selain itu, adanya kebijakan pemerintah terhadap input maupun terhadap output juga mempengaruhi kondisi
industri gula dari sisi produksi maupun produktivitas. Untuk mengetahui kondisi industri gula dari sisi keunggulan komparatif dan kompetitif serta dampak
kebijakan pemerintah terhadap industri gula, maka digunakanlah matriks PAM. Sebelum melakukan perhitungan dengan menggunakan matriks PAM.
Maka perlu diketahui terlebih dahulu penentuan input dan output yang dihasilkan dari aktivitas ekonomi, harga finansial dan harga bayangan baik output maupun
input, serta alokasi biaya tradable domestik dan non tradable. Setelah semua hal
di atas diketahui maka dilakukan analisis finansial dan analisis ekonomi. Hasil dari analisis finansial dan analisis ekonomi dimasukkan ke dalam matriks PAM.
Hasil perhitungan dengan menggunakan matriks PAM akan didapatkan beberapa nilai atau koefisien yang akan menunjukkan keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif serta dampak kebijakan pemerintah. Analisis sensitivitas untuk mengidentifikasi apa yang akan terjadi apabila terdapat perubahan dalam
biaya dan manfaat akibat adanya kondisi perekonomian yang berubah. Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya maka akan diketahui kelemahan dari
struktur ekonomi gula yang menyebabkan biaya tinggi inefisiensi. Perubahan- perubahan struktural yang mempengaruhi industri gula kemudian dibandingkan
dan dianalisis structural adjusment yang dapat diterapkan untuk mengurangi inefisiensi pada struktur ekonomi gula nasional, terutama peran kebijakan
pemerintah untuk “memfasilitasi” penyesuaian struktural industri gula di Indonesia.
Gambar 4. Diagram Kerangka Pemikiran Konseptual Usahatani