Alat dan Bahan TINJAUAN PUSTAKA

menjadi sawah, pemukiman, semaktegalan, kebun campuran, hutan, dan tanah terbuka. Hasil pengamatan lapang, disesuaikan dengan penampakan pada citra, untuk memudahkan proses klasifikasi penggunaan lahan tersebut.

3.3.2 Data Atribut

Data atribut yang diambil dalam penelitian ini berupa data suhu udara yang didapatkan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor. Data suhu yang digunakan dalam penelitian ini adalah rataan suhu harian stasiun klimatologi Darmaga, Bogor pada berbagai tahun pengamatan tahun 2008, 2009, 2010, suhu harian stasiun klimatologi Darmaga, Bogor tahun 2011 dengan waktu pengamatan pukul 07.00, 07.10, 13.00, dan 13.50 WIB; dan berbagai ketinggian 5 cm, 100 cm, dan 120 cm. Selain itu, sebagai validator, digunakan data lysimeter pada tahun 2009 yang didapatkan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor, dan data panci evaporasi A yang didapatkan dari Stasiun Klimatologi Baranangsiang FMIPA IPB, sejak tahun 2008-2010. 3.4 Tahapan Penelitian 3.4.1 Pembuatan Peta Batas DAS Cimadur Peta batas DAS Cimadur dibuat dengan menggunakan software ArcGIS 9.3 dengan mempertimbangkan sungai utama yang mengalir pada wilayah pengamatan lapang, yaitu DAS Ciambulawung. Selain itu, diperhatikan pula batas-batas topografi yang terdapat di sekitar sungai utama tersebut. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan definisi DAS yang merupakan suatu hamparan wilayahkawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi punggung bukit yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau danau. Peta DAS Cimadur tersebut, merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam penelitian, terkait peranannya sebagai peta batas DAS pada pembuatan peta penggunaan lahan dan peta evapotranspirasi potensial standar.