3.4.2 Pembuatan Pet
Peta pengguna dengan melakukan di
yang berfungsi sebaga tertutup  awan.  Adapun
lahan  tersebut  dibed campuran,  hutan,  da
tersebut, kemudian di tingkat ketepatan yang
a. Pengamata
c. C Gambar  3.4.2.a  Hasi
Citr
eta Penggunaan Lahan DAS Cimadur
unaan lahan dibuat dengan menggunakan softw n digitasi terhadap citra google earth dan citra A
bagai citra komposit apabila kenampakan pada c pun  klasifikasi  penggunaan  lahan  di  dalam    pe
bedakan  menjadi  sawah,  pemukiman,  semak dan  tanah  terbuka.  Proses  klasifikasi  dari  pe
n disesuaikan dengan hasil pengamatan lapang a ang lebih baik terhadap peta penggunaan lahan
tan Lapang
b. Citra ALO
. Citra Google Earth sil  Pengamatan  Lapang  a,  Citra  ALOS  AV
itra Google Earth c. oftware ArcGIS 9.3
ALOS AVNIR-2, citra google earth
peta  penggunaan aktegalan,  kebun
penampakan  citra agar memberikan
n yang dibuat.
OS AVNIR-2
VNIR-2  b,  dan
3.4.3 Koreksi Geometrik, Ekstraksi Data LST dan Layer Stacking
Seluruh  proses  analisis  data  pada  penelitian  ini  dilakukan  dengan menggunakan  software  Envi  4.5,  diawali  dengan  melakukan  download  data
MODIS  MOD11A2  yang  didapatkan  dari http:ladsweb.nascom.nasa.gov
. MOD11A2 merupakan salah satu produk Land Surface Temperature LST yang
dimiliki  oleh  MODIS.  Produk  tersebut  merupakan  periode  komposit  8  harian, yang  merupakaan  rataan  8  hari  dari  produk  MOD11A1  produk  harian  LST
MODIS.  Pada  penggunaannya,  untuk  periode  analisis  selama  1  tahun, membutuhkan sedikitnya 3 hingga 4 data LST MOD11A2.
Hasil download produk LST MODIS tersebut tersimpan dalam format data Hierarchical  Data  Format-Earth  Observing  System  HDF-EOS.  Selanjutnya,
dengan  tool  tambahan  berupa  MODIS  Conversion  Toolkit,  format  file  tersebut kemudian  diubah  menjadi  format  img,  sekaligus  dilakukan  tahap  koreksi
geometrik  sistematik.  Koreksi  geometrik  sistematik  merupakan  proses  proyeksi koordinat citra agar sesuai dengan koordinat peta dunia yang sesungguhnya. Pada
tahap  ini,  koordinat  citra  diubah  menjadi  Geographic  LatLon  WGS  84  dengan unit degree.
Selain  mengubah  referensi  geometrik,  perubahan  format  data  juga mengubah  nilai  pada  pixel  yaitu  dari  nilai  emisivitas  31  dan  32  rentang  0-1
menjadi  nilai  suhu  K.  Sehingga,  data  dalam  format  img  tersebut,  dapat langsung digunakan sebagai data LST. Dalam hal ini, ekstrak data dilakukan dua
kali  dalam  citra  yang  sama,  yaitu  ekstrak  data  LST  day  dan  LST  night. Selanjutnya, data-data yang telah diekstrak tersebut dikumpulkan menjadi 1 tahun
pengamatan terdiri dari 3-4 data LST, dan dilakukan proses layer stacking untuk mengubah kumpulan 3-4 layer data LST tersebut menjadi 1 layer. Pada proses ini,
dalam waktu 1 tahun analisis, akan memiliki 2 layer, yaitu 1 layer LST day dan 1 layer LST night. Sehingga, total layer yang dimiliki adalah 8 layer data, yaitu data
tahun  2008  2,  2009  2,  2010  2,  dan  2011  2.  Selanjutnya,  nilai-nilai  yang terkandung  pada  layer  tersebut  diekstrak  dalam  bentuk  ASCII  Output,  yang
merupakan  format  data  yang  dapat  dibaca  pada  Notepad.  Format  data  tersebut juga  dapat  dibaca  oleh  Microsoft  Excel,  sehingga  analisis  data  dapat  disajikan
dalam bentuk grafik atau tabel.
3.4.4 Validasi Data LST MODIS dan Suhu Stasiun Iklim