permukaan  daratan  yang  diestimasi  oleh  MODIS.  Sementara,  warna  hitam menunjukkan  kondisi  no  data  area.  Kondisi  no  data  area  akan  tercapai  apabila
suatu  wilayah  tertentu  merupakan  wilayah  lautan,  atau  wilayah  yang terkontaminasi oleh tutupan awan dan kondisi cuaca yang buruk.
a. LST day MODIS
b. LST night MODIS Gambar 5.1.1.a Kenampakan Visual LST MODIS day a dan night b.
5.1.2  Kualitas  dan  Ketersediaan  Data  LST  MODIS  tahun  2008-2010  Secara Spasial dan Temporal
Ketersediaan  dan  kualitas  data  LST  MODIS  tahun  2008-2010  dianalisis dengan  membandingkan  nilai  LST  rata-rata  dan  nilai  rataan  suhu  harian  Stasiun
Klimatologi  Darmaga,  Bogor.  Nilai  LST  MODIS  diambil  menurut  koordinat lokasi  yang  sama  dengan  lokasi  Stasiun  Klimatologi  Darmaga,  Bogor.  Selain
ketersediaan  dan  kelengkapan  datanya,  Bogor  dipilih  karena  lokasinya  tidak terlalu  jauh  dengan  wilayah  pengamatan.  Pada  tahapan  ini,  diasumsikan  bahwa
25
dengan  dilakukannya  perbandingan  pada  stasiun  klimatologi  Darmaga,  Bogor maka  hasil  perbandingan  tersebut  juga  akan  memberikan  korelasi  yang  sama
terhadap wilayah penelitian. Nilai  LST  mean  rata-rata  didapatkan  dengan  merata-ratakan  nilai  LST
day  dan  LST  night  delapan  harian.  Selanjutnya,  nilai  suhu  T  rataan  delapan harian  dari  stasiun  klimatologi  Staklim,  dibandingkan  dengan  nilai  LST  rataan
delapan harian MODIS dan disajikan dalam Gambar 5.1.2.a. Berdasarkan  Gambar  5.1.2.a,  terlihat  bahwa  data  LST  MODIS  umumnya
tersedia  cukup  baik  pada  bulan-bulan  tertentu,  seperti  bulan  Mei  hingga September. Ketersediaannya pada awal tahun dan akhir tahun umumnya semakin
buruk. Diantara ketiga data tahun tersebut, terlihat bahwa tahun 2008 memberikan korelasi  yang  cukup  baik  antara  data  LST  MODIS  dan  data  suhu  stasiun  iklim.
Namun,  pada  bulan  dan  hari  tertentu,  terdapat  data  LST  MODIS  yang menyimpang  hingga  hampir  2
C  dibandingkan  data  stasiun  iklim.  Perbedaan tersebut  kemungkinan  dipengaruhi  oleh  fluktuasi  cuaca  serta  faktor  perbedaan
skala titik vs areal. Tahun  2009  memberikan  pola  data  LST  mean  yang  cenderung  lebih
rendah  dari  data  suhu  stasiun  pada  bulan  Mei  hingga  Juli.  Namun,  pada  bulan Agustus hingga Oktober, data  LST mean menunjukkan kondisi sebaliknya,  yaitu
data LST menjadi lebih tinggi dibandingkan data suhu stasiun. Ketersediaan data yang  terdapat  pada  tahun  2009  tergolong  cukup  baik  dibandingkan  ketersediaan
data  pada  tahun  2008  dan  2010.  Tahun  2010  merupakan  tahun  dengan ketersediaan  dan  kualitas  data  LST  paling  buruk  dibandingkan  ketiga  tahun
lainnya.  Gambar  5.1.2.a  menunjukkan  bahwa  hanya  terdapat  beberapa  titik  LST yang tersedia sepanjang tahun 2010.
Apabila  pola  tersebut  kemudian  dikaitkan  dengan  fenomena  iklim  yang terjadi  pada  tahun  2008-2010,    maka  fenomena  El  Nino  dan  La  Nina  turut
berkontribusi  terhadap  fluktuasi  nilai  suhu  udara  seperti  yang  ditampilkan  pada tabel  5.1.2.b.  Pada  tabel  tersebut,  indeks  ONI  Oceanic  Nino  Index  merupakan
indeks yang digunakan sebagai salah satu parameter terjadinya fenomena El Nino dan  La  Nina.  Warna  merah  menunjukkan  terjadinya  fenomena  El  Nino,
sedangkan  warna  biru  menunjukkan  terjadinya  fenomena  La  Nina.  Adapun  nilai