Diagram Alir Penelitian METODE PENELITIAN

3.5. Diagram Alir Penelitian

Gambar 3.5.a. Diagram Alir Penelitian. 21

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Batas Administrasi Kabupaten Lebak, Banten

Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di provinsi Banten dengan Ibukota Rangkasbitung. Kabupaten Lebak terletak antara 6 18 ’ -7 00 ’ LS dan 105 25 ’ -106 30 ’ BT dengan luas wilayah 304.472 Ha 3.044,72 Km 2 yang terdiri dari 28 Kecamatan dengan 340 desa dan 5 kelurahan. Berikut merupakan batas administratif Kabupaten Lebak : Sebelah utara : Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang Sebelah Selatan : Samudra Hindia Sebelah Barat : Kabupaten Pandeglang Sebelah Timur : Jawa Barat http:www.lebakkab.go.id .

4.2 Kondisi Topografi Wilayah

Kabupaten Lebak secara topografi memiliki 3 tiga karakteristik ketinggian dari permukaan laut, yaitu: 1. 0 - 200 Meter, untuk wilayah sepanjang Pantai Selatan.

2. 201 - 500 Meter, untuk wilayah Lebak Tengah.

3. 501 - 1000 Meter, untuk wilayah Lebak Timur dengan puncaknya yaitu Gn. Sanggabuana dan Gn. Halimun. Ketinggian dari permukaan laut setiap Ibu Kota Kecamatan di Kabupaten Lebak sangat beragam, yang tertinggi adalah Kecamatan Muncang dan Sobang 260 meter, yang terendah Kecamatan Bayah dan Cihara 3 meter http:www.lebakkab.go.id .

4.3 Kondisi Hidrologi Wilayah

Aspek hidrologi suatu wilayah sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengaturan tata air wilayah tersebut, berdasarkan hidrogeologinya, aliran-aliran sungai besar di wilayah Kabupaten Lebak bersama anak-anak sungainya membentuk pola Daerah Aliran Sungai DAS yang dapat digolongkan terdiri 2 dua DAS yaitu 1 DAS Ciujung yang meliputi Sungai Ciujung, Sungai Cilaki, Sungai Ciberang, dan Sungai Cisimeut, 2 DAS Ciliman dan Cimadur yang meliputi Sungai Ciliman dengan anak sungainya, Sungai Cimadur, Sungai Cibareno, Sungai Cisiih, Sungai Cihara, Sungai Cipager, dan Sungai Cibaliung http:www.lebakkab.go.id .

4.4 Permasalahan Hidrologi pada DAS Cimadur

Sebagai bagian dari Kabupaten Lebak, DAS Cimadur juga turut berkontribusi terhadap kejadian banjir yang berlangsung selama musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau, yang terjadi di wilayah tersebut. Hal ini dibuktikan dengan kondisi kekeringan yang terjadi pada wilayah pengamatan lapang, yaitu DAS Ciambulawuung, yang merupakan sub DAS Cimadur, yang mengalami kekeringan sehingga menghambat pengairan pada areal persawahan serta tidak berfungsinya mikrohidro di wilayah tersebut. Selain permasalahan banjir dan kekeringan, di Sungai Cimadur Kecamatan Bayah, ribuan ikan ditemukan mati akibat pencemaran sungai oleh limbah pengolahan lumpur emas yang terdapat pada wilayah tersebut.